Para orang tua dan guru yang berbahagia....
Sudah tahukah anda bahwa di Thailand ada sebuah Sekolah Akedemi yang didirikan
dengan siswanya terdiri dari para monyet, ya...para monyet yang nantinya akan
dipekerjakan di perkebunan-perkebunan besar di Thailand..?
Jadi ternyata Thailand si Negara penghasil perkebunan nomer satu didunia
tersebut, pekerjanya sebagaian adalah para Monyet... ya para monyet yang
dididik di sekolah akedemi monyet milik Khuru Samporn. Atau yang lebih terkenal
sebagai Samporn Monkey Training College. yang didirikan pada tahun 1957 di
District Kancha-nadit, Provinsi Surat Thani.
Ternyata tempat ini tidak hanya sebagai akademi pelatihan monyet saja,
melainkan telah berkembang menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi oleh
Turis Asing Manca Negara, dan tak jarang dari mereka adalah para pendidik yang
khusus berkunjung untuk melihat langsung dan mempelajari metode pendidikan
disana...
Para orang tua dan guru yang berbahagia.... Sungguh suatu kebesaran jiwa yang
luar biasa dari para turis asing yang telah mau belajar dari sekolah ini...ya
belajar dari Sekolah Monyet., karena banyak dari mereka yang datang ternyata berprofesi
sebagai pendidik dinegaranya
Ada apakah gerangan yang menarik dari sekolah ini, hingga berhasil mengundang
para pendidik dari sekolah manusia untuk studi banding kesini...?
Para orang tua dan guru yang berbahagia mari kita simak apa saja keunikan yang
dimilikinya....
1. Sekolah adalah tempat yang dibuat senyaman mungkin untuk para monyet.Khuru
Samporn menjelaskan bahwa para monyet ini akan dapat menyerap ilmu pelajaran
dengan baik, apa bila dia benar-benar merasa nyaman dan menganggap bahwa sekolah
adalah tempat favoritnya Oleh karena itu bentuk sekolahnya dibuat sedemikian
mirip dengan tempat habitat alami para monyet dulu berada.
2. Proses Penerimaan SiswaKhuru Samporn tidak pernah membeda-bedakan calon
siswa, baik yang jinak, liar, setengah liar atau amat sangat liar. Semua
calon siswa diterima dengan tangan terbuka tanpa perlu ada ujian saringan,
asalkan usianya sudah mencukupi. Karena Usia yang kurang dari 2 tahun, mestinya
monyet tersebut masih harus hidup dengan ibunya untuk mendapatkan kasih sayang
sebagai anak-anak dan belum layak untuk dipaksa menjadi pekerja perkebunan.
Kata Khuru Samporn, ....Bukan main...betapa arif dan bijaksananya beliau...
3. Mendidik dengan penuh kasih sayang...Khuru Samporn selalu menekankan
tidak boleh digunakan kekerasan, pukulan dan hukuman kepada para monyet;
melainkan melalui pendekatan dengan penuh kasih sayang sebagaimana layaknya
orang tua pada anaknya. Khuru Samporn melakukan pendekatan mulai sejak monyet
tersebut berprilaku sangat liar hingga saat lulus nanti prilakunya akan menjadi
sangat jinak dan kooperatif dengan metode yang penuh kelembutan. Mulai dari
memberi makan, mengajak main, membelai dan sebagainya.
4. Setiap monyet yang ingin bersekolah dapat masuk kapan saja sepanjang
tahun asalkan usianya sudah mencukupi. Disana tidak mengenal dan tidak ada
yang namanya tahun ajaran monyet.
5. Mendidik monyet berdasarkan kemampuan dan kecepatan belajar
masing-masing; dimana ternyata masing-masing monyet memiliki kemampuan dan
kecepatan belajar yang berbeda-beda. Tutur Khuru Samporn.
6. Setiap siswa di didik untuk berhasil menguasai keahlian-keahlian dasar,
menengah dan tinggi. Tanpa ada satu siswapun yang gagal. Jadi saat mereka
lulus masing-masing monyet memiliki keahlian yang lebih kurang sama, satu sama
lainnya.
7. Khuru samporn juga bertanggung jawab untuk memperbaiki prilaku monyet
termasuk ada kalanya ada monyet yang kecanduan rokok, dan gemar merokok akibat
kebiasaan orang membuang puntung sembarangan dan dipungut oleh monyet tersebut.
Dengan sabar Khuru Samporn melakukan terapi penyembuhan bagi sang monyet hingga
ia benar-benar berhenti merokok. Khuru Samporn belum pernah mengeluarkan
siswanya karena prilaku bermasalah ataupun dengan alasan ketidak mampuan
belajar. Khuru Samporn merasa bertanggung jawab terhadap setiap muridnya
meskipun dengan segala keterbatasan yang mereka miliki
Masih banyak lagi nilai-nilai luhur pendidikan yang diterapkan di akademi ini
dalam proses belajar mengajar seperti belajar dengan melakukan (Leaning by
experience), belajar dari yang mudah ke yang semakin sulit, guru adalah sahabat
bagi siswa, Proses belajar harus menyenangkan, memperlakukan siswa sesuai
kebutuhan dan kemampuannya masing-masing.
Dan yang paling mengagumkan adalah bahwa Akademi ini tidak melakukan ujian akhir
bagi kelulusan para siswanya juga tidak mengeluarkan ijasah atau gelar bagi
para lulusannya. Melainkan meng-garansi setiap siswa lulusannya akan dapat
melakukan pekerjaanya dengan sangat mahir sesuai tingkatan pendidikan yang
diikutinya. Dan apa bila ternyata ada siswa yang dianggap tidak memuaskan, maka
siswa tersebut berhak untuk mendapatkan pendidikan ulang tanpa dipungut biaya
tambahan.
Para orang tua dan guru yang berbahagia......
Namun ternyata hingga saat ini para pemilik monyet yang menyekolahkan monyetnya
di Samporn Monkey Training College merasa sangat puas dan belum pernah ada
komplain terhadap hasil kerja para monyet lulusan akademi ini.
Para orang tua dan guru yang berbahagia....sungguh sekolah yang luar biasa
bukan....? Coba bandingkan dengan Sekolah tempat anak kita saat ini bersekolah,
Apakah lebih baik atau malah lebih buruk dari sekolah Monyet ini..?
Semakin hari sekolah ini semakin terkenal dan dipenuhi oleh para siswa dari
berbagai pelosok daerah di Thailand karena keberhasilnya mencetak
lulusan-lulusan unggul berkualitas bagi para pemilik perkebunan.
Sekolah ini juga telah dikunjungi oleh para praktisi pendidikan dan
organisasi-organisasi pendidikan dunia, seperti UNESCO, UNICEF, ONEC dsb untuk
dijadikan sebagai sumber pembelajaran moral dan wacana membuka wawasan untuk
dapat membangun konsep pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak manusia.
Para orang tua dan guru yang berbahagia....
jika anda penasaran dan kebetulan berkunjung ke Thailand mungkin anda bisa
mampir sebentar ke Samporn Monkey Training College untuk dapat melihat langsung
barang sejenak agar nantinya dapat berbagi cerita pada para guru ditempat
anak-anak kita bersekolah atau pada siapapun yang peduli akan nasib pendidikan
bangsa ini.
Sumber: Buku Ayah Edy Judul: I love you Ayah, Bunda
0 comments to “Monyet dan Siswa”