Apakah yang Disekitar Anda?
Amatilah segala sesuatu di sekitar Anda, apa pun itu. Sekali lagi, saya meminta Anda untuk mengamati, bukan melihat. Mengamati berarti melihat dengan pikiran dan perasaan, bukan hanya sekedar menatap sepintas. Amatilah pohon-pohon di sekitar Anda, dari warna dedaunan yang hijau hingga buahnya yang harum dan mengundang selera. Amatilah segala sesuatu yang ada di dalam rumah Anda, dari kamar pribadi, dapur hingga kamar rekreasi keluarga Anda. Ketika berangkat ke sekolah, amatilah motor kesayangan Anda, juga mobil-mobil di jalan raya. Pada malam hari, cobalah menatap ke langit, nikmatilah indahnya cahaya bintang sambil mengamati dengan saksama. Ketika memasak di dapur, amatilah setiap proses yang anda saksikan,
demikian juga ketika memanaskan air atau bahkan hanya merebus mie sedap kesukaan Anda. Ketika mobil atau motor Anda rusak dan terpaksa harus digiring ke bengkel, amatilah segala sesuatu yang terjadi di sana. Intinya, amatilah dengan saksama segala sesuatu yang terjadi di sekeliling Anda atau yang Anda jumpai.
Setelah puas mengamati segala sesuatu yang ada di sekeliling Anda, cobalah bertanya dalam hati: Mengapa? Bagaimana? Bertanyalah kepada diri sendiri. Misalnya ketika Anda berada di dapur, sambil memasak atau mungkin Anda hanya sekedar mengamati ibu atau pembantu memasak makanan, cobalah untuk mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, mengapa air yang dipanaskan mendidih dan menjadi panas? Bagaimana hal itu terjadi?
Kenapa nyala api kompor gas berwarna biru? Sementara api lilin berwarna kuning! Apakah yang menjadi penyebab kedua nyala berbeda?
Atau ketika berada dibengkel, cobalah bertanya, mengapa mobil bisa terangkat hanya dengan alat dongkrak? Bagaimana cara kerja alat tersebut?
Ketika sedang mengendarai motor, amatilah speedometer dan cobalah bertanya, mengapa jarum speedometer berubah-ubah ketika laju motor Anda berubah-ubah? Bagaimana cara kerjanya? Mengapa motor bisa bergerak? Mengapa klaskson bisa berbunyi ketika tombolnya ditekan?
Ketika sedang berada di rumah pada malam hari, amatilah lampu listrik yang menerangi ruangan kamar Anda. Mengapa lampu listrik menyala? Ketika hendak menelpon teman Anda atau hanya sekedar sms, bertanyalah, mengapa sms bisa terkirim? Mengapa Anda bisa mendengar suara teman Anda? Bagaimanakah menjelaskannya?
Amatilah pohoh atau bunga di sekitar Anda, mengapa daunnya berwarna hijau, bukan hitam? Mengapa segala sesuatu di sekitar saya berwarna-warni? warna itu apa sich?
Mengapa Anda hanya bisa melihat ketika ada cahaya, sedangkan pada malam yang gelap tidak?
Cobalah bertanya kepada diri Anda dengan mempersoalkan apa saja yang Anda amati.
Anda tidak dapat menjelaskan semua hal tersebut? Bagaimanakah cara mengetahui kejadian seperti itu? Untuk itu, saya mengajak Anda untuk mengenal fisika.
Sains
Sebelum Anda mengenal tentang fisika, maka ketahuilah dahulu apa itu sains. Sains/Ipa adalah disiplin ilmu terdiri atas physical sciences dan life sciences. Termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, fisika, dll. Sedangkan life sciences meliputi, biologi, zoologi dan fisiologi, dll.
Dari aspek ontologi (apakah yang ingin Anda ketahui?) dan aspek epistemologi (bagaimanakah cara Anda memperoleh ilmu pengetahuan?) didefenisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan leibh lanjut.
Sains juga memiliki arti aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang termotivasi oleh keingintahuan akan alam di sekelilingnya dan keinginan untuk memahami, menguasai dan mengolahnya demi memenuhi kebutuhan.
Ada 2 aspek dari sains, yaitu proses (eksperimen yang meliputi penemuan masalah dan perumusannya, perumusan hipotesis, merancang percobaan, melakukan pengukuran, menganalisis data dan menarik kesimulan) dan produk sains (bangunan sistematis pengetahuan sebagai hasil dari proses yang dilakukan oleh para saintis, seperti fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori).
Fisika Adalah …
Manusia selalu antusias dalam rangka ingin mengetahui tentang banyak hal, termasuk tentang alam. Pada mulanya, manusia mencoba menjelaskan alam dengan mitos (praduga). Kemudian, sebuah proyek nalar yaitu berpikir logis dikembangkan untuk menggantikan mitos. Akhirnya, usaha manusia untuk menjelaskan alam diambil alih oleh metode ilmiah, suatu metode yang menggabungkan kemampuan nalar dan eksperimen.
Fisika adalah salah satu metode ilmiah tersebut dan fisika ialah ilmu yang paling mendasar dari semua cabang sains. Dia berurusan dengan perilaku dan struktur materi.
Dengan kata lain, fisika adalah ilmu tentang “perubahan di alam”. Cabang cabang utama fisika adalah mekanika, optika, kelistrikan, kemagnetan, akustik, panas dan fisika atom. Cabang cabang ini dirangkai oleh konsep konsep seperti energi, massa, gaya, percepatan dan muatan.
Cabang cabang ilmu pengetahuan lain yang melibatkan aplikasi aplikasi fisika dan telah berkontribusi terhadap perkembangannya adalah astronomi, geofisika, kimia fisika, biofisika, aerodinamika, hidrodinamika, fisika plasma dan fisika zat padat. Fisika modern juga berpijak secara kuat pada matematika untuk mengembangkan teori teorinya dan pada ilmu rekayasa untuk mendesain dan mengonstruksi peralatan peralatan eksperimentalnya.
Lapangan kajian fisika dibagi ke dalam bidang-bidang yang meliputi topik-topik klasik dan topik-topik modern.
Topik-topik klasik meliputi gerak, fluida, panas, bunyi, cahaya, kelistrikan dan kemagnetan.
Sedangkan topik-topik modern meliputi teori relativitas, struktur atom, fisika zat mampat, fisika nuklir, partikel elementer dan astrofisika.
4
Fisika Juga Membahasnya
Jika hukum-hukum ini dapat mengatur gerak alam semesta (topik klasik dan modern), apakah mungkin hukum-hukum ini juga dapat digunakan untuk mengatur orang, organisasi, perusahaan, daerah ataupun negara? Apakah yang Anda dapat manfaatkan hukum fisika ini dalam berbagai hal? Simak baik-baik pemaparan berikut ini:
A. Fisika dan Kepemimpinan
Dalam materi fisika ada 3 fenomena yang menarik perhatian yaitu fenomena gerak benda dan penyebabnya (dinamakan Fenomena Newton), fenomena relativistik (dinamakan Fenomena Einstein) dan Fenomena kuantum.
Tiap-tiap fenomena ini terjadi pada situasi dan kondisi tertentu yang unik. Sangat menarik untuk Anda mempelajari tiap fenomena ini dan melihat bagaimana hukum-hukum fisika bekerja pada tiap-tiap fenomena.
1. Fenomena Newton
Pada abad ke 17-18 Newton memperkenalkan 3 hukum yang sangat terkenal tentang gerak benda dan penyebabnya. Hukum pertama mengatakan bahwa suatu benda yang sedang diam akan cenderung untuk tetap diam jika tidak ada yang mengganggunya. Atau suatu benda yang sedang bergerak lurus teratur akan terus bergerak lurus teratur. Sedangkan hukum kedua mengatakan bahwa benda yang mendapat gaya akan bergerak dipercepat. Makin besar gayanya makin besar pula percepatannya. Dan yang terakhir adalah bahwa ketika benda mendapat gaya (aksi) benda akan memberikan gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi tersebut.
Ketiga, hukum Newton ini bekerja dengan baik pada suatu sistem inersial (suatu sistem yang tenang, sistem yang tidak dipercepat, tidak dalam keadaan chaos).
Dalam kepemimpinan, hukum Newton ini dapat diterapkan pada kondisi organisasi (perusahaan, daerah dan negara) yang tenang atau dibuat tenang. Dalam kondisi tenang ini, orang cenderung malas. Mereka malas bergerak, mereka maunya diam saja (Hukum I Newton). Pemimpin yang dibutuhkan disini adalah pemimpin yang mempunyai visi yang jelas dan terukur serta mempunyai daya dobrak.
Visi dapat menjadi suatu faktor pendorong untuk mempercepat kemajuan organisasi ini. Dengan daya dobrak yang dimiliki, pemimpin ini akan mampu menghadapi kelembaman (kemalasan) dari orang-orang yang dipimpinnya dan mampu memberikan stimus-stimulus untuk orang-orang di organisasi tersebut terus bergerak. Pemimpin jenis ini membutuhkan sumber daya (resources), baik berupa SDM (sumber daya manusia) ataupun SDA (sumber daya alam) yang kuat agar ia mempunyai energi yang cukup untuk terus memberikan gaya penggerak.
Contoh kepemimpinan model ini adalah Indonesia dalam masa orde baru. Awalnya Soeharto berusaha membuat negara tenang secara militer. Kemudian ia memperkenalkan visi yang terukur dalam bentuk repelita (rencana pembangunan 5 tahun). Ia terus memberikan stimulus-stimulus hingga roda perekonomian terus bergerak dan makin lama makin cepat. Keberhasilan Soeharto karena ia juga ditopang oleh SDA Indonesia yang luar biasa.
Hal esensial lain dalam kepemimpinan model Newton ini adalah diperlukannya sifat otoriter dan tegas dari sang pemimpin. Pemimpin harus tegas untuk menjamin organisasi yang dipimpinnya agar tetap tenang dan aman. Tidak boleh ada oposisi. Mereka yang berusaha menimbulkan goncangan harus segera diredam.
2. Fenomena Einstein
Pada awal abad 20, Einstein memperkenalkan teori relativitasnya. Menurut teori ini tidak ada gerak absolut. Semua gerak bersifat relatif (sangat tergantung pada siapa yang mengamatinya). Seorang bisa menganggap gerak suatu pesawat cepat, tapi orang lain bisa menganggap gerak pesawat itu lambat, bahkan ada yang menganggap pesawat itu berhenti.
Sebagai contoh ketika Anda berada dalam kereta api yang bergerak, Anda melihat seolah-olah pohon-pohon yang terletak di luar kereta bergerak. Padahal orang yang berdiri dekat pohon itu melihat pohon tidak bergerak. Di sini gerak pohon sangat tergantung pada siapa yang mengamatinya. Pada gerak relativistik ini, mereka yang bergerak paling cepatlah yang paling menonjol. Semua pengamat (kecuali dirinya) akan melihat ia bergerak. Kondisi relatif ini terjadi pada masyarakat, dimana setiap orang merasa dirinya paling benar. Tidak ada kebenaran absolut.
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, kondisi relatif ini terjadi ketika setiap orang dalam organisasi atau perusahan ini merasa dialah yang paling berjasa, paling benar dan paling berhak memimpin. Dalam kondisi relatif ini akan terdapat banyak oposisi. Oposisi akan selalu menganggap dirinya lebih benar dari lawannya. Mereka berusaha mencari-cari kesalahan lawannya lalu sekali saja ia menemukan kesalahan lawannya, ia langsung menghantamnya.
3. Fenomena Kuantum
Fisika kuantum berkembang secara luar biasa pada abad ke 20. Perkembangan teknologi yang begitu luar biasa saat ini terjadi karena berkembangnya fisika kuantum itu. Walau begitu sampai sekarang orang belum mengerti fenomena kuantum dengan sempurna.
Anggap seberkas elektron dilewatkan pada sebuah celah tunggal sempit. Elektron-elektron ini akan tersebar pada layar yang diletakan dibelokkan celah sempit itu. Tiap tempat di layar itu dapat ditempati oleh elektron (gambar 1).
Jika celah tunggal itu Anda ganti dengan celah ganda, elekton akan terdistribusi dalam bentuk pita-pita terang. Elektron tidak akan menempati daerah gelap (gambar 2).
Keanehan terjadi ketika hanya 1 elektron bergerak mendekati salah satu celah pada celah ganda. Ketika kedua celah terbuka elektron tidak akan menempati bagian pita gelap pada layar. Tapi ketika elektron tepat tiba dicelah, lalu celah yang satunya ditutup tiba-tiba, elektron ternyata dapat menempati bagian pita gelap ini. Kok bisa?
Hal ini membingungkan para fisikawan. Ketika Anda menutup celah yang satunya, gerakan Anda tidak mengganggu gerakan elektron, tapi mengapa elektron sepertinya tahu bahwa Anda menutup celah itu. Dari peristiwa ini, para fisikawan menyimpulkan bahwa Anda tidak bisa menyimpulkan sesuatu sampai suatu eksperimen dilakukan. Dengan kata lain tidak ada kepastian sampai Anda membuktikannya dengan eksperimen. Tidak ada yang pasti di alam ini. Segala sesuatu mempunyai kans. Bahkan untuk suatu hal yang mustahilpun ada kans.
Fenomena kuantum ini cocok untuk mereka yang berada pada suasana ketidakpastian yang tinggi. Misalnya pada perusahaan-perusahaan yang bermain dengan resiko atau pada negara yang sedang dalam keadaan kalut akibat perubahan suatu sistem.
Pemimpin yang bisa bertahan dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini adalah pemimpin yang kreatif (punya ide-ide dan terobosan-terobosan baru), berani mengimplentasikan pemikiran kreatifnya walau dengan resiko yang tinggi, berani spekulasi tapi didukung dengan perhitungan yang baik, dan bertindak tegas.
B. Fisika dan Olahraga
Salah satu olahraga yang menggunakan konsep fisika adalah sepakbola, sekarang familiarnya futsal. Apa yang dilakukan oleh pemain sepakbola itu ternyata erat hubungannya dengan fisika. Sebut saja ketika menendang bola ke gawang, ia harus mengatur kecepatan dan besar sudut elevasi bola secara baik. Terlalu besar sudut elevasi dan kecepatan bola, maka bola akan melewati mistar. Sebaliknya jika sudut elevasi dan kecepatan terlalu kecil, maka bola akan jatuh di depan gawang.
Seorang pemain sepakbola profesional adalah seperti seorang ahli fisika, ia harus mampu mengukur dengan tepat berapa besar gaya yang harus diberikan dan kemana arah bola harus ditendang agar bola dapat masuk gawang dengan cukup keras dan akurat. Sepakbola adalah permainan fisika. Dengan mengerti fisika Anda bisa lebih menikmati permainan sepakbola, Anda dapat mengerti mengapa lintasan bola berbentuk parabola, bagaimana terjadinya tendangan pisang, mengapa penjaga gawang sulit menahan tendangan pinalti, bagaimana orang menyundul bola dengan lebih efektif dan masih banyak lagi. Seorang pemain profesional yang diperlengkapi dengan ilmu fisika akan dapat memperbaiki skill dan kemampuannya.
1. Gerakan Parabola
Ketika di SMP/SMA, Anda belajar bahwa bola yang ditendang dengan sudut elevasi tertentu akan membentuk lintasan parabola (Gb. 1b). Bentuk lintasan ini sangat dipengaruhi oleh gravitasi bumi, kecepatan dan sudut elevasi bola. Tanpa gravitasi bola akan bergerak lurus ke atas (Gb. 1a). Gravitasilah yang menarik bola turun. Semakin besar gravitasi semakin cepat bola jatuh ke tanah (lintasan bola semakin pendek). Di bulan yang gravitasinya lebih kecil, lintasan bola yang ditendang astronot akan jauh lebih panjang dibandingkan dengan lintasan bola di Bumi. Menurut perhitungan fisika, untuk menendang bola sejauh mungkin, Anda harus menendang bola sekeras mungkin dan dengan sudut elevasi 450.
2. Menyundul
Menyundul merupakan bagian penting dalam sepakbola. Banyak gol tercipta melalui sundulan kepala. Menyundul bola membutuhkan koordinasi yang baik dari kepala, badan, serta pengetahuan tentang kecepatan bola dan arah sundulan.
Ada 2 posisi menyundul bola:
1) di tempa dengan melompat vertikal
2) berlari sambil melompat menyambut bola. Pada posisi ini, bola akan bergerak lebih cepat karena mendapat tambahan momentum dari gerakan Anda. Besarnya momentum yang diterima bola sangat tergantung pada ke elastisan bola dan kekuatan otot tulang belakang ketika Anda menyundul bola. Untuk membuat sundulan sekuat mungkin, kepala harus ditarik ke belakang sebanyak mungkin (badan melengkung), paha ditarik ke belakang dan lutut bengkok.
Pada posisi ini terjadi keseimbangan aksi-reaksi, Anda tidak terpelanting atau terputar dan kepala Anda siap memberikan sundulan kuat ke bola. Saat bola menyentuh kepala Anda, tubuh Anda harus setegar mungkin agar lebih banyak energi dapat diberikan ke bola (gerakan otot dan urat yang tidak perlu akan menyerap energi Anda dan dapat mengurangi energi yang diberikan pada bola).
Waktu sentuh kepala dengan bola (23 milidetik) yang relatif lebih lama dibandingkan waktu sentuh kaki ketika Anda menendang bola (8 milidetik), memungkinkan Anda untuk mengarahkan bola secara akurat ke arah yang Anda inginkan. Orang botak sering mendapat keuntungan dalam menyundul bola (rambut gondrong akan menyerap sebagian energi bola sehingga bola yang terpantul akan berkurang kecepatannya). Tetapi bukan berarti orang gondrong tidak bisa menyundul keras. Ok!
Ternyata fisika membahas bola kan! Ketahuilah, ternyata fisika juga membahas olahraga lain, bisa dalam karate, renang, basket, lari, dll.
C. Hewan dan Fisika
Sebut saja burung. Burung mempunyai sayap yang didesain secara sempurna, cocok untuk terbang. Bentuk sayap yang melengkung bersifat aerodinamis membuat udara dapat mengalir dengan lebih cepat di permukaan atas sehingga terjadi perbedaan tekanan udara antara sayap atas dan sayap bawah. Perbedaan tekanan udara ini mampu mengatasi gaya tarik gravitasi sehingga burung dapat terbang dengan mulus.
Jika dari burung, Anda bisa mempelajari prinsip untuk terbang, Anda juga bisa mengamati cara lepas landas bebek yang mendorong kakinya untuk menghasilkan tenaga jet sehingga memungkinkannya melesat ke udara. Dari ikan lumba‐lumba, Anda bisa mempelajari sistem navigasi. Sedangkan kelelawar memberi pelajaran pada Anda tentang metode penggunaan radar.
Kalau Anda melihat seekor ikan, pernahkah terlintas pertanyaan, mengapa ikan dikaruniai bentuk tubuh yang ramping? Itu untuk memudahkannya bergerak mengatasi hambatan air. Karenanya, kapal laut atau kapal selam pun memiliki bagian depan yang ramping dan kemudian melebar sesuai kebutuhan.
Untuk belajar tentang beradaptasi dengan temperatur lingkungan di sekitar, Anda bisa meneliti kehidupan beberapa hewan. Kelinci bertelinga panjang yang dikenal dengan nama Jackrabbit sehari‐harinya memiliki “daerah kekuasaan” dengan temperatur permukaan tanah pada musim panas dapat mencapai 70oC. Untuk bertahan hidup, meskipun tidak pernah mempelajari hukum fisika Wien tentang proses radiasi termal di sekolah, Jackrabbit menerapkannya di sarangnya.
Bagaimanakah dengan serangga yang mampu mengangkat beban berukuran atau berbobot ratusan kali lipat ukuran tubuhnya sendiri? Lebah misalnya, dapat membawa beban 300 kali beratnya sendiri. Artinya lebah sama kuatnya dengan manusia yang mampu mendorong 3 truk ukuran besar secara bersamaan! Kuncinya terletak pada perbandingan antara ukuran dan kekuatan otot‐otot tubuhnya. Perbandingan itu sangat besar daripada manusia karena perbedaan ukuran tubuh manusia dan serangga.
Demikianlah, jika Anda pergi ke kebun binatang, taman atau sekedar menghabiskan waktu di rumah dengan hewan kesayangan, jangan lupa amati bentuk dan struktur tubuh serta perilaku hewan. Dengan begitu sebenarnya Anda sudah mendapatkan kursus fisika. Gratis!
Manfaat Fisika
Setelah Anda membaca seluruh materi sebelumnya yang membuat Anda kagum, mulai dari pengertian fisika sampai cakupan-cakupan pembahasannya, maka nampak jelas bahwa fisika itu memiliki banyak manfaat (aksiologi), diantaranya:
A. Mengenal Alam
Dunia merupakan ladang untuk mencari pengetahuan. Bahkan dunia telah memperlihatkan dirinya untuk diteliti. Matahari yang berputar mengelilingi bumi, bulan yang senantiasa hanya hadir di malam hari, dll dari gejala-gejala alam.
Pasti saja dengan memperlajari fisika, Anda akan lebih mengenal alam, baik rupa dan isinya. Sehingga timbul rasa takjub akan keindahannya. Rasa takjub akan dapat Anda rasakan dengan sunguh-sungguh setelah mempelajari fisika. Akibatnya, rasa syukur dan kagum kepada Alloh –Subhanahu Wa Ta’ala-, akan tumbuh dalam diri Anda.
B. Tidak Gatek (Gagap Iptek)
Anda adalah generasi masa depan bagi bangsa, orang tua dan bagi diri Anda sendiri. Salah satu jalan untuk meningkatkan adalah dengan menguasai teknologi dan tidak gatek. Satu-satunya cara untuk mencapai penguasaan teknologi adalah dengan menguasai pengetahuan-pengetahuan dasar, salah satunya dengan fokus terhadap pelajaran fisika. Tidak ada sesuatupun yang dapat tumbuh dengan kukuh tanpa dasar yang kuat dan dasar yang paling kuat adalah fisika.
C. Kajian Fisika Universal
Kajian dan penelitian di bidang fisika sangat luas sekali, sehingga janganlah Anda merasa aneh jika ada istilah-istilah di internet seperti Physics of Sport, Physics of Computer, Physics of Cooking, Physics of Biology, Physics of Car dan yang sedang familiar adalah fisika keuangan yang dapat digunakan untuk memprediksi fluktuasi harga saham dan nilai tukar uang.
Ini menunjukkan bahwa fisika itu universal. Sehingga sangat merugilah bagi Anda jika hanya sekedar mengenal namanya, tanpa mengetahui apa manfaat fisika.
Mengapa Harus Belajar Fisika?
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia pada dunia, oleh sebab itu hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai suatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu yang penting dan yang utama membina generasi penerus bangsa.
Salah satu bentuk pendidikan adalah Anda sebagai pelajar mampu menguasai tentang konsep gejala-gejala alam. Anda sebagai anak bangsa tentunya memiliki cita-cita yang tinggi agar membahas gejala-gejala alam itu. Bagaimana caranya? Tentulah dengan memperdalam pengetahuan Anda pada fisika.
Lagipula, fisika adalah dasar dari teknologi sebagaimana Anda telah membaca pada penjelasan manfaat fisika. Lihatlah ke sekeliling Anda, Anda akan melihat segala macam teknologi menguasai kehidupan manusia dewasa ini. Dari mulai yang kecil sampai yang besar, contohnya adalah HP yang kecil, mudah dibawa kemana mana, jam tangan yang Anda pakai, dll.
Ada pula dalam skala besar seperti kendaraan bermotor, komputer, semuanya merupakan hasil rekayasa ilmiah yang dasarnya adalah pengetahuan fisika. Negara-negara maju memiliki para peneliti unggul yang bekerja dalam taraf pengetahuan fisika praktis dan fisika murni, selain itu tentu saja dengan mengembangkan penelitian di bidang ilmu lainnya. Mereka menemukan sesuatu yang baru, mencari penerapannya bagi kehidupan manusia dan akhirnya mampu menguasai teknologi baru tersebut.
Ingat, jangan mau kalah dengan mereka karena Anda dilahirkan bukan sebagai penakut, akan tetapi Anda dilahirkan sebagai pemberani dalam segala hal.
7
Menjadi Fisikawan
Setelah Anda mengenal fisika, tentu Anda berharap lebih mendalaminya, yaitu dengan intens belajar fisika. Ketika Anda intens, maka itu merupakan perjuangan para fisikawan sebelum Anda. Berarti Anda telah mengikuti jejak mereka.
Perjuangan untuk meraih predikat fisikawan bukanlah sebuah perjuangan ringan. Ia bukan perkerjaan sambilan yang dapat diselewengkan dalam waktu sekejap. Ia membutuhkan kesungguhan dan pengorbanan, baik waktu, tenaga maupun materi. Apalagi, persaingan memperebutkan kursi nomor 1 pada pentas fisika (Lomba Fisika atau Nobel Fisika) demikian ketat. Sebagai sesuatu yang sangat didambakan dan kini telah berada dalam genggaman Anda, maka tentulah status Anda sebagai pelajar tidak boleh Anda sia-siakan. Anda harus memanfaatkan status itu semaksimal mungkin.
Sebelum Anda melangkah lebih jauh, tidak ada salahnya merenungkan kembali mengenai motivasi dan tujuan Anda manjadi pelajar. Cobalah Anda rekonstruksikan atau mengingat sekali lagi, apakah motivasi Anda untuk menjadi pelajar itu benar-benar dalam rangka meraih ilmu pengetahuan atau bukan. Kalau motivasi Anda bukan dalam rangka menimba ilmu pengetahuan, maka sebaiknya Anda meluruskan niat Anda. Anda belum terlambat. Perbaikilah dari sekarang juga agar yang ada dalam benak Anda hanyalah ilmu pengetahuan, bukan yang lain.
Membekali Diri Menjadi Fisikawan
Demikian banyak yang digunakan dalam memantapkan belajar fisika membuat seorang pelajar mudah menjadi takut memulai mengadakan perubahan. Membekali diri yaitu dengan lebih menguasai banyak keterampilan fisika. Keterampilan fisika terdapat pada 2 hal, yaitu:
A. Membaca
Semestinya Anda memiliki kecenderungan untuk menghabiskan waktu untuk berminggu-minggu sampai berbulan-bulan untuk “menguasai kepustakaan”. Calon fisikawan mau tak mau harus membaca dan tekun dalam membaca.
B. Peralatan
Ilmuan kuno kadang-kadang menekankan pentingnya seorang fisikawan untuk membuat peralatan fisikanya sendiri. Merancang dan membuat suatu alat fisika adalah sebuah cabang keahlian seorang fisikawan.
0 comments to “Fisika”