Para orang tua yang berbahagia, suatu hari saya pernah
kedatangan orang tua yang mengeluhkan bahwa anaknya sudah berusia 1 tahun
setengah, kok belum bicara-bicara...? Orang tua ini merasa bahwa dibandingkan
anak-anak seusianya, katanya anaknya kok terlambat bicara. Padahal menurut
medis anak saya pendengaran normal, bahkan panjang lidahnyapun normal-normal
saja. Tapi kenapa ya anak saya kok tidak mau bicara. Begitu tanya orang tua ini
dengan penuh kekhawatiran.
Lalu kami jelaskan bahwa menurut pengalaman kami anak yang belum mau bicara
bisa disebabkan karena dua hal, yang pertama adalah yang bersifat psikologis,
misalnya kurangnya stimulasi atau dengan kata lain orang-orang disekitarnya
kurang banyak bicara alias pendiam, atau bisa juga karena anaknya terlalu
sensitif sementara orang tuanya terlalu keras, sehingga anak lebih suka diam.
Dalam kasus ini biasanya anak bukan tidak bisa bicara melainkan dia lebih
memilih diam.
Kemungkinan kedua adalah si anak memiliki kecenderungan berpikir dengan
menggunakan otak kanannya. Apa artinya.... ya seorang anak otak kanan adalah
anak yang mendapatkan berkah dari Tuhan memiliki kemampuan untuk menjadi
seorang pencipta dan penemu hal-hal baru di dunia ini baik dalam bidang seni
ataupun bidang sains.
Berdasarkan penelitian anak yang cenderung berotak kanan adalah anak yang otak
belahan kanannya lebih dominan dalam berpikir ketimbang belahan otak kirinya.
Dan Roger Sperry seorang peneliti otak menemukan bahwa otak manusia bagian
berpikir tingkat tinggi terbagi ke dalam 2 belahan yakni belahan kiri dan
belahan kanan sesuai letak posisi tangan kita. Masing-masing orang memiliki
kecenderungan dominan yang berbeda dalam berpikir. Dari kedua belahan tersebut
ada anak yang lebih dominan menggunakan otak kanan, ada yang seimbang tapi ada
juga yang lebih dominan otak kiri.
Anak yang dominan otak kanannya cenderung lebih mengembangkan organ-organ yang
berhubungan dengan imajinasi dan kemampuan visualisasi, bukannya kemampuan
berbahasa. Oleh karena kemampuan visualisasinya yang lebih dulu berkembang maka
kemampuan anak dalam bicara menjadi seolah-olah terlambat, bila dibandingkan
dengan anak-anak yang dominan otak kirinya.
Jadi saya jelaskan pada ibu ini, bahwa sebisa mungkin orang-orang di rumah
lebih banyak mengajaknya bicara meskipun ia belum merespon. Dan yang kedua saya
melihat anak ibu ini dominan otak kanannya. Sebenarnya anak ibu ini tidak perlu
menjalani terapi wicara selama lebih satu tahun seperti ini, karena nanti pada
waktunya ia akan bisa bicara dengan sendirinya tanpa perlu diterapi. Tapi jika
ibu ingin meneruskan terapinya juga tidak masalah, tapi perlu ibu tahu jika
anak ibu nanti bisa bicara itu bukan karena terapinya melainkan karena memang
sudah waktunya untuk bisa bicara.
Kira-kira 5 bulan setelah bertemu saya, orang tua dari anak tersebut
menghubungi saya lagi dengan sangat gembira menyampaikan anaknya kini sudah
bisa bicara, dan benar dia bisa bicara dengan sendirinya tanpa perlu di terapi.
Para orang tua yang berbahagia dimanapun anda
berada, Bisa jadi apa yang anda alami dengan anak anda mirip dengan cerita ibu
ini. Oleh karena itu janganlah panik jika anak kita terlambat bicara, pasti
satu saat dia akan bisa bicara karena memang kita ini adalah species yang pasti
bisa bicara.
Sumber: Ayah Edy
0 comments to “Mengapa anak otak kanan cenderung terlambat bicara”