Suatu ketika ada sebuah Konferensi Pendidikan untuk Para
orang tua dan guru yang berlangsung di New York, Hadir pada Konfrensi itu
seorang Pembicara yang luar biasa dan paling penduli akan pendidikan anak-anak
disana. Pada pembukaan ceramahnya dia bertanya pada para peserta; begini
kira-kira; wahai para orang tua dan pendidik siapakah dari anda semua yang marasa
menjadi ibu kandung dari anak-anak anda....? hampir seluruh peserta mengangkat
tangannya. Lalu si pembicara itu bertanya lagi setelah anak kita mulai
bertambah usia siapakah menurut anda orang yang paling banyak berpengaruh
membentuk prilakunya...? kemudian forumpun mulai terlihat bingung, tidak banyak
yang mengangkat tangan; ada sebagian lagi yang terlihat ragu-ragu dan lebih
banyak yang memilih untuk diam.
Yah begitulah nasib anak-anak kita saat ini;
hampir bisa dipastikan ibu yang mengandung anak kita adalah kita sendiri; tapi
ibu yang telah mendidik anak kita banyak sekali; dan tahukah anda siapakah ibu
yang paling besar pengaruhnya dalam mendidik moral anak kita, ibu yang paling
konsisten, tidak pernah absen dan selalu hadir tepat watktu; setia menemani
hampir 24 jam sehari kapanpun diminta...? Tiba-tiba semua peserta menjadi
terdiam; ruangan besar yang berisikan lebih dari 500 orang peserta itu
tiba-tiba berubah menjadi sunyi senyap.... Siapakah gerangan ibu itu pikir
semua peserta..
Yah....kembali dengan suara menggelegar si pembicara berucap dialah seorang ibu
yang bernama Televisi. Kita mungkin tidak bisa konsisten tapi program-program
TV selalu konsisten dan hadir tepat waktu, kita mungkin lupa mengkonfirmasikan
pada anak kita bahwa hari ini kita akan pulang terlambat, tapi TV tidak pernah
lupa untuk mengkonfirmasikan pada anak kita apa bila ada perubahan jam tayang.
Kita mungkin pergi sebelum matahari terbit dan tiba setelah matahari terbenam;
dan sulit sekali diminta wakktunya untuk menemani anak kita barang 5 menit
saja; tapi tidak dengan ibu kedua anak kita yang bernama televisi; dia dengan
berbagai macam acaranya selalu setia menemani anak kita; kapanpun diminta.
Jadi janganlah kita kaget bila tiba-tiba
prilaku anak kita berubah; kita juga jangan kaget bila tiba-tiba muncul banyak
pertanyaan-pertanyaan aneh dari anak kita; dan kita mestinya tidak perlu marah
mana kala tiba-tiba anak kita mulai melawan dan berprilaku buruk; ya karena
kita telah membiarkan setiap hari anak kita dididik oleh ibu keduanya yang
bernama televisi tadi.
Para orang tua yang berbahagia....., Sungguh pidato dari sang pembicara ini
begitu menggetarkan hati para peserta seisi ruangan; isi pidato ini telah
menyadarkan sebagian besar para pendidik dan orang tua yang hadir pada saat
itu, betapa selama ini kita telah melepaskan masa-masa emas pembentukan moral
anak kita pada orang lain, pada lingkungan dan pada ibu kedua yang bernama
Televisi.
Para orang tua dan guru yang tercinta...., Pidato yang luar biasa ini ternyata
telah menginspirasi hampir 40% orang Amerika untuk mengganti Televisi mereka
dirumah dengan program-program yang lebih mendidik dan kreatif bagi
perkembangan mental anak-anak mereka. Bahkan ada sebagian dari mereka yang
memutuskan untuk tidak memiliki televisi dirumah...ya..... The Association of
Parent with no TV at Home.
Mari kita resapi dan renungkan dalam-dalam isi pidato dan kisah ini; semoga hal
ini juga bisa mengispirasi para orang tua dan pendidik diseluruh tanah air
tercinta ini. Akankah masa-masa emas pembentukan moral anak-anak kita, akan
kita biarkan dirusak begitu saja oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab......!
Saya sudah meniadakan siaran TV dengan program yang
tidak sehat bagi anak-anak kami dirumah dan menggantinya dengan program-program
yang mendidik bagi anak-anak saya.... Bagaimana dengan anda...?
Sumber: Ayah EDY
0 comments to “Ibu Ke 2 dari Anak”