Subscribe RSS

Di kalangan orang-orang teknik sipil atau arsitek, teknik sosrobahu sudah barang tentu akrab di telinga. Teknik sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang di gunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Dengan teknik ini, lengan jalan diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, selanjutnya diputar 900 sehingga pembangunanya tidak mengganggu arus lalu lintas di bawahnya.
Teknik ini banyak di terapkan di jalan layang, baik di Indonesia maupun di luar negeri, seperti Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Penemunya adalah orang Indonesia yakni Ir. Tjokoda Raka Sukawati.


Sekitar 1980-an akhir, koran-koran nasional ramai menggambarkan pembangunan jalan tol dari Cawang ke Tanjuk Priuk, yang memiliki panjang total kurang lebih 16,5 km. Pembangunan jalan ini tak berlangsung mulus. Kendala utamanya ada pada teknik konstruksi konvensional yang digunakan. Jika dipakai secara paksa, teknik tersebut akan menambah macet arus lalu lintas yang sibuk dan memiki banyak persimpangan.
Bayangkan saja, tiang horisontalnya yang hendak dibangun bisa mencapai ukuran 22 m, nyaris sama lebarnya dengan jalan by pass itu sendiri. Tentunya hal ini bertentangan dengan tujuan dibuatkannya jalan tol yang memang diset untuk mengatasi kemacetan. Alternatif lain yang diusulkan adalah memakai metode gantung, seperti yang dilakukan di Singapura. Sayangnya, apabila teknik ini dipakai, maka faktor biaya yang jauh lebih mahal yang menjadi kendalanya.
Adalah Ir. Tjokorda Raka Sukawati yang berhasil memecahkan persoalan ini dengan menciptakan tiang pancang yang diberi nama sosrobahu. Gelar insinyurnya didapatkan dari sekolah di Departemen Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB). Karirnya dimulai saat ia masuk di perusahaan PT. Hutama Karya hingga ia menjabat menjadi direktur perusahaan tersebut.
Kisah penemuan ini bermula di garasi mobil. Suatu hari Tjokorda hendak membetulkan mobil marcedes buatan tahun 1974-nya yang rusak. Ia memompa dongkrak hidrolik untuk mengangkat roda depan. Tetapi, kerena keadaan garasinya yang agak miring dan pembantunya hanya mengganjal ban belakang mobil tanpa menarik rem tangan, ditambah ceceran tumpahan oli. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak. Kejadian itu memantik bohlam ide di dalam kepalanya. Hari itu ia urung memperbaiki mobilnya.
Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apapun akan mudah digeser. Ia juga ingat bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut mudah digeser. Bayangan Tjokorda adalah menggeser lengan beton seberat 480 ton itu.
Kemudian Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder bergaris tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidrolik dan ditindih beban beton seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan dapat berputar sedikit, tetapi tidak bisa turun ketika dilepas. Ternyata dongkrak tersebut miring posisinya. Tjokorda kemudian menyempurnakannya. Posisinya ditentukan persis di titik berat lengan beton di atasnya.
Untuk membuat rangcangan yang pas, dasar utama Hukum Pascal yang menyatakan: ”Bila zat cair pada ruang tertutup diberian tekanan, maka tekanan akan diteruskan kesegala arah.“
Zat cair yang digunakan adalah minyak oli (minyak pelumas). Bila tekanan P dimasukkan dalam ruang seluas A, akan menimbulkan gaya (F) sebesar P dikalikan A. Rumus itu digabungkan dengan beberapa parameter dan memberikan nama Rumus Sukawati, sesuai namanya. Rumus ini orisinal idenya karena sampai saat ini belum ada buku yang membahasnya sebab memang tidak ada kebutuhannya.
Dari situ, selanjutnya ia memadukan hukum gesekan untuk memutar beban dengan Hukum Pascal untuk mengangkat beban, berhasil! Dilakukanlah pengujian dengan beban berbobot 85 ton hingga 180 ton. Berhasil lagi! Diapun berhasil membuat alat putar silinder yang mengguncang dunia teknologi konstruksi.
Penemuannya ini langsung diterapkan pada proyek jalan layang yang sedang ditanganinya. Jadinya, tiang penyangga jalan yang sudah kering dan dibangun sejajar ruas jalan lantas di putar 90o melintang jalan. Caranya sepasang piringan baja berdiameter 80 cm dipasang di bawah tiang penyangga, usai tiang tersebut kering, di dalamnya dipompakan automatic transmission fluid (ATF) atau oli pelumas sebanyak 78,05 kg/cm2. Dengan teknik ini, tiang penyangga yang bobot kepalanya mencapai 480 ton dengan mudah bisa diputar.
Jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok itu sebagai flyover pertama di dunia yang memakai teknik “pemutaran kepala tiang penyangga jalan terbang”. Meski Presiden (Soeharto) dan petinggi pemerintahan negeri ini waktu itu sudah menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, pada pemasangan ke-85 awal November 1989. Tetapi, Direktur Jenderal Hak Cipta Paten dan Merek baru megeluarkan patennya pada tahun 1995. Tiga tahun lebih lama dibanding Jepang yang memberinya pada tahun 1992. Dua negara lain yang juga memberi paten adalah Malaysia, dan Filipina.
Sekarang teknologi sosrobahu sudah di ekspor ke Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni ruas Vilamore-Bicutan, memakai teknik yang merupakan buah karya teknik yang merupakan buah karya teknik ciptaan Tjokorda. Di Filipina teknologi sosrobahu diterapkan untuk 298 tiang jalan, sedangkan di Kuala Lumpur sebanyak 135. Ketika teknologi sosrobahu diterapkan di Filipina, Presiden Filipina Fidel Ramos berujar, ”Inilah temuan Indonesia, sekaligus buah ciptaan putra ASEAN.”
Menurut rencananya, teknik ini akan dikembangkan versi 2-nya. Jika versi pertama memakai jangkar baja yang disusupkan ke beton, maka versi 2-nya hanya memasang kupingan yang berlubang di tengah. Lebih sederhana dan bahkan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 menit dibandingkan dengan yang pertama membutuhkan waktu 2 hari. Dalam hitungan eksak, konstruksi sosrobahu mampu bertahan sampai 100 tahun (1 abad).

Photobucket

Pada 1960, hampir 50 tahun silam, industri pesawat terbang mengalami ketakutan dari sebuah ketidakpastian. Ketakutan itu dari awal sering terjadinya musibah pesawat terbang karena kerusakan konstruksi yang tidak terdeteksi, yaitu kelelahan (fatique) pada bodi pesawat. Masih belum tersedianya peralatan canggih, seperti pemindai sensor laser yang didukung unit pengolah data komputer, untuk mengatasi persoalan rawan ini-adalah salah satu faktor yang mendukung kesulitan itu.


Biasanya titik rawan kelelahan ini terjadi disambungan antara sayap dan badan pesawat terbang, atau antara sayap dan dudukan mesin. Sebab elemen inilah yang secara terus-menerus mengalami guncang keras, baik ketika sedang take off maupun landing. Ketika take off¸sambungannya menerima tekanan udara (up lift) yang besar. Ketika menyentuh landasan bagian ini pula yang menanggung empasan tubuh pesawat. Kelelahan logam pun terjadi dan itu awal dari keretakan (crack). Pada awalnya retakan itu cuma berukuran 0,005 mm, akan tetapi itu terus merambat, setiap hari semakin memanjang dan bercabang-cabang. Kalau secara dini tidak terdeteksi, bisa berakibat fatal karena sayap pesawat bisa patah tanpa diduga-duga. Tentunya itu menjadi perhatian dunia penerbangan, apalagi saat itu mesin-mesin pesawat juga mulai berganti dari propeller ke jet. Potensi fatique makin besar.
Ketika itulah seorang anak muda bernama Bacharuddin Jusuf Habibie datang menawarkan solusi. Habibie-lah yang selanjutnya menemukan bagaimana rambatan titik crack itu bekerja, yang kemudian dengan nama teori crack progression. Dengan teorinya, Habibie berhasil menghitung crack itu dengan rinci sampai pada hitungan atomnya. Tentunya teori ini membuat pesawat lebih aman. Tidak hanya bisa menghindari resiko pesawat jatuh tetapi juga membuat pemeliharaan lebih mudah dan murah. Dengan ditentukannya teori crack progression atau lebih dikenal dengan Faktor Habibie, porsi rangka baja pesawat bisa dikurangi dan diganti dengan dominasi aluminium dalam bodi pesawat terbang. Disamping itu, bisa meringankan operating empty weight (bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar) sampai 10 % dari bobot konvensionalnya.
Faktor Habibie juga memiliki peran dalam pengembangan tenologi penggabungan bagian perbagian kerangka pesawat. Sehingga sambungan badan pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu menahan tekanan udara ketika pesawat take off. Begitu juga pada sambungan badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh sehingga mampu menahan beban saat pesawat mendarat. Faktor mesin jet yang menjadi penahan potensi fatique menjadi turun.
Riwayat keilmuan Habibie dimulai ketika ia mendapat beasiswa untuk belajar dari pemerintah untuk belajar di Technische Hochschule Die Facultaet Fue Maschinenwesen, Jerman pada tahun 1956. Selama setahun sebelumnya, Habibie tercatat sebagai mahasiswa ITB. Selepas mengantongi diploma ingenieur jurusan konstruksi pesawat terbang, pada 1960, sambil melanjutkan kuliahnya, ia menjasdi asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut konstruksi Ringan di kampusnya. Di sana ia juga bekerja di HFB (Hamburger Flugzeugbau).
Di perusahaan ini, ia ditugaskan memecahkan persoalan menyangkut kestabilan konstruksi di bagian pesawat terbang F-28 yang saat ini sedang dikembangkan. Mulai dari bagian bawah hingga ke ekor pesawat. Padahal sudah meriset selama 3 tahun, perusahaan ini belum mampu memecahkan persoalan penstabilan konstruksi di bagian ekor pesawat. Namun, ketika dipegang Habibie, hanya dalam tempo 6 bulan saja, masalah itu berhasil dipecahkan. Kemudian, HFB menyerahkan tugas baru kepadanya, yakni memecahkan persoalan yang menyangkut konstruksi gantungan mesin di bagian belakang dari pesawat terbang eksekutif yang dikenal dengan nama HFB 320. Tujuh bulan setelahnya, persoalan itu dapat dirampungkan.
Tugas-tugas dalam penelitian itulah terus-menerus ditekuninya, yang kemudian menghasilkan rumusan-rumusan asli di bidang termodinamika, konstruksi, aerodinamika dan keretakan. Penemuan-penemuan tersebut sudah di abadikan berbagai pihak, yang berhubungan dengan konstruksi pesawat terbang dikenal dengan teori Habibie, faktor Habibie, dan metode Habibie. Selalma bekerja diperusahaan itu, BJ Habibie memang menggunakan kesempatan untuk mengetahui persoalan sampai sedetail-detailnya.
Namun, kita sendiri tahu, meskipun memiliki segudang prestasi dan intelektualitas yang tinggi, Habibie yang lahir di Parepare pada tanggal 25 juni 1936 ini justru tidak mengabdi di negaranya sendiri. Ia malah hengkang ke negeri Jerman. Medio 2000, bersama Asri Ainun (istrinya), Habibie tinggal di rumah pribadinya yang luas di Kakerbeck, sebuah kota kecil, 60 km dari Hamburg. Di negeri orang, Habibie menjadi figur yang sangat di hormati. Di Jerman, namanya dikenal luas orang kebanyakan. Bahkan setiap rombongan turis yang melintas rumahnya di Kakerbeck, diperkenalkan oleh para pemandu-pemandu wisata sebagai rumah Presiden RI ke-3 dan pakar pesawat terbang terkemuka.

Photobucket

Namanya pendek, terdiri atas 6 huruf saja: Muslim. Bila mengacu kepada bahasa Arab, nama itu bisa berarti orang yang tunduk. Nama tersebut bisa pula berarti orang yang berserah diri. Kepada siapa? Tentu saja kepada Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala-. Hampir 40 tahun sudah dia menekuni fisika. Dia tidak peduli dengan resiko yang menimpanya sebagai akibat ketekunannya itu. Dia betul-betul telah menyerahkan sebagian otoritas dirinya pada fisika.


Kecintaan Pak Muslim pada fisika sudah mulai terlihat sejak dia duduk di bangku sekolah menengah. "Dari SMP sampai SMA, nilai fisika saya selalu 10," ungkap laki-laki kelahiran Yogyakarta, 7 Mei 1941 ini. Tidak heran bila Pak Muslim memilih kuliah di Jurusan Fisika Fakultas MIPA UGM setelah dia menyelesaikan pendidikan SMA-nya di SMA 3 Yogyakarta. Panggilan hidup untuk terus menekuni fisika akhirnya membuat Pak Muslim mengajar di almamaternya sejak tahun 1965.
Setelah menekuni fisika, Pak Muslim menjadi terkesan dengan fisika nuklir. Dia pun memfokuskan perhatiannya pada fisika nuklir. Begitu fokusnya dia pada fisika nuklir, sehingga untuk memperoleh gelar Ph.D di Universitas Purdue, dia melakukan penelitian tentang three body problems in nuclear structure. Setelah puas meneliti tentang struktur nuklir, Pak Muslim mulai meneliti untuk kepentingan bioteknologi. "Sekarang, penelitian saya lebih berkembang ke spektrometer foto akustik," ungkap peraih penghargaan Indonesian Senior Scientist dari Dewan Riset Nasional tahun 1994 ini.
Fisika sepertinya telah menjadi darah-daging Pak Muslim. Dalam melihat krisis yang mendera bangsa Indonesia saat ini, Pak Muslim juga menggunakan prinsip-prinsip fisika. Menurutnya, sedikitnya ada 3 paradigma yang patut dipakai untuk menyelesaikan krisis di Indonesia, yaitu: simetri, optimasi dan unifikasi. "Dengan ketiganya kita bisa membongkar rahasia alam, mendokumentasikan dan mempelajari hukum-hukum alam yang pada gilirannya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia," ujar laki-laki yang memperoleh jabatan guru besar fisika UGM tahun 1996 ini.
Pak Muslim sendiri kepada Kabar UGM mengakui bahwa sebenarnya dia berminat terhadap semua fisika, mulai dari fisika dasar, fisika laser, fisika matematika, hingga fisika pendidikan. Karena itu, dia bisa mengajar segala macam fisika. Tetapi, di Fakultas MIPA UGM, dia mengajar fisika dasar, mekanika kuantum dan teori relativitas. Ini terjadi karena, menurutnya, "Mahasiswa baru harus diajar oleh dosen yang memiliki jam terbang yang tinggi. Dosen seperti ini akan mampu menjawab semua rasa ingin tahu mahasiswa baru. Selain itu, akan mampu meningkatkan motivasi belajar mereka."
Disamping di Program S1, Pak Muslim juga mengajar fisika di Program Pascasarjana UGM. Di sini, dia juga membimbing mahasiswa menulis tesis dan disertasi. Ketika membimbing mahasiswa, Pak Muslim tidak segan membagi pengalaman dan ilmunya kepada para mahasiswa.
Dia bahkan menyediakan fasilitas penunjang penelitian buat mahasiswa pasacasarjana, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. "Fasilitas ini saya kembangkan dengan menyisihkan uang-uang proyek penelitian," ungkap Pak Muslim. Bagi Pak Muslim, memajukan fisika mendatangkan kepuasan intelektual dan emosional. Karena itu, dia bersedia berkorban apa saja. Dia yakin betul bahwa pengorbanannya itu tidak akan sia-sia.
Berkat fisika, Pak Muslim memperoleh beberapa penghargaan dan jabatan bergengsi. Sedikitnya dia telah menerima 3 penghargaan penting selama dia menekuni fisika. Paling tidak dia menjadi anggota 3 organisasi peminat fisika, mulai dari tingkat nasional hingga internasional. Berkat fisika juga dia bisa menjalani hidup akademiknya dengan tenang dan penuh percaya diri. Dia memiliki istri yang lebih dulu mendalami tentang nuklir.
Dia punya waktu yang banyak untuk memajukan fisika. "Istri saya sekarang mengambil S2 agama. Dia sering membawa buku-buku agama. Ini memotivasi saya," kata Pak Muslim. Untuk mengisi waktu luang, Pak Muslim membaca buku-buku sastra. Membaca buku sastra ini malah termasuk hobinya. "Sewaktu kuliah, uang beli buku, 50 %-nya saya belikan buku-buku fisika dan 50 % sisanya buat beli buku sastra," kata Pak Muslim.
Dua tahun lagi Pak Muslim pensiun dari pegawai negeri. Kalau sudah pensiun kelak, dia tidak takut kehilangan pekerjaan. Dia yakin, pekerjaan yang berkaitan dengan fisika, mulai meneliti, mengajar dan membimbing akan selalu menunggunya. Yang dia khawatirkan justru kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. "Saya prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia," kata Pak Muslim sedih.
Pak Muslim lantas bercerita tentang pendidikan di Malaysia. "Malaysia punya planning pendidikan yang bagus. Mereka juga punya dana pendidikan yang lumayan besar," sambung anggota Senat Akademik UGM ini.
Penilaian Pak Muslim ini tentu saja bukan penilaian asal. Sebab, Pak Muslim dan Bu Zahara pernah mengajar di Universitas Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur selama 3 setengah tahun. Melihat beberapa mahasiswanya di Malaysia jadi Professor, Pak Muslim sangat senang. Kegembiraan seolah datang bertangkai-tangkai padanya. "Terakhir kali ke Malaysia, saya bangga melihat bekas mahasiswa saya di sana telah banyak yang menjadi guru besar."

Photobucket

Fisikawan besar ini memang dikenal sangat peduli pada upaya memajukan sains terutama di negara-negara berkembang. Kepeduliannya itu sangat mungkin dilatarbelakangi pengalaman pahitnya menggeluti dunia sains di negerinya sendiri. Abdus Salam dilahirkan di Jhang, Pakistan, tanggal 29 Januari 1926. Meskipun orang tuanya bukanlah ilmuwan hebat, namun keluarganya memiliki tradisi pendidikan yang cukup kuat. Ayahnya adalah pegawai departemen pendidikan di daerah pertanian miskin. Pada usia 14 tahun, Salam sudah memperlihatkan bakat istimewanya di bidang sains. Ia memecahkan rekor nilai tertinggi untuk ujian matrikulasi di Universitas Punjab. Beasiswa demi beasiswapun diraihnya. Setelah kuliah di Universitas Punjab, Salam meneruskan studinya ke John's College dan meraih gelar BA sekaligus untuk matematika dan fisika pada 1949. Hanya setahun berselang, Abdus Salam memenangkan Smith’s Prize di University of Cambrigde untuk kontribusi pra-doktornya di bidang fisika yang dinilai bermutu tinggi.


Pada usia 26 tahun, ia menerima gelar Ph.D untuk fisika teori dari universitas yang sama. Tesisnya yang dipublikasikan tahun 1951 tentang elektrodinamika kuantum telah membuatnya terkenal dan memiliki reputasi internasional. Meskipun telah mendapat tawaran mengajar dan riset dari almamaternya, Salam memilih pulang ke tanah airnya. Pemerintah Pakistan lalu mengangkat pemuda dari keluarga menengah ke bawah ini sebagai Professor di Government College, Lahore. Ia juga diangkat sebagai Kepala Departemen Matematika Universitas Punjab. Namun malangnya di negeri tercintanya itu, Salam justru tidak menemukan tradisi riset dan dukungan yang memadai, tidak ada jurnal juga kesempatan menghadiri konferensi ilmiah. Bahkan ia disarankan pimpinannya untuk melupakan riset-risetnya. Setelah bertahan di Lahore selama 3 tahun, ia tersudut pada pilihan dilematis: fisika atau Pakistan. Akhirnya Salam memutuskan kembali ke Inggris.
Tahun 1957 ia menjadi Professor di Imperial College, suatu universitas yang sangat terkenal di Inggris. Di sana prestasinya tidak terbendung lagi. Ratusan publikasi hasil riset dan buah pemikirannya senantiasa mengundang penghargaan serta kepercayaan menduduki jabatan tinggi di berbagai institusi.
Di PBB, Salam dipercaya sebagai sekretaris jenderal bidang sains untuk konferensi penggunaan damai energi atom, Jenewa (1955 dan 1958), serta pimpinan komisi penasehat bidang sains dan teknologi (1971-1972). Untuk negerinya, penerima gelar Doktor Sains Honoris Causa dari puluhan lembaga ilmiah di seluruh dunia ini mengabdikan diri di bidang pendidikan, energi atom dan ruang angkasa. Dia juga ditunjuk menjadi penasehat presiden untuk bidang sains (1961-1974).
Pada tahun 1979, nama Abdus Salam tercatat dalam sejarah perkembangan ilmu fisika dunia. Ia bersama Steven Weinberg dan Sheldon Glashow dianugerahi Nobel Fisika untuk kontribusinya dalam menyatukan gaya elektromagnetik dan gaya nuklir lemah. Teori yang dinamakan elektrolemah (electroweak) menjadi suatu pijakan pengembangan teori penyatuan maha agung (grand unification theory) yang berusaha menyatukan kedua gaya ini dengan gaya inti (gaya kuat). Sekarang teori yang dikembangkan Abdus Salam ini menjadi inti penting dalam pengembangan model standar (stardard model) fisika partikel. Kesahihan teori Abdus Salam ini sudah diuji pada Superprotosynchrotron di CERN Geneva yang telah memimpin pada penemuan partikel W dan Z.
Reputasinya yang kian melambung ternyata tidak membuat Salam lalai untuk tetap berjuang mencari jalan agar orang-orang seperti dirinya yang berasal dari dunia ketiga tidak kehilangan peluang besar menjadi ilmuwan peringkat puncak. Bersama kolega-koleganya, serta atas bantuan PBB khususnya Lembaga Energi Atom Internasional, pada tahun 1964, berdirilah ICPT (International Center for Theoritical Physics) di Trieste, Italia.
Pendirian lembaga yang kemudian secara reguler dikunjungi para ilmuwan dari 50-an negara berkembang ini menurut Herwing Schopper, presiden masyarakat Fisika Eropa, merupakan sumbangan sangat besar bagi komunitas fisikawan. Selama 30 tahun, ICTP telah dikunjungi oleh 60.000 ilmuwan dari 150 negara. Selain itu, juga mendirikan dan menjadi presiden The Third World Academy of Sciences dan presiden pertama di The Third World Network of Scientific Organization. Siapapun yang menyimak upayanya yang tak kenal lelah dalam riset fisika dan pengembangan tradisi ilmiah di negara berkembang rasanya setuju dengan apa yang pernah ditulis majalah sains internasional, New Scientist, edisi 26 Agustus 1976.


Photobucket

Al-Hassan Ibnu Al-Haitsam adalah ilmuwan yang lahir pada tahun 965 Masehi di Irak. Sebagai seorang fisikawan, betapa besar kontribusi pria ini dalam bidang sains di abad pertengahan. Antara abad ke-9 dan abad ke-13 menandai Masa Keemasan dalam ilmu pengetahuan Arab. Salah satunya dengan adanya Ibnu Al-Haitsam melakukan penelitian awal tentang cahaya. Berbagai terobosan di bidang matematika, astronomi, kedokteran, fisika dan kimia terjadi. Dibandingkan banyak fisikawan yang hidup pada masa itu, prestasi Ibnu Al-Haitsam adalah yang paling hebat.


Ibnu Al-Haitsam sudah melakukan terlebih dahulu dalam pendekatan menyelidiki sebuah fenomena ilmu alam, untuk memahami ilmu pengetahuan baru atau untuk memperbaiki dan menggabungkan ilmu lama, berdasarkan pengumpulan data melalui pemantauan dan pengukuran, yang diikuti oleh tahap formulasi dan pengujian hipotesa guna menjelaskan data yang didapat. Inilah cara ilmu alam ditangani sekarang dan karena itulah dapat dipercaya kemajuan yang dicapai dalam ilmu pengetahuan modern karena beliau. Penekanannya pada data eksperimental dan kemampuan untuk memproduksi kembali hasilnya, membuat Ibnu Al-Haitsam sering disebut sebagai "ilmuwan sesungguhnya yang pertama di dunia.”
Dia adalah ilmuwan pertama yang memberi penuturan yang tepat tentang bagaimana kita melihat sebuah obyek. Dia membuktikan dengan melakukan percobaan, misalnya bahwa teori emisi (yang menyatakan cahaya dari mata kita menyinari obyek yang kita lihat). Adalah hal yang menakjubkan bahwa kita baru sekarang menyadari betapa besar hutang para fisikawan modern kepada seorang ilmuwan Arab yang hidup + 1.000 tahun lalu. Ibnu Al-Haitsam menetapkan bahwa kita bisa melihat karena cahaya masuk ke mata kita, satu gagasan yang dipercaya sampai saat ini. Dia juga merupakan ilmuwan pertama yang menggunakan matematika untuk menggambarkan dan membuktikan proses ini. Sehingga dia dianggap sebagai fisikawan teori pertama. Ibnu Al-Haitsam mungkin paling dikenal dengan penemuannya, kamera lubang jarum yang dioperasikan, tanpa lensa (hukum refraksi).
Dia juga orang pertama yang melakukan percobaan tentang pembagian cahaya menjadi beberapa warna dan meneliti bayangan, pelangi dan gerhana. Dengan memantau sinar matahari masuk ke bumi dari atmosfir, dia dapat memperkirakan tinggi atmosfir yang menurutnya sekitar 100 km. Ibnu Al-Haitsam sangat bergantung pada waktu dan membutuhkan kesunyian untuk menulis banyak teorinya, termasuk penelitian penting tentang lensa. Dia sempat dipenjara di Mesir antara tahun 1011 dan 1021 setelah gagal menyelesaikan tugas yang diberikan oleh seorang khalifah di Kairo yang memintanya menyelesaikan masalah tentang pengaturan banjir sungai Nil. Sewaktu masih di Basra, Ibnu Al-Haitsam mengklaim bahwa banjir tahunan di sungai Nil bisa diatur dengan jaringan kanal, sehingga air dapat tersimpan sampai masa kemarau. Namun begitu tiba di Kairo, dia menyadari bahwa rencana itu tidak praktis dari segi teknis.
Sebagai jalan keluar, dia memilih untuk berpura-pura gila agar tidak dikenakan hukuman berat oleh khalifah itu. Dia akhirnya dikenakan tahanan rumah dan selama 10 tahun dikucilkan sehingga bisa melakukan penelitiannya.
Dia baru dibebaskan setelah khalifah Kairo itu meninggal dunia. Dia kemudian kembali ke Irak di mana dia menyusun 100 penelitian lainnya dalam berbagai topik di bidang fisika dan matematika. Di Timur Tengah, tepatnya Iskandariyah terdapat hasil penelitian Ibnu Al-Haitsam di bidang astronomi. Tampaknya dia mengembangkan apa yang disebut sebagai mekanisme benda angkasa yang menjelaskan orbit planet yang kemudian mengilhami penelitian astronomi Eropa.
Adalah hal yang menakjubkan bahwa kita baru sekarang menyadari betapa besar hutang para fisikawan modern kepada seorang ilmuwan Arab yang hidup + 1.000 tahun yang lalu.

Photobucket

Teknik Eksternal

A. Hanya Berdo’a Kepada Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala-
Do’a adalah salah satu dari bentuk ibadah disamping ibadah badaniyah - seperti Anda melakukan sholat, maaliyah - seperti Anda mengeluarkan zakat atau ibadah maaliyah badaniyah - seperti Anda melaksanakan haji, sebab ibadah adalah satu kata yang memiliki cakupan luas setiap apa yang dicintai dan diridhoi oleh Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- dari perkataan dan perbuatan lahir maupun batin. Sepele memang nampaknya masalah do’a ini, tetapi ironisnya banyak di antara manusia –kalau tidak keseluruhannya berbeda-beda dalam hal menyikapinya, mengaplikasikannya dan tata cara pelaksanaannya.


Tidak dipungkiri kalau di sana masih banyak yang menganggap bahwa do’a itu bukan termasuk ibadah, dengan kenyataan tidak sedikit yang memohon dihadapan kuburan orang yang dianggap sholih, memohon dihadapan batu besar yang dikira memiliki keanehan, manggut-manggut dihadapan pohon besar yang tak dapat melihat dan mendengar. Di kota Makassar sini, rata-rata ramai di kuburan Syaikh Yusuf, ada yang hajat (keperluan)-nya untuk nikah, mau haji, dll dari perkara yang terlarang. Tidak mustahil kalau di sana juga (mungkin di sekitar Anda) masih ada yang merasa tidak butuh kepada do’a karena kesombongan dan tidak ada keimanan. Satu perkara yang tidak dapat dipungkiri pula bahwa sebagian kaum bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam hal do’a dan cara berdo’a.
Ketahuilah bahwa mayoritas orang-orang yang terjerumus ke dalam kemusyrikan, pangkal kesyirikannya ialah berdo’a kepada selain Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala-. Oleh karena itu, Rosululloh -Shollallohu ‘Alaihi Wassalam- bersabda, "Do’a itu adalah ibadah." (HR. Ahmad 4/267, Tirmidzi 5/426, Al-Hakim dalam Mustadrak 1/491 dan menshohihkannya dan disepakati oleh Al-Imam Adz-Dzahabi, dari sahabat Nu'man bin Basyir –Rodiyallohu ‘Anhu-). Dalam hadits lain Rosululloh -Shollallohu ‘Alaihi Wassalam- bersabda, "Barangsiapa yang mati sedang ia berdo’a kepada tandingan-tandingan selain Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala-, maka akan masuk neraka." (HR. Al-Bukhori No. 4497 dari sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud).
Di dalam banyak ayat Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- mencegah dari berdo’a kepada selain-Nya. Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- berfirman yang artinya, "Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudharat kepadamu selain Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala-, sebab jika kamu berbuat yang demikian itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zholim." (QS. Yunus: 106)
Memurnikan ibadah kepada-Nya adalah memurnikan do’a kepada-Nya. Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- menghukumi dengan kesesatan dan kerugian atas orang-orang yang berdo’a kepada selain-Nya. Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- berfirman yang artinya, "Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- yang tiada dapat memperkenankan do’anya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari memperhatikan do’a mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan pada hari kiamat niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka." (QS. Al-Ahqaaf: 5-6).
Dengan tingginya kedudukan do’a dalam Aqidah Al-Islamiyah, maka Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- mengancam orang-orang yang tidak tunduk pada-Nya dengan do’a.
Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- berfirman yang artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina." (QS. Al-Mu'min: 60).
Jadi, sikap sombong dari berdo’a kepada Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- dan menyelewengkan do’a kepada selain Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- adalah bentuk kemaksiatan yang besar terhadap-Nya dan sebagai bentuk pembangkangan serta pendustaan terhadap Nabi-Nabi-Nya dan Rosul- Rosul-Nya dimana telah sepakat risalah dan dakwah mereka menyeru kepada wajibnya mengesakan Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- dalam hal ibadah dan yang paling besarnya di antara ibadah itu adalah do’a.
Sebagaimana halnya ibadah-ibadah lain memiliki cara dan etika, maka berdo’apun demikian tak lepas dari itu, sebab kita mesti pahami bahwa agama itu adalah kita tidak beribadah kecuali hanya kepada Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- dan kita tidak beribadah kepada Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- kecuali dengan apa yang telah disyariatkan oleh-Nya dan oleh Rosul-Nya -Shollallohu ‘Alaihi Wassalam- sebagai contoh misalnya suatu ketika Rosululloh -Shollallohu ‘Alaihi Wassalam- berwudhu, kemudian setelah selesai darinya beliau mengatakan, "Ini adalah wudhuku dan wudhu para nabi sebelumku, barangsiapa menambahi atau bahkan mengurangi maka ia telah berbuat jahat dan zholim."
Contoh lainnya, saat Rosululloh -Shollallohu ‘Alaihi Wassalam- mengatakan, "Sholatlah kalian seperti kalian telah melihat aku sholat." Demikian pula dengan pernyataan beliau, "Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari kami, maka akan tertolak."
Begitu banyak contoh-contoh lainnya dalam hal ini. Maka Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- jelaskan ketika berdo’a itu dalam firman-Nya, "Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan rendah diri dan suara yang lembut, sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A'raaf: 55).
Betapa besar karunia dan kasih sayang Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- kepada makhluk-Nya, menjaga, memelihara, Maha Melihat dan Maha Mendengar, sungguh benar apa yang dikatakan dalam sebuah syair:
Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- akan marah jika engkau tinggalkan meminta pada-Nya, sedang Bani Adam jika dipinta akan marah. Sudah semestinya memang kita selaku hamba-Nya yang fakir untuk meminta kepada Dzat Yang Maha Kaya lagi Maha Pemurah, segala urusan hanyalah milik Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala- dan akan dikembalikan kepada-Nya. Alloh berfirman yang artinya, "Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit-langit dan bumi. Dan kepada Alloh-lah dikembalikan segala urusan." (QS. Al-Hadid: 5).
Sehingga bagi Anda selaku pelajar hendaknya hanya meminta pertolongan kepada Alloh agar dimudahkan untuk belajar fisika dan tidak sombong dari berdo’a kepada Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala-. Ingat, jangan sekali-kali Anda berdo’a meminta kepada selain Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala-. Pasti Anda akan mendapatkan kerugian yang sangat besar.

B. Bersama Mereka
Ketahuilah bahwa Anda sebagai pelajar tidak dibenarkan mengambil setiap orang jadi teman, tetapi Anda harus mampu memilih kriteria-kriteria orang yang dijadikannya teman, baik dari segi sifat-sifatnya, perangai-perangainya atau lainnya yang bisa menimbulkan semangat berteman sesuai pula dengan manfaat yang bisa diperoleh dari pertemanan tersebut itu. Ada manusia yang berteman karena tendensi dunia, seperti karena harta, kedudukan atau sekedar senang melihat-lihat dan bisa ngobrol saja, tetapi itu bukan tujuan Anda.
Apabila Anda berada di tengah-tengah suatu kaum, maka pililhlah orang-orang yang baik sebagai teman dan janganlah Anda bersahabat dengan orang-orang jahat seperti yang merokok atau teman yang berpacaran, dll sehingga Anda akan binasa bersamanya. Pertemanan atau persahabatan akan mempererat tali persaudaraan. Sebagai pelajar, harus bergaul dan berteman dengan seorang atau beberapa orang sesama pelajar lain. Untuk mencari teman rasanya tidak susah yang penting Anda luwes dan memperhatikan kemauan untuk berteman. Khusus sebagai calon fisikawan yaitu Anda, carilah teman sejenis kelamin karena ini lebih fokos terhadap tujuan bersama.
Maksud Anda berteman adalah agar Anda tidak kikuk dan bingung dalam menyelesaikan soal-soal fisika di sekolah atau perkuliahan.
Selain itu, Anda membutuhkan teman agar Anda dapat saling berbagai informasi fisika. Dari teman, Anda dapat memperoleh informasi fisika tentang berbagai hal yang sebelumnya Anda tidak atau belum miliki.
Misalnya, kawan baru Anda itu berasal dari Jawa, tentu mereka sarat dengan informasi-informasi baru tentang teknologi. Dari dia, Anda dapat mengorek informasi baru tentang teknologi, hal-hal unik yang sebelumnya Anda belum ketahui. Demikian juga teman Anda itu. Dia akan mendapat informasi-informasi baru dari Anda yang sebelumnya ia tidak diketahui. Dengan demikian terjadi sharing informasi di antara Anda dan kawan baru Anda.
Samakah antara hasil perkalian 1 x 10 dengan 2 x 5? Banyak orang menjawab sama yaitu 10. Maaf, itu jawaban matematis, tidakkah Anda melihat bahwa jika satu orang mengerjakan soal sepuluh nomor itu pasti rumit? Ketimbang mereka yang berdua menyelesaikannya masing-masing lima? Inilah yang disebut “bersama mereka.”
Seseorang yang memiliki banyak teman, tidak akan pernah kesulitan karena selalu ada kawan yang sewaktu-waktu dapat membantu. Apalagi hubungan pertemanan itu berlanjut hingga menjadi seperti saudara. Teman seperti itu akan selalu siap memberi pertolongan apabila Anda menemui kesulitan.
Pertemanan dengan sesama pelajar sangat penting dibina. Apabila Anda berhasil mendapatkan teman yang baik dalam arti sepaham, sejiwa dan memiliki visi dan misi yang sama dalam menjalani kehidupan sebagai calon fisikawan, niscaya akan terbawa hingga Anda selesai study. Bahkan setelah Anda terjun ke masyarakat, entah sebagai pegawai, pengusaha atau apa saja, Anda akan saling merindukan dan selalu ingin bersama. Itulah sebabnya sering Anda mendengar atau melihat 2 orang sahabat semasa bersekolah atau kuliah, bertemu ketika mereka telah menjalani profesi masing-masing, berpelukan erat dan saling melepas kerinduan, yang penting jangan berpelukan dengan lawan jenis, itukan bukan mahrom! Sehingga muncul cerita-cerita indah nan berkesan di antara mereka.
Namun demikian, tidak berarti dengan adanya teman lantas Anda selalu mengharapkan pertolongan dari teman Anda, alias selalu nyontek! Itu bukan sikap seorang calon fisikawan. Sebagai calon fisikawan, Anda harus berusaha untuk menyelesaikan masalah Anda sendiri. Jangan terlalu menggantungkan harapan pada teman Anda, kecuali Anda betul-betul dalam kesulitan dalam problem itu. Jangan justru Anda menjadi beban teman Anda.
C. Berlatih Fisika Sedikit Demi Sedikit Setiap Hari
Hal ini akan membangkitkan rasa percaya diri Anda dan menghilangkan rasa panik atau grogi pada waktu belajar fisika. Lebih penting agar Anda tidak merenggangkan hubungan pertemanan itu karena masalah-masalah pribadi. Berpikirlah secara dewasa!

D. Kenalilah Guru Fisika Anda
Sebagai pelajar, Anda adalah bagian dari keluarga besar dari sekolah. Makanya diri Anda tercantum dalam data base sekolah. Sebagai bagian dari keluarga besar, seharusnya Anda saling mengenal dan akrab dengan anggota keluarga besar lainnya. Anda tidak boleh merasa seperti orang lain di sekolah Anda sendiri. Seperti, mengenali guru fisika Anda.
Dalam kaitan berakrab-akrab dengan guru fisika, jangan salah paham. Berakrab-akrab yang dimaksud di sini adalah menjalin silaturrahmi dengan mereka. Kenalilah mereka 1 per 1. Misalnya, nama lengkapnya –termasuk gelar-, latar belakang pendidikannya, keluarganya, daerah asalnya, hobi, dll. Asalkan bukan bertanya tentang anak gadisnya yah! Telusuri juga keahlian serta jabatannya di sekolah. Demikian seterusnya. Akan tetapi, ini dilakukan secara sepintas, misalkan saat guru fisika Anda menyendiri, temui dia! Sehingga tidak harus ada pertemuan khusus pakai mikrofon dan disaksikan oleh banyak orang!
Kenali mereka sebagaimana Anda mengenali kawan-kawan Anda. Berikan senyuman setiap kali bertemu. Sapa mereka dengan salam sehingga terasa sekali keakraban Anda dengan guru fisika Anda.
Aneh sekali kalau seorang pelajar ditanya oleh masyarakat atau temannya tentang siapa guru fisikanya, lalu menjawab tidak tahu atau tidak mengenalnya. Pelajar semacam ini patut dicurigai, jangan-jangan tidak sekolah. Ia hanya “bersembunyi” di balik layar warkop (tempat nongkrong ketika bolos) lalu menyampaikan kepada orang tuanya di rumah bahwa ia sudah pulang sekolah.
Mengenali guru fisika 1 per 1 membawa manfaat bagi perjalanan fisika Anda. Suatu ketika Anda membutuhkan bantuan mereka secarat tiba-tiba, Anda dapat saja ke rumahnya atau menghubungi HP-nya, misalkan ada soal fisika yang rumit. Anda tidak usah takut menghubungi mereka. Mereka pasti siap membantu, apalagi untuk kepentingan study fisika. Harap Anda ingat, dalam bergaul dengan mereka harus memperhatikan rambu-rambu sopan santun. Jangan sampai merasa sudah akrab, lantas tidak lagi menghormati mereka. Justru dengan semakin akrab Anda dengan mereka, maka rasa hormat dan penghargaan kepada mereka seharusnya semakin tinggi. Bedakan saat berbicara dengan mereka di waktu-waktu senggang dan saat berbicara dalam pertemuan formal, seperti di kelas. Di ruang ini, Anda adalah pelajar dan yang mengajar adalah guru Anda. Di luar itu, dalam batas-batas tertentu, Anda boleh menganggapnya sebagai teman.
Sebagai manusia biasa, mereka membutuhkan penghormatan dan penghargaan. Tentu juga Anda demikian. Karena itu, jangan membuat mereka tersinggung. Anda harus terbuka kepada mereka apabila Anda menemui kesulitan-kesulitan. Guru fisika, siapapun orangnya, biasanya dengan senang hati memberi bimbingan kepada murid yang minta bantuannya. Dia pasti merasa bangga bahwa dia diperlukan oleh muridnya. Apalagi kalau pelajar yang meminta bantuan atau bimbingan itu memiliki sikap sopan santun dan tata krama yang baik. Maka lebih-lebih lagi kalau pelajarnya itu telah dikenalnya. Tentu dia akan lebih bersemangat untuk membimbing.
Berbeda pelajar dengan yang tidak peduli dengan mereka. Tentulah pada saat itu ketika meminta bantuan dan bimbingan, tampak agak kaku. Disamping mereka selama ini tidak menjalin silaturrahmi, juga terkesan bahwa pelajar itu angkuh. Mereka mau bertemu ketika menghadapi kesulitan. Di luar itu, mereka cuek dan seolah-olah tidak membutuhkan pembimbing.
Terlepas dari semua itu, Anda perlu camkan bahwa dalam bergaul dengan mereka disamping memperhatikan sopan santun dan tatakrama, juga jangan sampai berlebihan. Jangan sok akrab sehingga lupa daratan sebagai pelajar dan status mereka sebagai guru fisika Anda. Bergaullah secara wajar dan dalam koridor yang telah digariskan.
Ingat, setiap orang ingin dihormati dan dihargai. Karena itu, apabila Anda ingin dihormati dan dihargai, maka hormati dan hargailah orang lain.

E. Percaya Pada Guru Fisika
Bagaimana Anda akan berhasil belajar fisika jika Anda sendiri tidak percaya pada guru fisika yang akan mengajarkan fisika kepada Anda! Kemudian Anda sendiri merasa tidak yakin bahwa Anda dapat dengan mudah mempelajari dan memahami pelajaran fisika. Ketahuilah, bahwa keberhasilah pada fisika didasari oleh kepercayaan bersama, sehingga nantinya berbuah rasa saling memahami rasa kekurangan dari masing-masing pihak.

F. Duduk Paling Depan
Tiba lebih awal di sekolah atau di kampus sangat menguntungkan Anda. Disamping Anda tidak mungkin terlambat, juga dapat memilih tempat duduk yang strategis. Lebih bagus kalau duduk paling depan. Tapi ini untuk anak kuliah, kalau anak SMP dan SMA tempat duduknya paten, artinya hari ini sama dengan besok tempat duduknya. Paling tidak hari pertama masuk sekolah atau penaikan kelas pada SMP atau SMA, hendaknya Anda mengambil posisi terdepan, kalaupun tidak enjoy duduk di depan, maka duduklah pada kursi yang kedua atau yang ketiga baris dari depan.
Mengapa harus mencari tempat duduk strategis atau duduk paling depan? Karena kalau duduk di bagian depan, Anda akan dengan mudah membaca tulisan guru fisika di papan tulis atau white board. Demikian pula kalau guru fisika Anda menggunakan OHP atau LCD. Kalau Anda duduk di belakang, kemungkinan besar Anda kesulitan membaca tulisan yang ada di papan tulis.
Duduk pada bagian depan juga akan memudahkan Anda ketika mendengar ucapan guru fisika Anda. Dengan demikian, Anda dapat dengan mudah memahami maksudnya. Hal itu tentu berbeda apabila Anda duduk di bagian belakang. Ucapan-ucapan guru fisika Anda akan sulit didengar, apalagi kalau suara guru fisika Anda memang tidak terlalu keras. Ketahuilah bahwa belajar fisika itu harus langsung dengan menyimak informasi dari guru.
Lebih parah lagi adalah biasanya Anda yang duduk paling belakang sehingga saling mengganggu dan berdiskusi dengan kawan Anda.
Bagaimanapun kuatnya keinginan Anda untuk berkonsentrasi namun selalu diganggu oleh kawan, maka tentulah sulit melakukannya. Boleh jadi, hingga akhir jam pelajaran fisika yang berlangsung, Anda tidak memeperoleh pemahaman yang baik dari materi pelajaran fisika yang disajikan pada hari itu yang Anda dapatkan hari itu tidak ada melainkan kebingungan. Ini merupakan kerugian besar bagi Anda dalam menguasai mata pelajaran fisika tersebut.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, Anda harus mampu mengatur waktu dengan baik. Anda harus memperhitungkan jarak tempuh dari rumah Anda ke sekolah atau kampus. Selain itu, hambatan-hambatan di jalan juga perlu diperhitungkan, misalnya terjadi kemacetan. Kalau itu semua mampu Anda atur dengan baik, niscaya Anda akan menjadi orang yang paling disiplin di kelas Anda. Yakinlah bahwa kedisiplinan Anda akan sangat berpengaruh dalam perkembangan study dan kepribadian Anda.
Para guru yang mengajar Anda sudah pasti akan memperhatikan Anda karena Anda memperhatikan sesuatu yang istimewa dibandingkan dengan pelajar lainnya, yakni dari sisi kedisiplinan dan keantusiasan.

G. Tunjukkan Keseriusan pada Fisika
Keseriusan seorang pelajar mengikuti mata pelajaran fisika menunjukkan kesungguhan memperoleh pengetahuan fisika. Karena itu, meskipun fisika itu menjenuhkan Anda, tetaplah mengikutinya dengan perasaan senang. Calon fisikawan yang serius memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai cita-cita. Ia mampu mengatasi tantangan yang membentang dihadapannya, seberat apapun. Ia memiliki kecerdasan dan karakter dalam mengatasi tantangan sehingga ia mampu melewatinya dan berhasil mencapai apa yang ia inginkan.
Salah seorang pengamat ekonomi dalam penelitiannya terhadap ratusan orang bahwa orang sukses memiliki 3 karakter yang sama, yaitu:
1. Mereka berdedikasi tinggi terhadap apa yang tengah dijalankannya. Dedikasi itu dapat berupa komitmen, kecintaan atau ambisi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
2. Mereka memiliki determinasi. Kemauan untuk mencapai tujuan, bekerja keras, berkeyakinan, pantang menyerah dan kemauan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
3. Selalu berbeda dengan orang lain. Orang sukses memakai jalan, cara atau sistem bekerja yang berbeda dengan orang lain pada umumnya.
Dari ketiga hal itu dapat ditarik kesimpulan bahwa erat kaitannya dalam menghadapi tantangan.
Anda bisa melihat dari hikmah dibalik pendaki gunung. Ada 3 tipe yang terbentuk, yaitu:
1. Quitters yaitu mereka berhenti di tengah jalan dalam proses pendakian. Mereka ini gampang putus asa dan menyerah di tengah jalan.
2. Campers (pekemah) yaitu mereka yang tidak mencapai puncak, tetapi sudah puas dengan apa yang telah dicapai. Katanya, “Ngapain capak-capek!” atau “Segini juga udah cukup!” adalah motto para campers. Sayangnya, banyak potensi dini yang tidak teraktualisasikan dan yang jelas pendakian itu sebenarnya belum selesai.
3. Climbers (pendaki sejati), yaitu mereka yang selalu optimis, selalu melihat harapan dan selalu menetapkan sasaran-sasaran baru dalam kehidupan. Mereka mampu menikmati proses menuju keberhasilan, walau mereka tahu bahwa akan banyak kesulitan dan rintangan yang menghadang. Namun, di balik kesulitan itu ia akan mendapatkan banyak kemudahan.
Para climbers selalu berasumsi bahwa “sesuatu itu mungkin”, sehingga mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan sekecil apa pun untuk maju. Semakin tinggi ia naik, maka semakin luas dan indah pula ia melihat pemandangan. Dalam kehidupan nyata, hanya para climbers-lah yang akan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan sejati.
Sekarang, Anda berada pada halaman ini! Siapkah Anda menjadi fisikawan cerminan climbers yang tidak mudah putus asa dan senantiasa kokoh dengan keseriusan pada fisika? Itu jawaban Anda!

H. Kritislah! Tapi Jangan Mempermalukan
Setelah memahami makna kritis di awal-awak bab, maka sikap kritis adalah merupakan salah satu ciri seorang calon fisikawan. Kekritisan itu muncul disamping karena jiwa Anda masih muda sehingga semangatnya dalam fisika juga menggelora, juga karena banyaknya informasi fisika yang Anda peroleh melalui kegiatan membaca. Karena itu, Anda ingin menunjukkan kemampuan-kemampuan yang Anda miliki, termasuk sikap kritis dalam fisika.
Syarat utama seseorang dikatakan sebagai pelajar fisika adalah memiliki sikap kritis. Pelajar yang tidak memiliki sikap kritis sebetulnya ia belum layak menyandang gelar pelajar fisika. Ia masih dapat dikategorikan segagai manusia awam yang kebetulan saja mengikuti pelajaran di sekolah.
Sikap kritis itu merangsang daya pikir Anda untuk selalu memeperdalam informasi fisika. Apalagi kalau apa yang pahami berbeda dengan pemahaman pelajar yang lain atau guru fisika yang mengajar Anda. Anda akan selalu berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang berkembang seputar masalah fisika itu. Anda tidak akan pernah merasa puas.
Karena itu, Anda akan membaca dan terus membaca artikel fisika, misalnya perkembangan dari internet, dll. Sehingga semakin banyak informasi fisika yang Anda peroleh. Dengan demikian, sikap kritis Anda akan semakin berkembang dan daya pikir Anda semakin tajam.
Anda sebagai pelajar yang ingin sukses, wajib memupuk sikap kritis sejak awal, sejak gelar pelajar itu Anda sudah sandang. Anda tidak boleh bermasa bodoh atau membebek buta yang sebetulnya menurut pemahaman Anda keliru.
Demikian pula, Anda tidak boleh membiarkan sebuah permasalahan yang menjerat keluarga atau masyarakat Anda tanpa kepedulian Anda. Ingat, Anda adalah calon intelektual fisika yang senantiasa dituntut untuk perhatian terhadap lingkungan.
Jangan segan untuk bertanya. Guru fisika Anda tidak akan menertawai pertanyaan yang Anda ajukan. Justru guru fisika Anda akan merasa senang dengan pertanyaan Anda karena Anda telah berusaha untuk memahami penjelasannya.
Hal yang harus dicermati ialah bagaimana cara mengekspresikan sikap kritis tersebut. Anda harus memperhatikan akhlak, tata krama dan etika yang diajarkan dalam agama Islam. Sebab, sebuah kebenaran yang disampaikan dengan cara yang tidak berakhlak dan beretika, niscaya tidak akan mampu merubah pola sikap dan perilaku obyek yang Anda kritisi. Sebaliknya, sebuah kebenaran akan dengan mudah diterima kalau disampaikan dengan cara-cara yang etis dan bermoral.
Berbeda pendapat dengan guru fisika adalah hal yang biasa. Akan tetapi, jangan karena Anda tidak sependapat dengan guru fisika, lalu berusaha menjatuhkan atau mempermalukannya. Misalnya Anda katakan, “Mestinya Bapak baca buku fisika karya Dr. Abdus Salam supaya Bapak bisa memahami apa yang saya sampaikan tadi!” Atau dengan kalimat-kalimat lain yang intinya membuat guru fisika Anda menjadi malu.
Kalau Anda menggunakan kalimat seperti contoh di atas, maka yakinlah pasti guru fisika Anda akan merasa tersinggung dan secara manusiawi ia dapat saja mencatat Anda sebagai pelajar yang tidak memiliki tata krama dan etika. Kalau sudah begitu, tentulah hubungan Anda dengan guru fisika yang bersangkutan menjadi terganggu. Akibat lanjutnya adalah nilai akhir Anda akan terancam, khususnya Anda sudah memutus tali silaturrahmi dengannya.
Calon fisikawan yang ingin sukses adalah yang kritis dan peduli (care), baik terhadap guru fisika maupun masyarakatnya. Akan tetapi dalam mengekspresikan kekritisannya, ia sangat santun, etis dan menunjukkan jadi dirinya sebagai calon fisikawan yang bermartabat.

I. Catat Hal-Hal yang Penting dalam Fisika!
Saat Anda mengikuti jam pelajaran fisika, Anda harus mencatat hal-hal penting, apakah yang berbentuk rumus atau dari materi fisika yang disampaikan oleh guru. Untuk itu, sebelum berangkat ke sekolah, siapkanlah pulpen dan buku tulis. Dengan begitu, tidak lagi dipusingkan dengan ketiadaan pulpen dan buku tulis saat ingin mencatat materi pelajaran.
Tidak dapat dipungkiri, banyak pelajar yang datang ke sekolah atau kampus dan mengikuti jam pelajaran, tetapi tidak membawa alat tulis dan buku, hanya tas yang berisikan udara. Kalaupun dia membawa pulpen, kadang-kadang tidak bertinta sehingga ia tidak dapat mencatat hal-hal penting pada pelajaran fisika yang perlu dicacat. Padahal, momentum datangnya informasi fisika itu mungkin hanya sekali. Itu berarti akan kehilangan momentum apabila tidak menyiapkan alat tulis dengan baik.
Jangan mengandalkan “ingatan”, sebab ingatan sangat terbatas.
Lagi pula, sebagai manusia biasa tentu memiliki sifat lupa. Informasi yang telah Anda simpan dalam memori ingantan akan tertindih oleh informasi lain yang datang kemudian. Informasi yang pertama tadi turun ke alam bawah sadar dan jadilah Anda lupa terhadapnya. Karena itu, kalau tidak dicatat, maka Anda akan kesulitan untuk mengingatnya kembali.
Padahal boleh jadi informasi fisika atau materi pelajaran fisika yang tidak dicatat akan ditanyakan oleh guru fisika pada saat ujian semester.
Mengapa harus mencatat hal-hal penting dari fisika? Tujuannya agar Anda memiliki bahan untuk mengkajinya lebih jauh di rumah. Catatan itu juga berfungsi sebagai panduan dalam mengkaji literatur fisika. Anda juga harus membaca dan mengkaji literatur fisika yang ditunjuk oleh guru atau dosen fisika Anda. Di sinilah catatan Anda itu berfungsi memandu Anda dalam mengembangkannya dengan menggunakan literatur yang ada.
Dalam keadaan seperti itu, seorang pelajar yang tidak memiliki catatan akan kesulitan untuk mengkaji ulang materi fisika saat berada di rumah. Terlebih lagi, ia tidak memiliki panduan untuk mengkaji dan mengembangkan materi fisika dengan menggunakan literatur yang terkait. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi dengan pelajar itu. Ia akan bermasa bodoh, dia akan kebingungan dan dengan hanya mengandalkan ingatan, ia akan menjawab soal-soal ujian akhir semester fisika seadanya.
Catatan itulah menjadi bukti sejarah bahwa Anda pernah menjadi pelajar. Paling tidak menjadi kebanggaan dihadapan anak cucu kelak di kemudian hari. Hanyalah kerena tercatat dalam buku, maka ilmu itu dapat diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.




Salah satu gambar sebagai bukti bahwa catatan itu penting.

Itu adalah catatan Einstein. Ada hal lain dalam mencatat, yaitu materi yang tidak teoritis (tidak berbentuk rumus), maka cukup dengan adanya keterampilan tersendiri. Jika guru yang menyampaikan informasi terlalu cepat dalam menyampaikan informasi, maka boleh membuat simbol-simbol khusus yang hanya Anda yang mengetahuinya. Misalnya; “hanya” ditulis “hax”, “oleh karena itu” cukup ditulis “oki”, dll. Ingat, bahwa yang dicatat betul-betul hanya yang penting saja. Tidak semua kalimat yang diucapkan guru fisika Anda catat. Masa sih jika guru fisika menceritakan tentang keluarganya juga dicatat, kan tidak logis! Sekali lagi, hanya yang penting-penting saja. Kalau ada hal-hal yang menurut Anda penting tetapi kurang jelas mendengarnya, maka tidak usah ragu-ragu untuk menanyakannya kembali. Ini penting agar Anda tidak salah dalam memahami maksud dari guru fisika Anda.

J. Kerjakan Tugas Fisika Sebaik Mungkin
Di sekolah atau perkuliahan tentu mengharuskan adanya tugas-tugas fisika yang harus diselesaikan. Mata pelajaran fisika, disamping diajarkan di kelas, guru juga memberi tugas kepada Anda dalam berbagai bentuk, misalnya resume atau ringkasan fisika, makalah (paper) hingga book review (tinjauan, resensis atau timbangan buku fisika).
Tugas tersebut kadang-kadang harus dikerjakan secara berkelompok, kadang-kadang pula harus diselesaikan secara sendiri-sendiri. Tergantung pertimbangan guru fisika yang bersangkutan. Kalau harus dikerjakan secara berkelompok, maka guru fisika membagi Anda ke dalam beberapa kelompok dengan jumlah anggota perkelompok maksimal 5 orang. Idealnya 3 – 5 orang. Lebih dari itu, tidak efektif lagi dalam arti bahwa di antara anggota kelompok tersebut ada yang tidak aktif. Mereka menunggu hasilnya saja yang dikerjakan oleh 3 atau 4 orang dari kelompok itu. Akan tetapi kalau anggota kelompok tidak terlalu besar, maka mereka semua akan aktif dalam menyelesaikan tugas tersebut.
Terlepas dari apakah tugas itu dikerjakan perkelompok atau perorangan, yang ingin ditekankan bahwa tugas itu hendaknya Anda buat sebaik-baik mungkin. Jangan asal jadi! Mengapa? Sebab dari pekerjaan Anda itu, guru fisika dapat menilai apakah Anda bersungguh-sungguh atau tidak.
Guru fisika Anda akan memberi penilaian terhadap pekerjaan Anda dalam 2 hal, yaitu substansinya (materi/isi) dan penampilannya. Apabila tampilan pekerjaan Anda menarik tentulah guru fisika Anda yang memeriksanya akan terkesan dengan pekerjaan Anda. Guru fisika akan dengan senang dan bersemangat memeriksa isinya. Akan tetapi kalau tampilannya saja tidak menarik, maka boleh jadi guru fisika Anda akan langsung memberi nilai “minus”, tanpa lebih jauh memeriksa secara cermat isinya.
“Tampilannya saja tidak beres, apalagi isinya! Tentu lebih tidak beres lagi!” kira-kira begitulah kesimpulan guru tersebut.
Kalau tugas fisika yang Anda kerjakan dalam bentuk makalah, maka ketiklah makalah itu dengan menggunakan komputer. Print di atas kertas kuarto ukuran 70 gr atau 80 gr. Set-up halamannya 4 cm sisi atas, 4 cm sisi kiri, 3 cm bagian bawan dan 3 cm sisi kanan. Berilah nomor halaman di setiap halaman ketikan itu. Nomor halaman boleh diletakkan di sudat kanan atas, sudut kiri bawah atau di tengah bagian bawah.
Setelah diketik dengan rapi, sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di sekolah/kampus Anda dan telah diedit sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, print-lah dengan menggunakan printer buble jet (tinta hitam atau berwarna). Periksa kembali hasil print tersebut jangan sampai ada yang kabur atau kotor.
Makalah fisika tersebut sebaiknya Anda jilid, khususnya yang akan diserahkan kepada guru. Jilidlah makalah fisika Anda itu di tempat penjilidan yang bagus supaya penampilan makalah Anda benar-benar menarik. Saya sendiri punya alat penjilidan, misalnya sudah ada kertas plastik, karton, dll. Jadi, lebih rileks tanpa ke tempat penjilidan. Inilah yang dikatakan, “Mengatasi masalaha tanpa masalah!”
Beri sampul plastik berwarna pada makalah fisika Anda. Untuk makalah fisika yang dipegang (arsip) boleh dijilid boleh juga tidak. Kalau semua itu telah Anda lakukan dan makalahnya telah selesai dijilid, serahkan makalah itu kepada guru fisika Anda pada kesempatan pertama dari waktu yang telah ditentukan. Jangan tunda lagi. Sebab, semua itu akan berpengaruh pada penilaian guru fisika Anda. Ingat, hasil kerja seseorang menunjukkan jati dirinya. Ciri seseorang yang berpotensi menjadi orang sukses adalah perkerjaannya selalu dalam bentuk yang terbaik.

K. Jangan Nyontek
Perbuatan melihat catatan atau menyontek jawaban fisika teman, harus Anda hindari dalam setiap ujian, baik ujian akhir semester (final test) ataupun ujian mid semester (ujian semester antara). Jawablah soal-soal ujian fisika itu sesuai dengan kemampuan Anda. Tidak usah terburu nafsu untuk menjawab 100% soal-soal tersebut dengan benar. Kalau kemampuan hanya 70% atau kurang dari itu, ya itulah jawaban Anda. Sebab ingat sekali lagi, nilai akhir bukan semata-mata berasal dari jawaban Anda terhadap soal-soal ujian semester. Ada aspek lain yang turut menentukan.
Seorang pelajar yang mengerjakan soal-soal fisika dengan kemampuan sendiri, akan merasa puas dan tentu menerima nilainya dengan kebanggaan sejati. Berbeda dengan pelajar yang mengandalkan “catatan mini” atau menyontek jawaban temannya. Perasaannya akan selalu diliputi rasa was-was karena takut jangan-jangan ketahuan guru. Bahkan terkadang, saking ketakutannya yang awalnya guru awasi, malahan dia yang awasi guru, takut dilihat guru. Tragisnya, karena contekan Anda itu, bisa menyebabkan Anda dikeluarkan dari ruang ujian.
Juga ada dampak lain, saat menerima nilai ujian fisika Anda, walaupun tinggi dan dia puas karenanya, namun itu adalah kepuasan semu. Batinnya akan selalu menyindirnya dengan bisikan, “Ah, itukan hasil nyontekan fisika kamu!”
Sebagai calon fisikawan, harus mencamkan dalam diri bahwa dalam setiap ujian fisika, apapun bentuknya, tidak akan pernah berpikir untuk menyontek. Untuk memperoleh nilai yang baik, seharusnya mempersiapkan diri sejak awal, disiplin bersekolah, mencatat hal-hal penting, mengakaji ulang di rumah sekaligus membaca literatur yang ditunjuk dan buat tugas-tugas dengan penampilan sebaik mungkin. Insya Alloh, nilai akan bagus. Kalau Anda membaca biografi para fisikawan dunia, maka tak ada satupun di antara mereka yang saat menjadi pelajar menyontek pekerjaan kawannya. Bahkan sebaliknya, merekalah yang dinyontek oleh temannya.

L. Menjadi Juara Sejati pada Fisika
Untuk menjadi juara sejati pada pelajaran fisika, maka diperlukan to be (keinginan untuk menjadi). Cara untuk meningkatkan to be ini diantaranya adalah menetapkan impian yang besar. Maksudnya, mimpi yang besar akan menghasilkan upaya yang besar. Upaya yang besar Anda yang akan menghasilkan prestasi yang besar dalam fisika. Kemudian susunlah strategi dan buat rencana ke depan secara bertahap, kemudian tentukan langkah-langkah yang akan Anda lakukan di setiap tahapan renacana yang Anda buat.
Syarat terakhir untuk menjadi juara sejati pada fisika yaitu tidak mengharapkan balasan dari kegiatan yang Anda lakukan. Ada 3 cara untuk terwujudnya hal itu, yaitu:
1. Menjadikan setiap kejadian di sekitar Anda sebagai ladang tabungan energi positif untuk mengembangkan fisika, misalnya dengan melihat kejadian-kejadian alam sehingga timbul rasa ingin tahu.
2. Memastikan semua makanan yang Anda konsumsi dihasilkan dari uang yang halal dan pastikan harta Anda bersih dari hal-hal harom.
3. Menurunkan hawa nafsu untuk memiliki sesuatu di luar kebutuhan. Maksudnya, biasakan untuk hanya memiliki apa yang Anda butuhkan. Niatkan bahwa segala kelebihan yang Anda miliki yaitu pengetahuan fisika akan Anda gunakan untuk memberi manfaat kepada sebaganyak mungkin orang.
Bagaimana? Apakah Anda siap menjadi juara sejati pada fisika?

M. Jadikan Perpustakaan Sebagai Rumah Kedua
Perpustakaan adalah jantungnya sebuah sekolah. Di perpustakaan tersimpan ribuah bahkan jutaan informasi ilmu pengetahuan, baik yang klasik maupun ilmu pengetahuan yang kontemporer (baru). Berbagai buku fisika tersedia di sana. Seorang pelajar fisika yang menyadari dirinya (eksistensinya) sebagai manusia pemburu ilmu (hunter of knowledge), tentulah akan menjadikan perpustakaan sebagai salah satu tempat yang paling pas untuk memperoleh ilmu pengetahuan fisika. Apalagi, tidak ada larangan untuk memanfaatkan perpustakaan karena memang merupakan hak pelajar. Tentu tetap menaati aturan-aturan yang berlaku di perpustakaan tersebut.
Meskipun perpustakaan terbuka seluas-luasnya bagi pelajar, tapi pelajar juga ada yang asing. Boleh jadi dia masuk ke perpustakaan hanya 1, 2 kali dalam 1 semester. Itu pun kalau ada tugas dari guru fisikanya yang memerintahkan langsung ke perpustakaan. Ini malapetaka besar.
Seorang pelajar yang berharap tahu fisika tapi tidak akrab dengan perpustakaan, sudah pasti tidak memiliki informasi fisika yang banyak. Untung-untung jika dia memiliki banyak buku fisika. Artinya, ia rajin membeli buku fisika. Akan tetapi, kalau sudah tidak akrab dengan perpustakaan dan dia juga tidak rajin membeli buku fisika, maka “malapetaka yang besar” yang akan menimpa pelajar itu. Seorang pelajar fisika yang tidak akrab dengan perpustakaan boleh jadi karena beberapa faktor, antara lain:
1. Dia tidak memiliki semangat untuk membaca buku fisika. Dalam arti, dia memang malas belajar fisika.
2. Dia sebetulnya memiliki semangat membaca buku-buku fisika, tetapi perpustakaannya kurang menarik baginya, meskipun bagi orang lain cukup menarik, sehingga ia malas memasukinya.
3. Dia memiliki semangat yang tinggi untuk memburu pengetahuan fisika akan tetapi dia tidak sreg dengan perpustakaan. Ia lebih senang membeli buku fisika dan membacanya di rumah.
Pelajar yang disebut pertama termasuk pelajar yang hanya memburu ijazah. Baginya, memburu ilmu adalah nomor 2, 3 atau nomor 17. Inilah yang disebut sebagai pelajar fisika yang akan menghadapi malapetaka. Sementara pelajar yang ke-2 sebetulnya memiliki potensi yang cukup sebagai pemburu ilmu (hunter of knowledge), akan tetapi dia tidak merasa tertarik dengan perpustakaannya. Pelajar semacam ini harus dimotivasi secara terus-menerus sehingga semangat yang ada dalam dirinya tidak hilang. Memang, untuk kecanduan membaca buku fisika harus dimotivasi terus-menerus, khususnya motivasi dari diri. Bahakan kadang-kadang dibutuhkan tekanan-tekanan sehingga yang bersangkutan mau dan akhirnya kecanduan. Apabila sudah kecanduan membaca buku fisika, dia tidak akan melihat bagaimana model dan kondisi perpustakaannya. Yang pasti ia bisa membaca dengan sepuas-puasnya.
Untuk pelajar yang terakhir, sudah cukup bagus. Hanya saja, kemampuan seseorang untuk membeli buku sebanyak-banyaknya terbatas. Di perpustakaan telah tersedia ribuan buku, diantaranya buku fisika. Untuk membacanya tidak perlu mengeluarkan uang. Keuntungannya, Anda dapat membaca buku fisika lebih banyak. Kalau hanya mengandalkan buku-buku yang dibeli, tentulah sangat terbatas.
Anda sebagai pelajar yang sungguh-sungguh ingin meraih pengetahuan fisika sebanyak-banyaknya, tidak ada jalan lain kecuali harus akrab dengan perpustakaan. Akan lebih baik lagi kalau Anda bertekad untuk menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua setelah rumah asli Anda. Dengan demikian, layak diberi gelar kepada Anda sebagai hunter of physics knowledge.
Anda juga bisa menjadi anggota perpustakaan yang mana ada syarat-syaratnya. Cukup mudah kok menjadi anggota dari pada menjadi anggota genk! Mau? Lebih baik menjadi anggota perpustakaan kan!
Saat Anda membaca sebuah buku fisika, sebaiknya Anda mencatat hal-hal yang menurut Anda penting dalam sebuah kertas khusus (dapat dibuat dari karton) yang ukurannya kurang lebih 10 x 13 cm. Pokoknya dapat disimpan di saku. Kertas atau karton itu Anda bawa setiap ke perpustakaan atau seiap membaca buku.
Pada bagian atas kertas itu Anda tulis, “Kartu Kutipan Fisika”, di bawah kata-kata itu secara berturut-turut Anda tulis: Judul buku, pengarang, cetakan, penerbit, tahun terbit, kota tempat terbit dan halaman. Di bawah kata-kata itulah Anda menuliskan catatan-catatan yang penting dari buku itu.

Kartu kutipan akan memudahkan Anda dalam mengutip sebuah penurunan rumus atau teori dari buku fisika, terutama diperlukan saat ingin membuat makalah fisika.
Kartu kutipan juga berguna untuk mengingatkan Anda mengenai buku-buku fisika yang telah pernah Anda baca.

N. Aktif di Lembaga Eksternal
Hidup sebagai seorang pelajar fisika sesungguhnya bukan hanya mengikuti mata pelajaran fisika di kelas atau mentrasfer ilmu dari guru fisika. Kegiatan tatap muka di kelas hanyalah salah satu dari sekian banyak aktivitas yang dapat dilakukan di kelas dan justru melalui berbagai aktivitas di luas kelas dapat memperluas wawasan, memperluas jaringan persahabatan dan menambah keterampilan hidup bersama (skill of life together).
Karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dalam berbagai aktivitas itu, maka setiap sekolah atau kampus memberi peluang seluas-luasnya kepada pelajar untuk mengikuti kegiatan yang disebut ekstrakurikuler. Misalnya aktif di OSIS, Forum Penulisan atau Komunitas Pelajar Fisika. Pelajar yang aktif dan yang tidak aktif di lembaga sangat berbeda dalam banyak hal. Mereka yang aktif pada umumnya memiliki wawasan intelektual yang luas, baik tentang fisika atau pelajaran lain. Hal itu karena mereka sering berdiskusi dengan pelajar lain. Dengan demikian, terjadi proses take and give di antara mereka. Sementara mereka yang tidak aktif, hanya mengandalkan informasi dari guru fisika pada saat tatap muka di kelas atau membaca buku. Itupun jikalau rajin membaca literatur fisika.
Namun demikian, harus diingat bahwa organisasi atau lembaga bukan tujuan. Organisasi hanya merupakan sarana dalam rangka memperoleh sesuatu yang –boleh jadi- tidak ditemukan apabila hanya berinteraksi dengan guru fisika di kelas. Karena ia bukan tujuan, maka Anda tidak boleh menjadikan organisasi lembaga sebagai “berhala”, yakni mencurahkan seluruh waktu, tenaga dan materi hanya untuk organisasi. Hal ini tidak boleh Anda lakukan.
Ingat, tugas utama Anda tetap belajar. Jadi, isilah kekosongan Anda dengan kegiatan yang bermanfaat.

O. Jadilah Orang yang Haus Informasi Fisika
Sebagai pelajar fisika sejati selalu memburu informasi fisika. Selain itu, ia juga selalu haus dengan informasi perkembangan ilmu pengetahuan, baik yang disajikan di buku maupun di media-media informasi lainnya, jurnal ilmiah, surat kabar, radio dan internet. Media yang terakhir ini yakni internet, memuat ribuan bahkan jutaan informasi dalam berbagai aspek.
Dari kegiatan-kegiatan itu, Anda akan memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan fisika yang tidak didapatkan di kelas. Pengalaman dan ilmu pengetahuan itu dapat semakin memperluas wawasan tentang fisika. Apapun kegiatan-kegiatan fisika, misalnya tadabbur alam fisika, maka yang ditawarkan melalui informasi yang ditemukan itu, sebaiknya Anda ikuti sejauh tidak berbenturan dengan jadwal sekolah. Hilangkan perasaan malu dan rasa kurang percaya diri yang biasa menghinggapi Anda.
Apabila Anda rajin membaca berbagai informasi fisika, niscaya Anda tidak akan pernah kehilangan kesempatan. Jangan sampai Anda menyesal hanya karena Anda tidak mengetahui kegiatan fisika yang sesungguhnya sangat disenangi. Karena itu, carilah informasi fisika sebanyak-banyaknya, baca dan ikuti kegiatannya.

P. Ikuti Seminar, Pelatihan dan Kursus Fisika
Sebagai seorang yang haus informasi, Anda seharusnya mengikuti kegiatan seperti di atas. Anda jangan alergi untuk berdiskusi dengan kawan-kawan Anda.
Untuk mengembangkan atau mengasah keterampilan fisika Anda, maka ikutilah juga kursus (pelatihan) fisika.
Itu semua menjadi ajang pengembangan dan peningkatan keterampilan fisika Anda. Dengan demikian, selain Anda memiliki wawasan intelektual yang dalam dan luas, maka Anda juga memiliki keterampilan yang memadai. Jika Anda menjadi seorang pelajar seperti itu, maka kesuksesan telah menanti Anda.

Q. Buku Fisika Adalah Kekayaan Utama
Jika ada yang bertanya, apa yang paling utama dan paling berharga bagi seorang pelajar fisika. Jawabannya adalah buku fisika. Betul, buku fisika adalah kekayaan seorang.
Tanpa buku, eksistensi bagi Anda patut dipertanyakan. Mungkin Anda mencoba berkilah bahwa belajar fisika tidak perlu memiliki buku fisika karena buku fisika telah tersedia di perpustakaan. Anda tinggal datang ke perpustakaan dan membaca buku-buku fisika yang akan dibaca. Dari satu sisi pandangan seperti itu ada benarnya. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat menghambat penggunaan perpustakaan secara maksimal.
Pertama, faktor kerajinan untuk masuk perpustakaan. Oke lah! Jika Anda yang tidak memiliki buku fisika di rumah, memiliki tingkat kerajinan yang tinggi untuk berkunjung ke perpustakaan. Akan tetapi, jika berkunjung ke perpustakaan juga malas? Bagaimana Anda dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan selain dari yang diberikan oleh guru fisika di kelas?
Kedua, pemanfaatan perpustakaan juga terbatas. Waktu berkunjung paling lama 8 jam dalam sehari. Itu pun jika dibuka mulai 08.00 dan ditutup jam 16.00. Mampukah seseorang duduk membaca selama itu? Tidaklah ia akan diliputi rasa bosan atau jenuh sehingga ia tidak akan mungkin mampu tinggal di dalam perpustakaan sepanjang waktu. Karena itu, memiliki buku fisika adalah hal yang mutlak bagi seorang pelajar yang ingin memantapkan fisikanya.
Jika Anda memiliki buku fisika, maka Anda memiliki kesempatan banyak untuk memahami, mengkaji dan mendalami teori-teori fisika. Anda dapat membacanya pada pagi hari, siang, sore atau malam. Bahkan hingga larut malam sekalipun. Saya memiliki dosen fisika yang memiliki buku referensi fisika minimal 4 dalam satu materi fisika, 2 diantaranya berbahasa asing. Luar biasa kan!
Ingat, akan lebih lengkap juga jika Anda juga rajin berkunjung ke perpustakaan. Anda akan benar-benar memperoleh banyak pengetahuan tentang dan pasti dapat berkomentar atau berpendapat jika ada diskusi tentang hal-hal yang Anda telah baca.
Masalah yang mungkin muncul berkaitan dengan kepemilikan buku adalah dana. Masalah dana memang kadang-kadang menjadi kendala. Akan tetapi jika Anda bersungguh-sungguh dan didukung sepenuhnya oleh orang tua, maka pastilah Anda dapat mengatasinya. Asal saja Anda pandai-pandai mengatur keuangan yang Anda miliki. Termasuk membatasi pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu atau tidak menjadi prioritas.
Anda misalnya dapat membuat komitmen bahwa Anda harus membeli minimal 2 atau 3 buku fisika dalam 2 bulan. Kalau Anda konsisten dengan komitmen, maka berarti dalam setahun Anda telah memiliki minimal 12 buku. Jadi, tidak harus membeli 4-7 buku sekaligus. Tergantung kemampuan dana yang Anda miliki. Akan tetapi jika Anda mampu, tentulah Anda dapat membeli lebih dari itu.
Buku adalah sahabat yang tidak pernah berbasa-basi dengan Anda. Ia adalah sahabat sejati yang tidak pernah memperdaya Anda. Buku adalah sahabat yang tidak pernah membuat Anda bersedih hati. Ia adalah tetangga yang selalu siap membantu bila diperlukan dan teman yang tidak ingin mengeluarkan apa yang ada pada Anda dengan cara paksa. Buku tidak pernah memperlakukan Anda dengan tipu daya, tidak pernah memperdaya Anda dengan sikap munafiq dan tidak pernah berdusta terhadap Anda.
Buku adalah sahabat yang apabila Anda memandangnya, ia akan menyenangkan Anda dalam waktu yang cukup lama. Ia dapat membentuk karakter Anda, memfasihkan lisan Anda dan memperindah jari-jemari Anda. Ia akan mengagungkan kata-kata Anda, menyenangkan jiwa Anda dan mengisi dada Anda dengan pengetahuan.
Beberapa keuntungan yang diraih dari membaca dan menelaah buku fisika:
1. Mengusir keraguan dan kecemasan dalam belajar fisika.
2. Menjauhkan diri dari terhanyut kebodohan pada fisika.
3. Menghindarkan diri dari pengangguran dan sikap orang-orang yang tidak punya kesibukan.
4. Melemaskan lidah, melatih berbicara, menghindarkan kekeliruan dalam bertata bahasa dan menghiasi diri dengan paramasastra (tata bahasa) dan kefasihan bicara. Apalagi jika diskusi seputar fisika.
5. Mengembangkan wawasan berpikir, memperbaiki persepsi konsep fisika Anda.
6. Menambah pengetahuan tentang fisika serta memperkaya dan pemahaman tentang fisika.
7. Memberi keuntungan dari pengalaman fisikawan lain.
8. Menumbuhkan bakat mencerna fisika dan mengembangkan kemampuan menelaah berbagai informasi tentang fisika.
9. Menenangkan pikiran dari kegalauan dan memelihara waktu dari ketersia-siaan. Daripada nongkrong sana-sini!

R. Pahami Konsep Fisika
Ini syarat utama dan tujuan Anda belajar fisika. Konsep itu apa? Konsep secara ringkas adalah yang bukan rumus, tetapi pemahaman. Sederhananya seperti itu.
Jika dianalogikan ibarat perang, konsep itu amunisi alias peluru. Kalau Anda tidak punya amunisi, maka Anda pasti kalah. Kalau anda belum paham konsep, maka Anda belum belajar fisika dan tentu saja anda akan kalah dalam pertempuran melawan soal-soal fisika.

S. Pahami Penurunan Rumus
Coba Anda pahami bagaimana suatu rumus diturunkan. Contoh : Rumus energi potensial EP = mgh itu asalnya dari mana? Semuanya telah dijelaskan di setiap materi fisika.
Sekali lagi, harus memahami proses penurunan rumus, bukan menghafal. Tujuannya agar Anda tahu dari mana asal rumus tersebut.

T. Sering Kerjakan Latihan Soal-Soal Fisika
Sering mengerjakan soal fisika, dengan sendirinya konsep fisika akan semakin matang.
Ingat waktu pertama kali belajar naik sepeda atau motor? Rasanya sulit sekali, bahkan mungkin jatuh berulangkali. Tetapi setelah sering berlatih, maka akan bisa mengendarai sepeda.
Nah, sama saja dengan fisika. Jika Anda sering latihan soal, maka konsep fisika Anda semakin tajam. Kerjakanlah soal dari yang termudah dulu! Setelah soal yang mudah ditaklukan, baru lanjut ke soal yang agak rumit.

U. Bila Anda Sakit Kepala atau Lelah Karena Fisika
Banyaknya tugas fisika yang dihadiahkan kepada Anda kadang membuat sakit kepala atau lelah. Bahkah terkadang ada soal fisika yang sangat Anda kagumi, tapi pada soal-soal berikut ternyata susah untuk menyelesaikannya. Apakah akibatnya? Akhirnya Anda sakit kepala. Sakit kepala merupakan jenis penyakit yang ringan, dalam artian pengobatannya pun bisa tanpa meminum obat.
Caranya adalah cobalah menutup lubang hidung sebelah kanan dan bernafaslah melalui hidung sebelah kiri dan lakukan kira-kira 5 menit, insya Alloh sakit kepala akan sembuh. Jika masih sakit, maka lakukan bolak-balik. Tutup lubang hidung sebelah kiri dan bernafaslah melalui hidung sebelah kanan. Tak lama kemudian, Anda akan merasakan segar kembali.
Sebab lubang hidung sebelah kanan mengeluarkan panas, sehingga gampang sekali panas, sementara lubang hidung sebelah kiri mengeluarkan dingin.

V. Anda Stress? Refreshinglah!
Aktivitas yang padat, mulai dari pergi sekolah, belajar fisika, sampai kembali pulang dengan membawa sejuta tugas fisika membuat Anda sangat sibuk. No problem, asal Anda senang (enjoy) melakoninya, bukan karena dipaksa atau terpaksa. Justru dengan kesibukan itu, Anda sesungguhnya merintis jalan menuju masa depan yang cerah yaitu menjadi fisikawan.
Jika itu benar-benar Anda lakukan berarti Anda telah menjadi fisikawan sejati. Anda telah memanfaatkan seluruh waktu untuk meraih ilmu pengetahuan dan keterampilan sebanyak-banyaknya. Anda termasuk calon fisikawan yang menyadari bahwa tantangan kompleks di masa yang akan datang sangat berat. Karena itulah diperlukan bekal yang cukup untuk menghadapinya.
Hanya saja, aktivitas yang demikian padat, bukan tenpa resiko. Anda bisa stress dan akhirnya jatuh sakit. Ini berbahaya, sebab jika Anda sakit justru aktivitas Anda akan terganggu. Kesempatan Anda untuk memperoleh pengetahuan fisika akan hilang.
Oleh karena itu, Anda perlu refresing agar otot-otot syaraf Anda mengendur. Seperti keliling-keliling di taman, dll.
Jika urat-urat syaraf Anda telah lentur kembali, maka tentulah Anda akan merasa tenang dan bugar kembali. Selanjutnya Anda dapat memulai lagi beraktivitas. Dengan kebugaran baru, daya pikir Anda, daya kreativitas dan daya inovasi Anda akan semakin meningkat. Dengan begitu, semakin mudahlah Anda memahami komnsep-konsep fisika dan menerima informasi-informasi fisika yang mengiringi aktivitas Anda sehari-hari. Hidup ini haruslah dimenej (diatur) sedemikian rupa.
W. Tegar Menyikapi Kegagalan pada Fisika
Tidak ada gading yang tak retak! Betul, inilah ungkapan yang mendalam bahwa setiap tindak-tanduk Anda pasti kadang-kadang dibarengi dengan kegagalan yang membuat Anda lemah.
Di antara sebab membuat Anda lemah dalam berusaha adalah terjadinya kegagalan pada harapan Anda. Kegagalan merupakan pukulan pahit bagi Anda yang tengah berusaha meraih keberhasilan itu.
Kadangkala Anda mampu mengatasi itu, tetapi kadang kegagalan melahirkan dan membuahkan putus-asa. Tentu saja, sebagai manusia normal, ini merupakan hal tercela.
Ada sebuah pelajaran menarik dari perjalanan hidup seorang fisikawan dunia. Dia adalah penemu terbesar abad ke-20. Selama hidupnya, dia telah memperoleh 1000 hak paten penemuan atas nama dirinya sendiri atau tim yang bekerja di bawah pengawasannya. Selain itu, dia juga seorang bisnisman, pakar manufaktur, sekaligus penemu konsep riset terorganisasi.
Sebelum kemegahan materi itu berhasil diraih, ia telah menempuh perjuangan yang sangat panjang.
Tokoh penemu ini sejal kecil merasakan kesulitan-kesulitan. Ketika baru 3 bulan masuk sekolah dasar, dia harus dikeluarkan dari sekolah karena terlalu banyak bertanya. Gurunya menyebut dia sebagai anak dungu. Dia pernah dijumpai sedang mengerami telur-telur ayam. Dia ingin melihat telur-telur itu menetas seperti yang dia saksikan ketika induk-induk ayam sedang mengerami telurnya.
Ketika tidak lagi bersekolah, ibunya mengajari pelajaran fisika dan model-model eksperimen kimia. Selanjutnya ia meningkatkan ilmu dengan membaca sendiri dan mencoba membuat percobaan-percobaan. Untuk membiayai eksperimen, dia menjadi penjual permen. Dia berjualan di kereta api hingga mencapai usia dewasa. Di salah satu gerbang kereta, ia membuat laboratorium mini untuk percobaan-percobaannya. Pernah terjadi percobaan yang dia buat menimbulkan ledakan dan kebakaran, sehingga dia dilarang meneruskan usahanya itu.
Suatu ketika terjadi insiden. Ketika kereta api sedang berjalan, dia berusaha menaiki kereta tersebut. Kemudian dengan cepat petugas kereta langsung menarik telinganya dengan keras karena dia hampir terlindas kereta.
Namun akibat penarikan itu, dia kehilangan pendengaran. Sejak saat itu pendengarannya sangat lemah. Di kemudian hari, kelemahan pendengaran ini membawa hikmah tersendiri. Karena telinganya sunyi dari mendengar suara-suara, dia lebih mudah berkonsentrasi.
Penemuan penting yang membuat namanya dikenal masyarakat dunia adalah bola lampu pijar. Proses pembuatan lampu pijar itu menunjukkan suatu kesan kuat bahwa dirinya memiliki syaraf baja dalam bekerja.
Sebuah ensiklopedi asing menulis tentang penemuan lampu pijar ini. Dia menginginkan suatu sistem penerangan yang lengkap yang bisa bersaing dengan versi lampu gas di era itu. Kunci untuk sistem lampu pijar semacam itu, dia percaya bahwa sebuah lampu semsetinya memiliki suatu ketahanan yang tinggi, serat berupa filamen dibutuhkan sebagai ganti dari kawat-kawat berketahanan rendah yang banyak dipakai para penemu lain, saingannya.
Di bulan Oktober 1879 setelah melakkukan ribuan kali percobaan, dia membuat sebentuk lampu pijar dengan menggunakan benang yang telah dikarbonisasi yang bisa memijar selama 40 jam. Tahun berikutnya dia membuat lampu-lampu pijar yang lebih cocok untuk kebutuhan komersial dengan menggunakan filamen dari bambu.
Kreasi lampu pijar itu terus bermanfaat hingga kini. Sekarang merasakan manfaat sangat besar dari penemuan itu. Tetapi ada sebuah hikmah yang patut digaris-bawahi, yaitu pentingnya kegetaran dan kesabaran.
Sebelum lampu pijar ditemukan, ia telah melalui proses eksperimen yang sangat panjang, hingga ribuan kali eksperimen.
Untuk satu keberhasilan, telah dilewati ribuan kali kegagalan. Di sini Anda mendapati pelajaran penting bahwa untuk sampai kepada keberhasilan di fisika, kadang harus melalui kegagalan.
Janganlah Anda lemah karena kegagalan-kegagalan fisika, baik yang teori maupun ekperimen. Tapi tegarlah karena itu merupakan sikap ilmiah Anda!
Tahukah Anda bahwa dalam menyikapi persoalan fisika Anda, sama halnya dengan menyikapi kenyataan hidup yaitu banyak menjumpai kenyataan yang berpasang-pasangan. Ada siang ada malam, ada panas ada dingin, ada tinggi ada rendah, ada kuat ada lemah, ada gembira ada sedih, ada tawa ada tangis dan sebagainya.
Kenyataan yang seperti itu dalam bentuk kemudahan dan kesulitan. Begitupun pada fisika, kadang Anda akan senantiasa diiringi oleh 2 warna kenyataan ini, bisa menyelesaikan problema fisika dan rumit menyelesaikannya.

X. Hayalan dan Fisika
Hayalan lebih utama daripada pengetahuan. Pengetahuan bersifat terbatas, tetapi hayalan melingkupi dunia. Berbicara tentang fisika dapat menimbulkan tanggapan yang beragam. Bukan gosip lagi kalau fisika merupakan salah satu "ghost (hantu)" yang ditakuti oleh banyak pelajar, baik itu di tingkat sekolah pertama, menengah, umum dan bahkan di perguruan tinggi. Sebagian orang menghafal rumus-rumus fisika layaknya buku sejarah tanpa menyadari maknanya. Ada juga yang pasrah karena menganggap fisika hanyalah milik orang-orang yang serius, cerdas, gila matematika dan pada umumnya "kurang gaul". Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa menjadikan fisika sebagai karir hidup adalah pilihan yang salah karena "masuknya” mudah (easy to come) tapi "keluarnya" susah (difficult go out). Dengan kata lain, menjadi pelajar fisika tidaklah sulit, tapi lulusnya setengah mati dan kerjanya paling-paling menjadi guru atau kalau beruntung bisa menjadi dosen.
Beberapa pelajar mengagumi fisika karena membaca berita mengenai keberhasilan tim olimpiade fisika atau membaca buku tentang kehidupan para ilmuwan fisika yang besar. Sayang, banyak juga yang hanya sebatas mengagumi tidak sampai menghayati atau mendalami fisika. Seringkali orang yang menguasai fisika dianggap sebagai orang "keren" sekaligus "aneh" karena mau belajar sesuatu yang sulit.
Banyak sekali pelajar yang sabar menunggu penayangan rumus-rumus fisika di papan tulis, kemudian mengerjakan soal-soal fisika. Dari pengalaman, soal-soal tersebut diselesaikan dengan cara "gotong-royong" karena hanya sedikit orang yang bisa atau ingin mengerjakannya. Keberhasilan pengajaran tidak jarang didasarkan atas kemampuan mengerjakan soal-soal ujian akhir, bukan pada penguasaan makna fisis dari rumus tersebut.
Sebagai contoh, hampir semua orang di kelas Anda tahu hukum kedua Newton, F = m.a, tetapi mungkin tidak pernah terbayangkan bahwa rumus tersebut dapat menceritakan mengapa orang-orang gendut lebih suka main tarik tambang daripada lari 100 m. Kemudian, siapakah yang tidak mengenal persamaan terkenal E = mc2? Sayang, sedikit sekali orang yang mengetahui bahwa massa sebuah buku fisika dasar mengandung energi yang dapat membawa suatu wahana antariksa ke bulan!
Salah satu penyebab persepsi negatif tentang fisika adalah bahwa ilmu tersebut seringkali diajarkan tanpa penghayatan sehingga terasa menyebalkan. Padahal, melalui fisika Anda dapat mengetahui banyak hal.
Seorang pelajar yang mulai mempelajari ilmu ini tidak perlu jauh-jauh mengunjungi laboratorium untuk melihat fenomena fisika. Kapanpun dan dimanapun ia dapat berhayal tentang lingkungan sekitarnya. Keindahan warna bunga yang tampak oleh mata, air terjun yang memikat, aliran angin yang sejuk, adalah sedikit contoh dari fenomena fisika sehari-hari. Penjelasan bahwa setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda dan bahwa benda-benda menyerap serta meradiasikan panjang gelombang tertentu sehingga sampai ke mata Anda, dapat dibaca dalam buku fisika. Akan tetapi seringkali orang tidak peduli dengan penjelasan itu karena tidak berhayal sehingga ia lupa akan keindahan alam dan tidak memiliki rasa ingin tahu.
Hayalan lahir dari lingkungan yang mendukung Anda agar memikirkan berbagai fenomena di sekitar Anda. Jika masyarakat sekitar atau keluarga di rumah Anda tidak menghargai kebebasan berpikir, maka daya hayalan sulit untuk berkembang. Hampir semua fisikawan terkenal adalah orang-orang yang suka berhayal dan seringkali dikatakan sebagai pemikir "radikal" karena dianggap aneh oleh lingkungan yang seringkali bersifat dogmatis. Banyak contoh populer dari fisikawan yang suka berhayal dan mengembangkannya. Ir. Tjokorda Raka Sukawati (fisikawan Indonesia). Karena dia suka mengotak atik mobil mercedes buatan tahuan 1974-nya yang rusak, sehingga tiang peyangga sosrobahu (dari hayalan) bisa ditemukan.
Melalui hayalan, kesadaran untuk mengamati fenomena alam dan membaca buku-buku fisika akan muncul dengan sendirinya. Sebagai contoh, molekul air (H2O) terdiri atas 2 buah atom hidrogen dan sebuah atom oksigen. Anda tentu tidak mungkin melihat molekul air dengan mata telanjang. Akan tetapi, Anda bisa berhayal bahwa molekul-molekul tersebut berukuran kecil sekali sehingga tidak tampak. Oleh karenanya, jumlah molekul yang menyusun suatu benda haruslah sangat banyak. Melalui hayalan, Anda tergerak untuk mempelajari bahwa 1 mol molekul air (yang beratnya sekitar 18 gram) mengandung sekitar 6 x 1023 molekul. Jadi, 1 sendok air ternyata terdiri atas sekitar 1022 molekul.
Jumlah itu sangatlah besar. Jika seluruh penduduk indonesia diberi tugas untuk menghitung 1 per 1 molekul berbeda tiap 5 detik, maka itu membutuhkan waktu bermiliar-miliar tahun!
Fisikawan tidak membuat rumus-rumus untuk dihafalkan atau ditulis pada telapak tangan Anda. Rumus-rumus dibuat untuk memahami fenomena-fenomena alam dalam bentuk yang ringkas, indah, universal dan berguna untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut fenomena tersebut. Memang, fisika tidak mungkin terlepas dari matematika. Tanpa definisi matematis, fisika sangat sulit dikembangkan dan dimanfanfaatkan sebagai teknologi. Meskipun demikian, untuk mempelajari dasar-dasar fisika seseorang tidak perlu menjadi "crazy (gila)" matematika ataupun menjadi serius. Belajar fisika memang tidak mudah, tapi dengan melepaskan diri dari pemikiran yang dogmatis dan keinginan untuk berpikir bebas, hayalan akan muncul dan bisa menjadi petualangan yang menyenangkan bagi siapapun.


2
Teknik Internal

A. Membaca Literatur Fisika dengan Efektif
Salah satu unsur penting dalam manajemen diri Anda sebagai calon fisikawan adalah membangun kebiasaan untuk terus menerus belajar fisika yang senantiasa haus akan informasi dan pengetahuan tentang fisika.

"Anyone who stops learning of physics is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning of physics stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young."

Tidak peduli berapapun usia Anda, jika Anda berhenti belajar fisika berarti Anda sudah tua, sedangkan jika senantiasa belajar fisika Anda akan tetap awet muda. Karena hal yang terbaik di dunia akan Anda peroleh dengan memelihara pikiran Anda agar tetap muda.
Salah satu cara paling efektif untuk belajar fisika adalah dengan membaca literatur fisika. Namun, sayangnya sebagian besar dari Anda tidak pernah punya waktu untuk membaca literatur atau buku fisika. Alasan utama yang sering Anda sampaikan adalah kesibukan sekolah atau kuliah. Anda terjebak dalam rutinitas dan tekanan rutinitas sekolah sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengasah gergaji Anda yaitu otak, seperti yang diceritakan oleh seseorang sebagai berikut: Andaikan saja Anda bertemu seseorang yang sedang terburu-buru menebang sebatang pohon di hutan.

Kebiasaan mengasah gergaji merupakan kebiasaan yang paling penting dalam fisika, bukan jadi tukang ya! Maksudnya makna konotasi. Kebiasaan ini memelihara dan meningkatkan aset pengembangan fisika terbesar yang Anda miliki yaitu diri Anda. Kebiasaan ini dapat memperbarui keempat dimensi alamiah Anda yaitu fisik, mental, spiritual dan sosial (emosional).
Membaca literatur fisika merupakan salah cara Anda untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas belajar fisika Anda. Meskipun Anda memiliki time limitation (keterbatasan waktu), Anda tetap perlu mengasah gergaji Anda. Caranya adalah dengan menguasai cara membaca buku fisika atau literatur fisika yang efektif sehingga waktu yang Anda gunakan menjadi efisien.

o Ketrampilan Dasar untuk Membaca Literatur Fisika yang Efektif
Sebelum Anda mengembangkan kemampuan membaca literatur fisika dengan efektif, ketahuilah bahwa pada dasarnya membaca literatur fisika tidak sama dengan membaca buku lain, seperti buku sejarah, kisah-kisah, dll. Hal-hal yang Anda harus kuasai dalam keterampilan dasar membaca literatur fisika, yaitu:
1. Konsentrasi
Kebanyakan dari Anda menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan berat dan sangat sulit dilakukan. Anda memiliki suatu keyakinan bahwa hal tersebut susah untuk dilakukan. Padahal kalau Anda menyenangi sesuatu, katakanlah mendengarkan radio atau mendengarkan ceramah, maka Anda akan dapat berkonsentrasi menikmati ceramah atau siaran yang berlangsung lebih dari 2 jam. Anda ternyata dapat berkonsentrasi cukup lama jika Anda melakukan sesuatu yang Anda senangi. Inilah pola pikir pertama yang harus Anda kembangkan untuk belajar berkonsentrasi.
Hal yang kedua adalah bahwa mengembangkan daya konsentrasi sama halnya dengan mengembangkan dan menguatkan otot-otot tubuh Anda. Anda perlu latihan yang teratur dan terus menerus. Salah satu teknik untuk mengembangkan daya konsentrasi adalah teknik kontemplasi. Kontemplasi adalah suatu teknik menggunakan pikiran Anda seperti sebuah lampu senter (search light) untuk mencari dan menemukan informasi baru.
Untuk melatihnya, Anda perlu lakukan setiap hari (sedikitnya 5 menit sampai maksimum 10 menit per latihan). Caranya dimulai dengan fokus terhadap apa yang ingin Anda ketahui. Misal, Anda ingin mengetahui cara meningkatkan kecerdasan dalam fisika, kemudian pikirkan gagasan tersebut secara mendalam dan tanyakan pada diri Anda dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apakah artinya fisika? Apakah implikasinya pada hidup saya? Apakah hal tersebut bisa saya kuasai? Seterusnya lakukan sampai sekitar 5-10 menit.
Jika Anda sudah bisa bertahan konsentrasi 10 menit, tingkatkan kemampuan Anda dengan berlatih langsung membaca sebuah buku 10-20 menit. Lakukan setiap hari sampai daya tahan konsentrasi Anda meningkat sedikit demi sedikit.
2. Rileks
Pada prinsipnya dikatakan bahwa otak atau pikiran Anda lebih mudah menyerap dan mengingat informasi fisika pada saat kondisi pikiran Anda rileks yang ditunjukkan dengan frekuensi gelombang otak yang rendah.
O Teknik Membaca Literatur Fisika
Membaca literatur fisika itu sendiri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus menjengkelkan. Padahal Anda semua tahu bahwa membaca sama halnya dengan Anda menikmati pemandangan yang indah. Membaca literatur fisika melibatkan partisipasi aktif Anda. Seluruh emosi, hasrat dan minat Anda juga harus terlibat dalam proses membaca literatur itu, sehingga membaca menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Membaca buku nonfiksi (text book) seperti fisika adalah tidak seperti membaca surat kabar yang Anda perlukan sekedar informasi dan gagasan pokok pengarang. Tapi buku fisika itu membutuhkan penalaran yang mendalam, dengan membaca berulang-ulang. Ada Dosen saya yang bernama Pak Shaleh, S.Si. (Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar), dia membaca literatur fisika dengan waktu sekitar 15 menit untuk 1 lembar, itupun diulang-ulang hingga paham dari isi halaman. Katanya bahwa fisika itu bukan seperti membaca literatur lain, misalnya buku cerita yang hanya sekedar mengetahui pokok permasalahan. Tapi fisika, membutuhkan pendalaman yang sangat dalam.
Sebelum mulai membaca buku fisika ada sejumlah alat bantu yang dapat membantu Anda untuk dapat memahami keseluruhan isi sebuah buku fisika:

Sampul Buku Fisika (sinopsis):
Biasanya pokok pikiran terpenting dari sebuah buku fisika tercetak di sampulnya. Informasi ini membantu mengetahui garis-garis besar isi buku fisika yang Anda akan baca.

Biografi Penulis Buku Fisika:
Bob Foster, Marten Kanginan, Kamajaya dan Nyoman Kertiyasa adalah nama-nama yang familiar dalam penulisan buku-buku fisika, khususnya jenjang pendidikan SMA. Apakah Anda mengetahui biografi dari mereka? Atau Anda hanya mengenal nama? Ketahuilah, bahwa dari informasi ini (biografi), Anda akan diberi tahu tentang latar belakang pendidikan, pengalaman dan kegiatan penulis.
Juga dengan memahami informasi tentang penulis, akan membuat Anda lebih antusias dalam membaca buku karangan fisikanya.

Bagian Awal:
Bagian ini terdiri atas kata pengantar, prakata atau bab pendahuluan (prolog). Biasanya justru bagian-bagian ini yang perlu secara mendalam Anda pahami. Kenapa? Karena intisari seluruh gagasan penulis tentang buku fisika tersebut terangkum dalam bagian awal buku. Yang jelas bagian ini memaparkan tujuan penulisan, pernyataan misinya. Sehingga, Anda terdorong lebih jauh agar membaca materi-materi fisika pada buku tersebut.

Daftar Isi Buku Fisika:
Sebenarnya bagian ini adalah kerangka buku fisika. Penulis menggunakan masing-masing topik bab sebagai gantungan untuk menjelaskan keseluruhan tentang bab fisika. Ada berapa bagian? Berapa bab? Bacalah daftar isi dengan teliti untuk melihat apakah topik-topik fisikanya sesuai dengan apa yang Anda cari!

Daftar Pustaka:
Salah satu ciri orang fisikawan adalah mereka tidak mudah begitu saja menerima informasi, bagi mereka cek dan ri-cek adalah aset yang besar. Sehingga dengan hal tersebut, mudah baginya jika ada kesempatan, bisa melihat teori yang ada di buku yang dibaca dengan sumber rujukannya. Ingat, Anda diciptakan sebagai manusia yang kritis!
Indeks:
Teliti indeks di bagian belakang buku. Lihat apakah ada kata-kata kunci fisika yang menarik bagi Anda, bagi saya yang mantap yaitu kata momentum. Tentunya akan lebih mudah mencari dengan indeks, ketimbang dengan daftar isi. Kenapa bisa? Karena indeks memuat lebih rinci. Silahkan Anda buktikan!

o Berikut adalah hal-hal yang perlu dalam membaca literatur fisika dengan efektif:
1. Nikmatilah buku itu, dengan penuh antusias, tidak sepotong-sepotong. Jangan membaca buku fisika dalam keadaan ngantuk, ini sama saja seperti perkalian 0. Semua yang bilangan dikalikan 0 hasilnya juga 0. Maka jika Anda mengantuk cukup berhenti sejenak, kemudian di waktu lain Anda siap membaca halaman yang sempat bersambung!
2. Siapkan stabilo atau alat tulis untuk menandai informasi atau apa saja yang ingin Anda pahami dari buku fisika itu.
3. Bacalah kata per kata dan kalimat per kalimat dari buku tersebut hingga Anda betul-betul mengerti.
4. Jika buku fisika tersebut berbahasa Inggris, maka Anda tidak perlu menerjemahkannya kata demi kata. Anda cukup dengan menggunakan program transtool pada PC atau laptop yang telah diinstal. Selanjutnya, silahkan Anda baca hasil terjemahannya.
5. Buatlah ringkasan setelah membaca buku fisika tersebut. Jika bentuk rumus, maka tulis penurunannya dari awal hingga rumus itu didapatkan.
6. Hindari gaya membaca sambil tiduran karena ini membuat mata Anda lelah dan manifestasinya mata Anda akan minus.
7. Jangan membaca sembari menunjuk kata-katanya. Hal ini akan memperlambat kinerja otak Anda. Cukup Anda baca dengan tatapan mata.
8. Hindari membaca sambil mendengar musik atau yang semisalnya. Hal ini akan membuat pikiran Anda tidak fokus pada buku fisika itu.
9. Usahakan tidak membaca sembari menyebut kata-kata pada buku fisika itu. Silahkan baca di dalam hati saja.

Demikianlah prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang perlu Anda ketahui untuk meningkatkan efisiensi membaca literatur fisika. Namun sekali lagi, sama seperti keterampilan yang lain, membaca literatur fisika memerlukan jam terbang. Anda perlu berlatih, berlatih dan berlatih sehingga efisiensi membaca Anda meningkat dari waktu ke waktu. Selamat membaca dalam meningkatkan aset pengembangan fisika pada diri Anda.

B. Kenali Soal dan Permudah dengan Bahasa Sendiri
Banyak orang yang takut kepada fisika karana soal-soal yang bahasanya asing didengar oleh telinga. Misalnya: interferensi, kuantum, momentum, dll. Nah, kali ini ada teknik untuk mengatasi hal ini.
Untuk kemudian belajar fisika, Anda juga harus berpotensi menghapal bahasa fisika. Mulai dari sekarang pahami bahasa-bahasa fisika. Cobalah Anda membuat daftar khusus dan catat bahasa yang tidak dipahami. Kalau perlu beli kamus fisika yang berisi kata dan ungkapan yang lumrah dipakai dalam dunia fisika. Setelah Anda bisa mengerti bahasa fisika, Anda mesti juga harus bisa mencari makna dari suatu soal.
• Apa yang dipertanyakan?
• Data-data apa yang disajikan?
• Dari data-data itu, rumus yang mana yang pas?
• Kerjakan sesuai dengan alurnya!
Empat langkah di atas adalah langkah-langkah klasik, namun cukup efektif membangun prestasi. Good luck!

C. Teknik Kalkulus Dasar
Dalam fisika, sungguh sangat erat kaitannya dengan kalkulus dasar (ilmu perhitungan dasar). Sehingga dibutuhkan metode yang benar dan ringkas dalam menyelesaikan soal-soal kalkulus fisika. Bagaimanakah cara itu?

o Cara mengoperasi PENAMBAHAN (Perhitungan Mental)
Perhitungan mental adalah cara menghitung dengan hanya menggunakan otak manusia, tanpa dengan bantuan peralatan yang lain. Dalam penelitian didapatkan kesimpulan bahwa perhitungan mental ini dapat meningkatkan kepercayaan diri, kecepatan merespon, ingatan dan daya konsentrasi.
Kunci utama dalam penambahan secara mental adalah ingatan (memori) dalam menjumlahkan dari 0 (nol) s.d 9 (sembilan) yang sudah di luar kepala. Serta visualisasi (visualization) dari proses manipulasi operasi penambahan. Cara memvisualisasinya yaitu dengan:Visualisasi Langsung (Direct Visualization).
Di sini konsep Metode Horisontal mulai berperan secara dominan. Pengenalan Konsep Asosiasi Posisi dengan menggunakan Notasi Pagar adalah esensial untuk menggunakan visualisasi secara langsung ini. Kata ‘langsung’ di sini artinya adalah Anda langsung bermain dengan konsep abstrak dari angka tanpa menggunakan peralatan bantuan.
Mula-mula Anda menghitung penjumlahan dengan metode horisontal dengan Notasi Pagarnya secara tertulis, selanjutnya Anda berlatih untuk membayangkan (memvisualisasi) proses manipulasi yang telah Anda lakukan.




o Cara mengoperasi PENGURANGAN (Pengurangan Mental)
Mula-mula Anda menghitung pengurangan dengan metode horisontal dengan Notasi Pagarnya secara tertulis. Hal ini sama dengan penjumlahan yang sebelumnya. Selanjutnya Anda berlatih untuk membayangkan (memvisualisasi) proses manipulasi yang telah Anda lakukan.



o Cara mengoperasi PERKALIAN (Perkalian Mental)
Kunci utama dalam Perkalian secara mental adalah ingatan (memori) dalam mengalikan dari 0 (nol) s.d 9 (sembilan) yang sudah di luar kepala. Serta Visualisasi (visualization) dari proses manipulasi operasi perkalian. Adapun cara memvisualisasinya Perkalian Mental yaitu dengan Visualisasi Langsung (Direct Visualization) juga.
Mula-mula Anda menghitung perkalian dengan metode horisontal dengan Notasi Pagarnya secara tertulis, selanjutnya Anda berlatih untuk membayangkan (memvisualisasi) proses manipulasi yang telah Anda lakukan.




o Perkalian Kuadrat
Mantap! Inilah perkalian yang sangat ditakuti oleh sebagian besar pelajar. Padahal perkalian kuadrat banyak sekali dipakai pada soal-soal terapan matematika dan fisika. Bagaimanakah cara mengerjakan soal-soal perkalian kuadrat dengan mudah? Sebentar lagi Anda akan mempelajarinya dengan metode MATH TRICKS berikut ini. Rumus perkalian kuadrat ini hanya berlaku untuk bilangan yang terdiri dari 2 digit angka.
X = (a + b1) sambungan b2
Keterangan:
X = hasil dari perkalian kuadrat
a = hasil perkalian antara bilangan utuh dan angka puluhannya
b = hasil perkalian antara bilangan utuh dan angka satuannya
b1 = penguraian dari nilai b (puluhannya)
b2 = penguraian dari nilai b (satuannya)
Supaya lebih jelas, kita akan mengerjakan beberapa contoh soal berikut ini:

CONTOH SOAL
1. (12)² = …
Penyelesaiannya:
a) Pertama-tama jadikan bentuk perkalian biasa:
12 x 12 = …

b) Untuk mencari nilai a dan b, pisahkan terlebih dahulu antara angka puluhan (1) dan angka satuannya (2). Lalu kalikan dengan bilangan utuh (12) dengan angka puluhannya (1) menghasilkan nilai 12 (a). perkalian antara bilangan utuh (12) dengan angka satuannya (2) menghasilkan nilai 24 (b).
I. 12 x 12 = 12 (a)
II. 12 x 2 = 24 (b)
Lalu nilai b diuraikan menjadi b1 (untuk puluhan) dan b2 (untuk satuan).
Jadi, b1 = 2 dan b2 = 4.

c) Masukkan nilai a, b1, dan b2 yang telah kita dapat secara berurutan kedalam kolom di bawah ini:


Jadi, hasil (12)² = 144

2. (23)² =…
Penyelesaiannya:
a) Pertama-tama jadikan bentuk perkalian biasa:
23 x 23 =…

b) Untuk mencari nilai a dan b, pisahkan terlebih dahulu antara angka puluhan (2) dan angka satuan (3). Lalau kalikan dengan bilangan utuhnya (23). Perkalian antara bilangan utuh (23) dengan angka puluhannya (2) menghasilkan nilai 46(a). perkalian antara bilangan utuh (23) dengan angka satuannya (3) menghasilkan nilai 69 (b).
I. 23 x 2 = 46 (a)
II. 23 x 3 = 69 (b)
Lalu nilai b diuraikan menjadi b1 (untuk puluhan) dan b2 (untuk satuan).
Jadi, b1 = 6 dan b2 = 9.

c) Masukkan nilai a, b1, dan b2 yang telah kita dapat secara berurutan ke dalam kolom di bawah ini:


Jadi, hasil (23)² = 529
3. (45)² =…
Penyelesaiannya:
a) Pertama-tama jadikan bentuk perkalian biasa:
45 x 45 =

b) Untuk mencari nilai a dan b, pisahkan terlebih dahulu antara angka puluhan (4) dan angka satuannya (5). Lalu kalikan dengan bilangan utuhnya (45). Perkalian antara bilangan utuh (45) dengan angka puluhannya (4) menghasilkan nilai 180(a). perkalian antara bilangan utuh (45) dengan angka satuannya (5) menghasilkan nilai 225 (b).
I. 45 x 4 = 180 (a)
II. 45 x 5 = 225 (b)
Nilai b diuraikan menjadi b1 (untuk ratusan dan puluhan) dan b2 (untuk satuannya saja).

c) Masukkan nilai a, b1, dan b2 yang telah kita dapat secara berurutan ke dalam kolom di bawah ini:


Jadi, hasil (45)² = 2025

4. (71)² = …
Penyelesaiannya (dalalm versi lebih singkat):
A. Dijadikan bentuk perkalian biasa:71 x 71 =…

B. 71 x 7= 497 (a)
71 x 1= 71 (b)
b1 = 7
b2 = 1

Jadi, hasil (71)² = 5041

o Cara mengoperasi PEMBAGIAN (Pembagian Mental)
Kunci utama dalam Pembagian secara mental adalah Ingatan (memori) dalam melakukan “Perkalian Mental” yang sudah diluar kepala. Serta Visualisasi (visualization) dari proses manipulasi operasi pembagian. Adapun cara memvisualisasinya, Pembagian Mental yaitu dengan Visualisasi Langsung (Direct Visualization).
Belajarlah menghitung pembagian dengan metode horisontal dengan Notasi Pagarnya secara tertulis, selanjutnya Anda berlatih untuk membayangkan (memvisualisasi) proses manipulasi yang telah Anda lakukan.
Perlu diperhatikan bahwa Operasi Pembagian merupakan operasi yang paling sukar dibandingkan ketiga operasi dasar aritmatika yang lain (pertambahan, pengurangan dan perkalian). Hal ini dikarenakan dalam proses pembagian terdapat langkah pendugaan (guessing), sehingga untuk melakukan proses pembagian yang efektif tidak hanya sekedar menguasai prosedur pembagian saja, tetapi Anda harus dapat melihat pola yang dapat memudahkan proses pembagian tersebut. Hal ini dapat dipelajari melalui pelatihan yang intens dan berulang-ulang.





C. Teknik Menyelesaikan Soal-Soal Fisika
 Hindari matematika yang sulit, kalau perlu Anda mencari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana.
Contoh:
Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan!

2
20 a 10 a
Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar di atas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk mendapatkan tinggi bayangan, Anda tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri) yaitu melihat 2 segitiga. Dari gambar yang diarsir terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.

 Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.

Contoh 1:
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 10 m/det. Hitung jarak yang ditempuh setelah 5 detik!

Cara menjawab:
Kecepatan 10 m/det artinya dalam waktu 1 detik mobil menempuh jarak 10 m. Sehingga, dalam waktu 5 detik mobil menempuh jarak 5 x 10 = 50 m. Ini merupakan cara cepat tanpa menggunakan rumus. Tapi dengan pemahaman konsep.

Contoh 2:
Sebuah sepeda bergerak dengan kecepatan 2 m/detik. Hitung waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 10 m!

Cara menjawab:
Kecepatan 2 m/det artinya dalam waktu 1 detik sepeda menempuh jarak 2
m. Untuk menempuh jarak 10 m, sepeda membutuhkan waktu 10/2 = 5 detik

Contoh 3:
Dua sepeda A dan B bergerak berhadapan masing-masing dengan kecepatan 4 m/det dan 3 m/det. Kedua sepeda terpisah pada jarak 35 m.
a) Hitung kapan kedua sepeda akan berpapasan!
b) Dimana?
Cara menjawab:


35 m
a) Sepeda A: Kecepatan 4 m/det artinya dalam waktu 1 det sepeda telah menempuh jarak 4 m. Sepeda B: kecepatan 3 m/det artinya dalam waktu 1 det sepeda B telah menempuh jarak 3 m. Kedua sepeda saling mendekat, sehingga tiap detik jarak mereka bertambah dekat 3+ 4 = 7 m. Karena jarak kedua sepeda mula-mula 35 m, kedua sepeda berpapasan setelah 35/7 = 5 det.
b) Sepeda A; karena kecepatannya 4 m/det maka untuk waktu 5 detik jarak yang ditemupuh 5 x 4 = 20 m. Jadi, kedua sepeda bertemu pada jarak 20 m dari posisi A semula.

Contoh 4:
Ali berada 20 m di belakang Nandar. Nandar berlari dengan kecepatan 3 m/det, Ali mengejar dengan kecepatan 5 m/det.
a) Hitung setelah berapa detik Ali mampu mengejar Nandar!
b) Setelah Ali berlari berapa meter, Ali mampu mengejar Nandar?

Cara menjawab:
a) Ali : Kecepatan 5 m/det artinya 1 detik Ali menempuh jarak 5 m. Nandar : kecepatan 3 m/det artinya 1 detik Nandar menempuh jarak 3 m. Ali mengejar Nandar, jarak keduanya bertambah dekat, sehingga tiap detik jarak mereka bertambah dekat 5- 3 = 2 m. Karena jarak keduanya mula-mula 20 m, Ali mampu mengejar Nandar setelah 20/2=10 det.

b) Ali: Karena kecepatannya 5 m/det maka dalam 10 detik Ali menempuh jarak 10 x 5 = 50 m. Jadi, Ali mampu mengejar Nandar setelah ia berlari 50 m.

Contoh 5:
Seorang pencuri berada pada jarak 30 m dari polisi. Melihat polisi, pencuri berlari dengan kecepatan 5 m/det. Setelah 2 detik, polisi segera mengejar dengan kecepatan 7 m/det. Setelah berapa detik pencuri itu akan tertangkap? Setelah berlari berapa jauh polisi mampu mengejar pencuri itu? (anggap tidak ada percepatan)

Cara menjawab:
a) Pencuri: Kecepatannya 5 m/det artinya dalam 1 detik pencuri menempuh jarak 5 m. Dalam 2 detik pencuri telah menempuh jarak 2 x 5 = 10 m. Jadi, jarak pencuri dengan polisi ketika polisi mulai mengejar adalah 10 + 30 = 40 m.
Posisi pencuri saat dikejar oleh polisi adalah:

Polisi mengejar dengan 7 m/det artinya 1 detik Polisi menempuh jarak 7 m. Polisi mengejar pencuri, sehingga tiap detik jarak mereka bertambah dekat 7- 5= 2 m. Karena jarak keduanya mula-mula 40 m, Polisi mampu mengejar Pencuri setelah 40/2=20 det.

b) Dalam 20 detik Polisi menempuh jarak 20 x 7 = 140 m. Jadi, Polisi mampu mengejar Pencuri setelah ia berlari 140 m.

Contoh 6:
Seorang anak mengayuh sepeda dari keadaan bergerak. Mula-mula sepeda bergerak dengan kecepatan v0 = 10 m/det. Sepeda dipercepat dengan percepatan a = 2 m/det2 . Hitung berapa kecepatan sepeda itu setelah t = 4 detik!

Cara menjawab:
Percepatan 2 m/det2 artinya tiap detik kecepatan sepeda bertambah 2 m/det. Dalam waktu 4 det perubahan kecepatannya adalah 2x4 = 8 m/det. Karena mula-mula sepeda bergerak dengan kecepatan 10 m/det, maka kecepatan sepeda sekarang adalah 10 + 8 = 18 m/det.

Contoh 7:
Sebuah sepeda bergerak dengan kecepatan 3 m/det. Sepeda ini kemudian dipercepat dan dalam waktu 4 detik, kecepatannya menjadi 6 m/det. Hitung jarak yang ditempuh sepeda itu!

Cara menjawab:
Kalau sepeda itu bergerak dengan 3 m/det terus, jarak yang ditempuh dalam waktu 4 detik adalah 4x3 = 12 m.
Kalau sepeda itu bergerak dengan 6 m/det terus, jarak yang ditempuh dalam waktu 4 detik adalah 4x6 = 24 m.
Karena kecepatan sepeda naik secara teratur dari 3 m/det ke 6 m/det, maka jarak yang ditempuh sepeda adalah tengah-tengah dari 12 m dan 24 m yaitu (12 +24)/2 = 18 m.

Contoh 8:
Sebuah kotak massanya 3 kg ditarik oleh suatu gaya sehingga kotak itu bergerak dipercepat dengan percepatan 3 m/det2 . Hitung besar gaya yang diberikan!

Cara menjawab:
a = 3 m/det2 (=3 N/kg) menunjukan bahwa kalau m = 1 kg, F = 3 N.
Karena m = 3 kg, maka F = 3 x 3 = 9 N.

Contoh 9:
Dua benda masing-masing massanya 3 kg dan 2 kg ditarik oleh seutas tali dengan gaya 10 N. Hitung percepatan masing-masing benda. Hitung tegangan tali penghubung kedua massa itu!

Cara menjawab:
Disini gaya yang 10 N bekerja pada benda 5 kg. Kalau bendanya 1 kg, percepatan yang sama akan timbul jika gayanya 10/5 = 2 N.
Jadi, percepatan benda adalah 2 N/kg atau 2 m/det2.

Benda 3 kg bergerak dengan percepatan 2 m/det2, berarti ada gaya yang bekerja sebesar 3 x 2 = 6 N.
Gaya ini adalah gaya tegang tali. Jadi, besar gaya tegang tali adalah 6 N.

Contoh 10:
Dua balok kayu masing-masing 2 dan 3 kg dihubungkan dengan seutas tali lewat sebuah katrol. Hitung percepatan dan tegangan tali penghubung balok itu!


Cara menjawab:
Masing-masing balok mendapat gaya gravitasi sebesar 20 N dan 30 N.
Gaya total pada balok 30 – 20 = 20 N. Gaya ini bekerja pada benda 2+3 = 5 kg. Kalau bendanya 1 kg, percepatan yang sama akan timbul kalau gayanya 20/5 = 4 N.
Jadi, percepatan benda 4 N/kg atau 4 m/det2.
Anda lihat benda 2 kg. Benda ini bergerak dengan 4 m/det2 artinya benda ini dapat gaya 2 x 4 = 8 N.
Pada benda ini sudah ada gaya 20 N kebawah (gaya berat), agar gaya total benda ini 8 N, maka benda ini harus dapat gaya ke atas sebesar 20 + 8 = 28 N. Jadi, tegangan tali = 28 N.


Contoh 11:
Seorang tukang gerobak memberi gaya sebesar 10 N disepanjang lintasan lurus sejauh 10 m. Hitung berapa usaha yang dilakukan oleh tukang gerobak itu!

Cara menjawab:
Gaya 10 N (= 10 J/m) artinya dibutuhkan usaha sebesar 10 J untuk memindahkan benda sejauh 1 m.
Karena benda berpindah 10 m, maka usahanya adalah 10 x 10 = 100 joule.

Contoh 12:
Hitung energi kinetik sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan 10 m/det! Massa benda 2 kg.

Cara menjawab:
Energi kinetik benda berasal dari seseorang (atau sesuatu mesin) yang menggerakan benda itu.
Usaha oleh mesin untuk menaikan kecepatan benda dari 0 menjadi 10 m/det itulah yang menjadi energi kinetik benda.
Anda ambil waktu untuk mengubah kecepatan ini adalah 1 detik (Anda boleh ambil berapa detik saja).
Karena dalam waktu 1 detik kecepatan berubah dari 0 menjadi 10 m/det, maka percepatan benda 10 m/det2 (atau 10 N/kg).
Karena massa benda 2 kg, maka gaya yang bekerja pada benda adalah 20 N (= 10 J/m).
Perpindahan benda adalah : (10 x 1 + 0 x1)/2 = 5 m. Jadi, usahanya 20 x 5 = 100 J. Energi kinetik benda adalah 100 J.

Contoh 13:
Hitung energi potensial suatu benda yang diletakkan pada ketinggian 10 m dari atas lantai! Ambil acuannya di atas lantai. Massa benda 10 kg.

Cara menjawab:
Untuk mencapai ketinggian 10 m pasti ada seorang yang melakukan usaha.
Usaha orang itu menjadi energi potensial benda. Sekarang Anda hitung usaha orang. Usaha orang adalah usaha untuk mengalahkan gaya gravitasi.
Karena berat benda adalah 100 N (= 100 J/m) dan benda berpindah sejauh 10 m, maka usahanya adalah 100 x 10 = 1000 J.
Jadi, energi potensial benda = 1000 J.

 Ini juga sangat penting yaitu dalam menyelesaikan soal-soal fisika, usahakan agar menggambar animasinya terlebih dahulu.
Seperti pada contoh nomor 3 dan 5 di hal sebelumnya. Kecuali memang sudah paham, bisa langsung tanpa gambar atau animasi.

 Perbanyak dialog langsung dengan guru fisika Anda, baik di sekolah atau di rumah guru selama tidak mengganggu. Belajarlah tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Mintalah guru membantu menjawab menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan.

 Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga Anda menikmati asyiknya fisika dan Anda bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan.

D. Teknik Menghafal
Ingat baik-baik bahwa fisika bukan ilmu hafalan. Para fiskawan membuat rumus bahkan mematenkannya bukan untuk dihafal. Apalagi ingin mengerjakan soal fisika, maka jangan mengandalkan hafalan rumus Anda.
Kunci untuk berhasil dalam mengerjakan soal fisika adalah dengan banyak latihan sebelumnya. Latihan dan terus latihan. Ketika Anda sudah banyak berlatih, secara otomatis rumus-rumus juga akan masuk ke otak Anda dengan pemahaman. Sehingga Anda tidak perlu menghafal rumus demi rumus. Loh, kok kenapa pada point ini ada teknik menghafal?
Ingat, kadang-kadang Anda juga harus tetap menghafal yaitu pada kata atau kalimat yang penting, persoalan yang kompleks (rumit) atau ada hal yang menarik ingin Anda hafal. Sehingga pada point ini, ada beberapa teknik hafalan yang mudah dipahami dan dimengerti. Bagaimanakah itu?
o Teknik Plesetan Kata
Dalam pelajaran fisika ditemukan beberapa sejarah, apakah para fisikawan klasik maupun fisika modern. Sehigga dibutuhkan beberapa cara untuk menghafalkan hal-hal penting dari peristiwa itu, yaitu dengan teknik plesetan kata. Caranya adalah:
Jika fisikawan berasal dari Negera Irak, yang mana Irak memiliki ibu kota Bahdad, maka untuk menghafalkannya cukup dengan membuatkan plesetan kata dalam bentuk cerita.
 Irak ibu kotanya Bahdad: IRex membuat kita seperti BAdak.
Bisa juga:
 Turki ibu kotanya Ankara: TURis kita ANKer.
Bagaimana? Anda tertarik bukan? Silahkan Anda mencari kata yang terkait dengan materi fisika Anda yang kemudian Anda pahami dengan membuat kata atau kalimat plesetannya.

o Teknik Akrostik
Inilah yang sering Anda hadapi dalam fisika, yaitu adanya urutan-urutan kata yang panjang dan rumit untuk dipahami, maka untuk memudahkan Anda perlu teknik aktostik. Teknik akrostik adalah cara menghafal dengan mengambil huruf depan dari materi yang ingin disimpan dengan huruf depan ini digabungkan dan dibuat suatu singkatan atau cerita yang lucu.


o Teknik Menghafal Rumus
Juga, terkadang Anda rumit dengan rumus yang panjang, maka silahkan Anda membaca metode ini, yaitu membuat cerita lucu dengan huruf, angka, simbol dalam rumus itu.

Lalu buatkanlah cerita, menjadi: “Anak Galih yang Cakep kos di Hoylak yaitu rumah yang memiliki 4 TV flat screen. Di luar ada kakek tua membuang uang, lalu anak ABG mencurinya untuk membeli tape.”
Ketahuilah, akan lebih baik jika menghafalnya dengan memejamkan mata.

E. Teknik Memahami Simbol-Simbol pada Fisika
Mungkin Anda sering bertanya-tanya, sebenarnya apakah maksud dari simbol-simbol besaran pada fisika? Satu-satunya cara untuk memahami simbol-simbol fisika hanya dengan mengetahui sejarah penulisannya atau maksud dari penemuannya.
Eko Widiatmoko mengatakan bahwa fisika menciptakan berbagai macam besaran dan satuan untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa alam (juga yang buatan) yang terjadi. Untuk menuliskannya, diciptakanlah simbol yang berhubungan dengan penyebutannya, yang berasal dari beberapa sumber. Beberapa besaran dan satuan dinamai dengan nama penemunya, sedangkan lainnya dinamai dalam Bahasa Inggris. Lainnya bahkan lebih ajaib lagi. Semua simbol tersebut tentu perlu dipersingkat penulisannya, sering kali menjadi satu huruf saja.
Huruf apakah saja yang dipakai oleh para ahli fisika yang sering membuat Anda puyeng atau bingung? Berikut ini contohnya.


Bahkan setelah menghabiskan (hampir) semua huruf dalam alfabet Latin, para fisikawan masih merasa belum cukup. Mereka mengeluarkan persediaan huruf Yunani:


Photobucket

Category: | 0 Comments