Subscribe RSS


Bagi Para Pemenang, harap mengirimkan data dengan mengetik SMS:
Nama Lengkap#Kelas#Agama#Tempat Tanggal Lahir.
Kirim ke 085 255 496 907.
bagi yang tidak segera mengirimkan biodatanya, maka dinyatakan telah gugur dalam registrasi pemenang!
Kemudian>>>>>>>>>
Bahwa bagi yang ingin menerima SMS gratis, seputar motivasi untuk menjalani kehidupan di hadapan kita,..
Maka silahkan mengetik SMS dengan format:
Reg#Nama Lengkap#Alamat

Contoh:
Reg#Umar#Makassar

Kirim ke:
083 139 047 047

Sekali lagi, gratis!!!

By: Nur Rifkah

Keluar dari rumah tanpa jilbab membuat diriku merasa aneh. Entah apa yang membuatku seperti ini. Aku merasa bahwa orang-orang disekelilingku seakan mencaci makiku. Di setiap langkahku dan dimanapun ku berjalan hatiku merasa bimbang dan takut. Inilah kisahku:

Sejak kecil aku suka sekali melihat orang yang memakai jilbab. Apalagi di keluargaku kebanyakan anak cewek yang memakai jilbab. Sepupuku yang berusia belum sampai 10 tahun pun sudah memakai jilbab yang menurutku belum seharusnya atau belum wajib ia gunakan.

Terkadang aku berpikir apasih gunanya jilbab…???

Kenapa sih anak muslim harus pake jilbab…???

Beberapa pertanyaan selalu terlintas dipikiranku sampai akhirnya akupun memutuskan untuk memakai jilbab, saat semester genap di kelas 1 SMP tepatnya saat usiaku 12 tahun. Walau ku tahu aku belum siap dan masih belum mengerti apa sebenarnya fungsi dan tujuan dari jilbab itu. Sebenarnya saat itu aku hanya coba-coba. Karena persiapan baju lengan panjang dan celana atau rok yang tertutup, termasuk jilbab masih belum bisa terpenuhi. Sehingga aku hanya menggunakan jilbab di sekolah. Tapi saat keluar rumah untuk bermain atau pun keluar jika ada keperluan dan melakukan aktifitas selain di sekolah, aku tidak memakai jilbabku melainkan memakai pakaian sewajarnya. Beberapa tahun kujalani seperti itu, namun hatiku merasa aneh apabila keluar dari rumah tanpa memakai jilbab. Aku merasa malu, kerena teman-temanku mengejekku tanpa memikirkan perasaan ku. Dan yang lebih sakit lagi ada seorang teman wanitaku yang mencaci makiku dengan kata yang tidak sopan yang berkaitan dengan jilbab. Akhirnya saat itu pula aku sadar betapa marahnya Alloh -Subhanahu Wa Ta’ala- jika ku tidak memakai jilbab yang sudah wajib aku gunakan saat usiaku meranjak masa remaja. Mungkin temanku itu hanyalah perantara dari Alloh -Subhanahu Wa Ta’ala- untuk menyadarkanku bahwa jilbab tidak boleh dipermainkan. Sehingga aku berusaha untuk memakai jilbab seadanya dan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk melengkapi perlengkapan dan mengumpulkan baju-baju yang tertutup. Dan hatiku merasa nyaman menggunakan jilbab dimanapun ku berada karena aku merasa terlindung. Sehingga ku memakainya sampai saat ini.

Kenapa aku menamakan karyaku ini dengan judul “JILBABKU PELINDUNGKU” karena banyak pengalaman burukku yang membuatku sadar bahwa jilbab sangat melindungiku dari hal-hal yang berbau negatif termasuk bergaul dengan banyak lelaki nakal. Cowok-cowok yang nakal sudah pastinya tidak mau mengganggu cewek yang menggunakan jilbab karena baginya tidak ada yang menarik dari wanita yang segalanya tertutup kecuali tangan dan wajahnya. Coba anda fikirkan wanita yang tak menggunakan jilbab atau malah memakai baju senonoh atau tidak sewajarnya, termasuk memperlihat bagian-bagian dari tubuh yang seharusnya ditutup malah dipamer-pamerkan. Apa sichhh…. Enaknya memakai pakaian seperti itu. Itu hanya memanggil orang-orang nakal untuk berbuat jahat. Belum lagi jikalau orang itu tidak mempunyai keimanan. Semua akan berlangsung terus-menerus sampai kesucianpun hilang.

Entah apa yang ada dipikiran anak-anak jaman sekarang. Tak jarang anak SMP sudah kehilangan kesuciannya bahkan kebanyakan disebabkan dari tidak adanya kesadaran untuk menjaga dirinya termasuk melindungi kesucian dengan memakai jilbab.

Kawan-kawanku yang muslimah, marilah kita menutup aurat dengan jilbab karena sesungguhnya jilbab adalah penjaga dan pelindungmu.

Semoga dapat memotifasi akhwat agar memakai jilbab.

Jilbab tenunan dibuat oleh sejuta kasih.

Sekian dan terimah kasih!

MENURUT BEBERAPA SISWA-SISWI SMA NEGERI 9 MAKASSAR YANG TELAH KAMI WAWANCARAI DAN JUGA DARI PENDAPAT KELOMPOK KAMI, BEBERAPA KEKURANGAN KAK NANDAR DALAM MENGAJAR ADALAH:

1. CARA MENJELASKANNYA TERLALU CEPAT :

Cara menjelaskan kak nandar yang terlalu cepat. Itu menyebabkan para siswa tidak bisa menyerap dengan baik materi yang di ajarkannya .Banyak murid yang selalu mengeluh. Terlebih bagi orang yang lama mencerna pelajaran yang telah diajarkan.

Solusi dari kami : Sebaiknya cara menjelaskan atau berbicaranya jangan terlalu cepat karena tidak semua siswa dapat menangkap penjelasan dari guru dengan cepat atau dengan istilah lain cepat tanggap.

2. SERING KALI YANG DI AJAR HANYA YANG PINTAR:

Sering kali saat mengajar kak nandar lebih sering mengajar yang pintar di banding yang kurang pintar

Contohnya : menurut salah seorang siswa di kelas…. “Kak nandar lebih memilih mengajar siswa yang lebih pintar dari dia. Seperti si A mendapat nilai 80 sedangkan si B mendapat nilai 42,kak nandar lebih senang mengajar si A di banding si B.”

Solusi dari kami : menurut kita sebaiknya kak nandar mengajar semua siswa baik yang pintar maupun yang kurang dan jika ada siswa yang kurang bisa memahami meteri kak Nandar seharusnya lebih memfokuskan atau mengajarkan materi yang tidak dapat dipahaminya itu sampai siswa tersebut mengerti. Karena yang telah mendapatkan nilai yang bagus pastilah sudah dapat memahami materi yang disampaikan oleh kak Nandar.

3. TIDAK MENGERTI PERASAAN SISWA,SEPERTI SAAT MEMBERIKAN TUGAS YANG BANYAK SEDANGKAN WAKTUNYA CUKUP SINGKAT.

Menurut sebagian besar siswa apabila kak nandar memberikan tugas sering mengacuhkan perasaan siswa yg merasa kurang setuju apabila di beri tugas yang banyak tetapi harus diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Solusi dari kami : sebaiknya kak Nandar melihat kondisi siswa-siswi yang banyak mendapatkan tugas dari mata pelajaran lain, ada juga siswa-siswi yang mempunyai jadwal aktivitas yang padat dan tidak bisa mengatur semua kegiatanya dengan baik.

4. TERLALU KECIL SUARANYA SAAT MENJELASKAN.

Menurut beberapa siswa,saat mengajar suara kak nandar kecil sehingga cuman para siswa yang duduk di depan saja yang mendengar penjelasan kak Nandar.

Solusi dari kami : sebaiknya dalam menjelaskan atau mengajar,suara kak nandar perlu di perbesar volume suaranya.

5. TERLALU BANYAK CERITA YANG TIDAK BERSANGKUTAN DENGAN MATERI PELAJARAN

Menurut beberapa siswa saat menjelaskan kak nandar sering membicarakan hal-hal yang tidak bersangkutan dengan materi. Seperti tiba – tiba bercerita tentang sesuatu yang membuat para siswa tidak konsen dengan materi yang telah diterangkan sebelumnya. Apalagi saat telah asyik belajar dan membahas materi. Terkadang murid susah untuk memahami pelajaran jika diselingi hal-hal yang tidak penting.

Solusi dari kami : meskipun pembahasan-pembahasan itu merupakan selingan dalam mengajar tetapi sebaiknya cara itu jangan terlalu sering karena menurut beberapa siswa hal itu membosankan

6. JIKA MENGAJAR TERLALU SERIUS(TERLALU TEGAS):

Menurut beberapa siswa cara mengajar kak nandar terlalu tegas dan sering kali terlalu serius membuat para siswa merasa tegang dan malas mengikuti jam pelajaran kak Nandar.

Solusi dari kami : sebaiknya saat mengajar kak nandar memberikan selingan berupa candaan atau humor tetapi jangan pada saat para siswa sedang berkosentrasi.

7. TERLALU BANYAK TEORI:

Menurut beberapa siswa kak nandar dalam mengajar memberikan terlalu banyak teori,dan hal itu membuat para siswa merasa bosan karena kebanyakan para siswa lebih senang dengan praktek yang langsung dilakukan oleh siswa sendiri.

Solusi dari kami : jika kak Nandar melihat ada materi yang dapat diselingi dengan praktek, kak Nandar dapat menyuruh para siswa melakukan praktek tersebut.

8. TIDAK DAPAT MENYEIMBANGKAN ANTARA TEORI DENGAN CONTOH SOAL:

Terkadang kak Nandar memberikan atau menjelaskan teori yang tidak berkaitan dengan contoh soal yang disuruh kerjakan oleh kak nandar sehingga sebagian siswa merasa kebingungan saat mengerjakannya. Kebanyakan murid juga tidak menyenangi keadaan itu. Apalagi saat telah asyik belajar.

Solusi dari kami : sebaiknya kak Nandar memberikan banyak contoh soal yang berkaitan dengan penjelasannya kak Nandar yang telah disampaikan kepada para siswa atau menerangkan dulu contoh soal yang diberikan.

9. KAK NANDAR HANYA MENDENGARKAN SATU PIHAK DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN TANPA MEMIKIRKAN PERASAAN SISWA YANG LAIN

Contohnya pada saat kak Nandar menyuruh para siswa membuat perjanjian yang didalamnya berisikan sanksi-sanksi yang akan kita peroleh jika melanggarnya. Padahal isi dari sanksi-sanksi tersebut belum sepenuhnya disepakati oleh seluruh siswa, sehingga membuat sebagian siswa kecewa dengan kak Nandar.

Solusi dari kami : sebaiknya kak Nandar lebih mempertimbangkan pendapat yang diberikan oleh siswa, apakah pendapat tersebut dapat diterima oleh siswa yang lain.

10. SERING MEMBUAT PARA SISWA KEBINGUNGAN

DENGAN MATERINYA YANG PANJANG.

Contohnya ketika memberikan rumus yang tidak harus dijabarkan selurunya, kak Nandar malah menjabarkan rumus tersebut. Seperti bagaimana caranya mendapatkan rumus rersebut dengan cara menurunkan rumus yang begitu membingungkan. Kita juga biasa bingung rumus apa yang harus digunakan jika mengerjakan soal karena terlalu banyak rumus yang diberikan kepada kita.

Solusi dari kami : lebih baik kak Nandar memberikan rumus yang langsung pada intinya, dan langsung masuk pada contoh soalnya, tidak perlu menjabarkan rumusnya yang dapat membuat para siswa bingung.

11. MEMBOSANKAN DALAM MENGAJAR

Terkadang dalam mengajar kak Nandar terlalu serius. Sehingga kita semua merasa bosan. Karena kita lebih senang jika belajar dengan 3S (Serius, Santai, dan Sukses).

Solusi dari kami : Sebaiknya kak Nandar menerapkan cara mengajar dengan 3S (Serius, Santai, dan Sukses).

12. JARANG MEMBERIKAN CONTOH SOAL

Meskipun dalam mengajar kak nandar memberikan contoh soal tetapi sering kali dalam beberapa sub bab materi kak nandar tidak memberikan contoh soal,sehingga dalam mengerjakan tugas seringkali siswa bingung dalam mengerjakannya.

Solusi dari kami : sebaiknya dalam setiap pembelajaran di berikan banyak contoh soal agar kita dapat lebih mudah mengerjakan tugas ataupun PR yang akan diberikan kepada para siswa. Bukannya hanya teori.

13. TERLALU BANYAK CATATAN

Menurut beberapa siswa saat pelajaran kak nandar telalu banyak memberikan catatan.misalnya: saat bab 3 kak nandar memberikan catatan terlalu banyak.Sehingga membuat kita capek menulis.

Solusi dari kami: Sebaiknya kak Nandar jangan terlalu memberi penjelasan yang terlalu panjang. Cukup singkat, padat dan jelas.

14. KAK NANDAR TERLALU KEJAM MEMBERIKAN KONSEKUENSI.

Menurut kebanyakan siswa, kak Nandar terlalu berat dalam memberikan konsekuensi. Salah satu contohnya adalah saat membuat perjanjian untuk menjadikan kak Nandar sebagai kakak kita. Dalam perjanjian tersebut kak Nandar memberikan konsekuensi yang terlalu berat seperti memberikan hukuman (tidak masuk pelajaran fisika, keliling lapangan 2x, berdiri didepan kelas selama jam pelajaran berlangsung, dikurangi nilainya 15% dll) dan kita disuruh untuk mendapat persetujuan dari semua siswa.

Solusi dari kami: Jangan berikan hukuman kepada kita yang terlalu memilih salah satu hukuman tersebut bagi siswa yang tidak mau mengikuti perkataan kak Nandar. Dan konsekuensi tersebut belum

berat. Karena itu dapat membuat para siswa merasa tersiksa.

15. SERING MEMBERIKAN CATATAN YANG PANJANG SEDANGKAN WAKTUNYA SANGAT SINGKAT

Dalam mengajar, biasanya kak Nandar memberikan catatan yang cukup panjang sedangkan waktu yang diberikan sangat singkat. Sehingga siswa malas untuk mencatat. Contohnya adalah ketika kak Nandar menulis sedang menjelaskan ia melarang kita untuk menulis, pada saat tiba waktu untuk menulis waktu yang diberikan cukup singkat sedangkan catatan yang akan ditulis itu cukup panjang. Dan ketika waktu yang diberikan untuk mencatat itu habis kak Nandar pun menghapus catatan yang dipapan sedangkan para siswa belum sempat mencatat semua yang ada dipapan tulis. Itulah yang biasanya membuat para siswa malas untuk mencatat.

Solusi dari kami: Kak Nandar sebaiknya memberikan waktu yang sesuai dengan catatan yang akan diberikan. Jika catatannya panjang seharusnya kak Nandar memberikan waktu yang cukup lama juga.

Raih buku yang paling dekat dengan anda saat ini. Lalu perhatikan dibagian sampul belakangnya dan halaman judul. Ambil juga majalah yang terdekat dengan anda, lalu lihatlah di sampul depannya atau di halaman yang memuat keterangan redaksi.

Apakah anda melihat deratan angka-angka yang mirip begini; ISBN : 979-3210-30-3 Kira-kira anda bisa menebak nggak itu angka kenapa ada disitu dan kenapa sih di depan deretan angka itu ada tulisan ISSN atau ISBN? Memang pasti anda bisa nebak bahwa itu adalah singkatan. Mungkin singkatan yang menerangkan apa sebenarnya arti nomor-nomor tersebut. Namun saya yakin walau anda sudah tahu kepanjangannya masih tidak mengetahui latar belakang nomor-nomor itu nemplok di sana. Walaupun di Indonesia ini beberapa buku dan majalah tidak memuat angka-angka yang saya singgung di atas. Namun hampir sebagian besar telah memilikinya.

Sebenarnya ide ISSN dan ISBN dalam buku dan majalah ini tidak berbeda jauh dengan DNA. Yah and apasti bukan bahwa setiap mahluk hidup memiliki DNA yang unik dan berbeda. Bahkan untuk setiap manusia memiliki ciri-ciri DNA yang tidak mungkin sama persis. Manusia yang satu dengan yang lain tidak mungkin memiliki DNA yang sama persis, walupun kembar sekalipun. Makanya denger-denger DNA ini memiliki potensi besar menggantikan sidik jari dalam dunia kepolisian. Bahkan dengan DNA ini anda juga dapat menelusuri silsilah nenek moyang berasal, atau bisa juga mencari saudara yang hilang.

Begitu juga ISBN dan ISSN, setiap judul buku dan majalah memiliki nomor-nomor yang unik. Bedanya dengan DNA adalah ISSN tetap sama pada setiap judul walau akan dikopi lebih dari satu. Misalnya buku “Konrad si Anak Instan” yang dicetak seribu kali akan memiliki satu nomor ISSN saja. Dengan catatan dengan bentuk dan media yang sama persis. Berubah sedikit saja, baik itu menjadi hard cover atau ada edisi revisinya maka ISBN-nya juga akan berubah.



Bagaimana mengurus ISBN, bila anda bekerja dalam bidang penerbitan tentunya sudah hafal. Namun buat informasi bagi anda yang ingin tahu ngurus satu hal itu gampang saja tinggal datang atau kotak saja ke PERNAS (www.pnri.go.id) maka anda akan langsung diarahkan ke pintu yang benar.

Walaupun pada teorinya tidak semudah itu, berikut saya kutip tentang sulitnya ngurus ISBN di Perpustakaan Nasional :

“Pengurusan nomor International Standard Book Number atau sering disebut Katalog Dalam Terbitan belakangan ini kembali dipersoalkan oleh penerbit. Umumnya, keluhan yang dilontarkan oleh penerbit, terutama para penerbit kecil, menyangkut lamanya waktu yang dibutuhkan dan biaya yang dikenakan untuk mendapatkan nomor tersebut.

Harian ini beberapa waktu lalu memuat surat pembaca yang berisi keluhan dari seorang yang mengatasnamakan sebuah penerbit kecil dalam mengurus International Standard Book Number (ISBN) (”Redaksi Yth”, Kompas, 3 Januari 2006 ”ISBN Ladang Pungli”). Dalam suratnya, penulis merasa dipermainkan oleh oknum Perpustakaan Nasional, tempat pengurusan ISBN, karena kendati sudah melengkapi semua syarat, termasuk mentransfer sejumlah uang ke rekening salah satu pegawai di Perpustakaan Nasional, nomor ISBN yang diminta tak kunjung didapat. Problem demikian sangat merugikan pihak penerbit karena dengan tertundanya nomor ISBN otomatis tertunda pula penerbitan sebuah buku.”


Walaupun ada juga yang memuji kemudahan dan murahnya biaya ngurus ISBN seperti (kembali) yang saya kutip dari ahmadzeni dalam sebuah forum, katanya :

Ngurus ISBN di perpus nasional ternyata gampang bgt .

5rb buat registrasi pertama

Caranya tinggal ngambil formulir di bagian ISBN di perpus nasional, trus ngisi form-nya dan diserahkan kembali sama copy cover , halaman copyright, sama beberapa contoh halaman dalam.

Minimal masuk 5 judul buku.

ISBN ada dua jenis yang nomor kode biasa harganya cuma 25rb, yang barcode 60rb

Sebaiknya berbentuk studio buat legalitas, karna biasanya suruh nyantumin cap institusi penerbitan. Legalitas cukup cap ditunjukin stempel saja.


Berbeda dengan ISBN, ISSN tidak diurus oleh perpustakaan nasional namun oleh PDII LIPI yang terletak di Jl. Gatot Subroto Jakarta. Bukan hanya itu, dalam hal biaya juga berbeda untuk ngurus ISSN bagi penerbit majalah harus merogoh kocek lebih dalam lagi karena minimal Rp. 200.000 saja harus dikeluarkan.

Bila anda masuk ke dalam situs PDII-LIPI maka akan anda temukan sedikit keterangan tentang ISSN ini, karena sedikit maka saya kopas kan saja ya :

PDII-LIPI sebagai pusat nasional untuk Indonesia mempunyai tugas memantau terbitan berkala yang dipublikasikan di Indonesia dengan memberikan ISSN. ISSN (International Standard of Serial Number) merupakan nomor pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. Termasuk dalam terbitan berkala adalah majalah, surat kabar, newsletter (warta), buku tahunan, laporan tahunan, maupun prosiding. ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris, Perancis. ISDS mendelegasikan pemberian ISSN baik secara regional maupun nasional. Pusat regional untuk Asia berkedudukan di Thai National Library, Bangkok-Thailand. Untuk Indonesia, yang ditugaskan mamantau terbitan berkala yang dipublikasikan dan memberikan ISSN adalah PDII-LIPI Jakarta.

Terbitan bekala yang akan mendapatkan ISSN harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

· Membuat surat permohonan

· Mengirim (dua) eksemplar terbitan terakhir apabila sudah diterbitkan dan (tiga) lembar fotokopi halaman muka (sampul depan) majalah yang akan terbit lengkap dengan penulisan volume, nomor, dan tahun terbit dalam angka Arab

· Satu lembar fotokopi daftar isi yang akan terbit

· Satu lembar fotokopi daftar dewan redaksi

· Mengisi formulir bibliografi majalah dan formulir evaluasi yang disediakan PDII, kemudian dikirim kembali melalui email

· Membayar biaya administrasi sebesar Rp. 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah) ke rekening PDII-LIPI
No Account: 070-0000089198
Bank Mandiri Cabang Graha Citra Caraka
Kantor Telkom Pusat
Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta.

Begitulah sekelumit tentang deretang angka yang anda temukan tercetak dalam halaman judul sebuah buku ataupun majalah. Bukan sembarang nomor memang karena bahkan sampai bersumber ke Paris bila anda ingin menelusurnya. Jadi,...semoga berguna ya