Subscribe RSS

Suatu hari ada seorang ibu yang selalu mengeluh tentang semut, ya setiap kali ia meletakan makanan beberapa lama kemudian sudah di kerumuni oleh semut. Kebetulan ibu ini memang senang dan ahli memasak, jadi selalu saja ia berusaha menyajikan masakan-masakan yang lezat bagi keluarga.


Apa lagi bulan ini adalah bulan Puasa, jadi ia lebih semangat lagi untuk menyajikan hidangan-hidangan istimewa bagi keluarganya. Namun ada satu hal yang kerap kali membuatnya kesal dan marah yakni manakala hendak menyantap hidangan puasa selalu saja semut mencicipinya terlebih dahulu.


Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengusir para semut pengganggu ini dari rumahnya, namun tak ayal semut itu tidak pernah mau beranjak dari rumahnya. Berbagai upaya keras dilakukan, semakin keras usahanya untuk mengusir semut sepertinya malah semakin keras juga semut-semut itu menunjukkan perlawannannya.

Saking bingunnya akhirnya ibu ini meminta nasihat dari seorang kerabat yang kebetulan paling di tuakan dalam keluarga karena memang orangnya begitu arif dan bijaksana.


Pada saat bertemu si ibu mulai menceritakan panjang lebar tentang prilaku semut dirumahnya dan berbagai upaya yang telah ditempuhnya untuk menghentikan prilaku semut di rumahnya. Namun semut juga tidak juga ada perubahan yang berarti, sehingga ia sering dibuat jengkel dan marah karenanya.


Setelah selesai dengan semua uneg-unegnya tentang semut akhirnya ia berkata “Jadi apa yang terbaik harus saya lakukan untuk bisa mengatasi masalah ini..?”

Diluar dugaanya sang bijak berkata, begini jika kamu tidak menyukai semut dan hal itu telah membuat kamu jengkel dan marah, nah mengapa kamu sekarang tidak belajar untuk menyukainya. Ya yang kamu butuhkan adalah menerima semut itu apa adanya dan berusaha untuk menyukainya, jadikan semut itu adalah bagian dari pada kehidupan kita. Karena memang dimanapun kita berada dimuka bumi ini kita akan selalu menemukan semut bersama kita.


Lalu kemudian si Ibu itu bertanya lagi; bagaimana mungkin aku bisa menyukai semut yang terus menggangguku..? Lalu saudaranya yang bijak itu kembali berkata: Orang yang membenci sesuatu selalu akan merasa terganggu danga apapun yang dilakukan oleh orang yang dibencinya tersebut, tapi orang yang menyukai sesuatu dia tidak akan pernah merasa terganngu, karena memang perasaan mengganggu itu terlahir dari tidak adanya rasa cinta.


Coba perhatikan, seorang ibu yang bagitu mencintai bayinya, karena bayi tersebut telah lama dinanti-nantikannya, ibu ini sama sekali tidak merasa terganggu jika bayinya menangis di tengah malam karena pipis atau lapar ingin menyusu meskipun ia sedang terlelap tidur karena lelah telah mengurusnya selama seharian penuh, mengapa karena dia begitu mencintai bayinya, tapi bagi seorang baby sitter yang tidak mencintai bayi tersebut, dengan kejadian yang sama mungkin ia akan merasa terganggu sekali.


Jadi bukan sesuatu yang membuat kita terganggu melainkan tidak adanya rasa suka dan cintalah yang telah mengganggu perasaan kita. Maka agar kita tidak merasa terganggu sukailah apa yang sebelumnya kamu benci dan bangunlah rasa cinta antar sesama mahluk, maka jika kita berhasil melakukannya kita tidak akan pernah merasa terganggu lagi selamanya.


Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada, jika selama ini ada yang merasa terganggu oleh prilaku anak atau anak murid-murid kita di sekolah maka mulailah menyukai dan mencintainya dengan sepenuh hati, percayalah setelah itu perlahan-lahan kita tidak akan merasa terganggu lagi oleh prilaku mereka.

Category: | 0 Comments

0 comments to “Learn With Ant”

Note: only a member of this blog may post a comment.