Subscribe RSS

 Ikutilah jalan-jalan petunjuk dan tidak akan merugikanmu, meskipun sedikit
orang yang menempuhnya. Sebaliknya, jauhilah jalan-jalan kesesatan dan
jangan tertipu dengan banyaknya orang-orang yang celaka didalamnya.(Al-
Fudhail bin Iyadh)
 Wahai anak Adam, engkaukah yang meninggalkan dunia atau dunia meninggalkanmu ?
 Buah yang kita nikmati hari esok adalah benih yang kita tabur kemarin dan pohon yang kita rawat hari ini. Taburkanlah benih kebaikan dimana kita berpijak di dunia ini, rawat dengan sabar dan ikhlas, nikmati buahnya di surga. Insya Aloh…
 Tujuan hidup manusia di dunia pada hakikatnya adalah untuk mencari/mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya bagi kehidupan akhirat.
 Kehidupan di alam dunia ini adalah arena untuk mengumpulkan pahala bagi kehidupan akhirat.


 Tidak ada bekal yang lebih utama daripada takwa, tidak ada musuh yang bakal menjatuhkan kecuali kebodohan, tidak ada penyakit yang lebih parah daripada bohong.
 Jadilah kematian sebagai nasehat karena kita tidak mengetahui kapan tamu mulia mengetuk pintu nyawa ini ! Apakah kita sudah siap ? Sementara ucapan dan perbutan kita, tidak pernah sadari sudah bertentangan dengan risalah dari Allah .
 Sesungguhnya dunia telah berlalu jauh kebelakang. Sementara akhirat datang menjelang dan masing-masing memiliki anak. Maka jadilah anak-anak akhirat jangan menjadi anak-anak dunia karena yang ada hanya amal dan belum ada hisab.
 Walaupun malam terasa panjang, namun sang fajar pasti akan terbit jua. Walaupun umur kita panjang, liang kubur pasti akan kita masuki juga.
 Sebelum engkau bermaksiat kepada Allah bepikirlah tentang kehidupan
akhirat dan kekekalannya. Ia adalah kehidupan yang sebenarnya. Ia adalah
tempat kembali. Ia adalah penghujung perjalanan.
 Beribadah kepada Allah adalah nikmat terindah. Ia akan menenggelamkan semua kesesatan dunia yang ada. Hingga bersamanya
tanpa secuilpun nikmat dunia sudah cukup menjadi ganjaran bagi jiwa. Dan kehilangannya dalam limpahan nikmat dunia, sudah cukup menjadi azab dan siksa baginya. Maka, merugilah hamba yang tidak sempat merasai hidangan terlezat ini sampai mati. Meninggalkan dunia dan masih saja terus mencari. Tapi, kemana lagi?
 Tampak santai dalam kesibukan, senyum dalam kesedihan, optimis di depan
tantangan dan gembira di segala situasi. Itulah ciri muslim sejati yang mampu
berjuang di bawah kesulitan hidup.
 Wahai engkau yang sedang bermaksiat kepada Allah !! Kembalilah kepada Tuhanmu dan takutlah akan api neraka. Sesungguhnya di hadapanmu terbentang berbagai kesulitan. Sesungguhnya di hadapanmu terbentang dua pilihan, kehidupan penuh nikmat atau lingkungan hidup penuh siksa. Sesungguhnya di hadapanmu terhampar kalajengking-kalajengking, ular-ular dan masalah-masalah sukar dan pelik. Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak untuk diibadahi kecuali Dia, tawa tidak dapat memberi manfaat kepadamu. Nyanyian-nyanyian, film-film, dan perkara-perkara hina tidak bisa memberi manfaat kepadamu. Aneka surat kabar dan majalah-majalah tidak bisa memberi manfaat kepadamu. Isteri, anak-anak, teman dan sahabat tidak dapat memberi manfaaat kepadamu. Harta yang melimpah tidak bisa memberi manfaat kepadamu. Tidak ada yang bisa memberi manfaat kepadamu kecuali kebaikan-kebaikan dan amal-amal shalih yang engkau kerjakan selama hidupmu di dunia.
 Orang yang benar-benar gila adalah orang yang pikirannya masih waras, ia mengaku hamba Allah dan mengharapkan Surga-Nya sementara ia malas mematuhi aturan-aturan-Nya dan mengikuti petunjuk Rasulullah .
 Hitungllah dirimu sebelum dihitung dan ditimbanglah dirimu sebelum ditimbang ! (Umar bin Khattab)
 Hidup manusia di dunia sebenarnya adalah “babak prakualifikasi” untuk menentukan tempat tinggalnya nanti di akhirat.
 Orang yang sukses dalam hidup di dunia, bukanlah orang yang berhasil mengumpulkan harta yang banyak ataupun meraih pangkat yang tinggi, tetapi orang yang sukses hidupnya adalah orang yang berhasil mengumpulkan pahala yang banyak.
 Banyak yang belum kita kita kerjakan di dunia ini. Banyak yang belum kita bahagiakan selama hidup kita. Banyak impian-impian hidup yang masih terbengkalai. Banyak keindahan di alam semesta ini yang belum kita lihat. Masih begitu banyak kebahagiaan terbentang di hadapan kita yang belum kita rasakan.
 Yakinlah dengan keyakinan yang sebenar-benarnya, bahwasanya Malaikat Maut yang telah mengunjungi orang lain, sesungguhnya ia sedang menuju ke arahmu. Hanya dalam hitungan tahun, bulan, minggu, hari, bahkan hitungan menit dan detik ia akan meghampirimu. Lalu engkau hidup seorang diri di alam kubur. Tiada lagi harta, keluarga dan sahabat-sahabat tercinta. Camkanlah dan renungkanlan gelapnya kubur dan kesendirianmu di dalamnya, sempitnya ruangannya, sengatan binatang-bintang berbisa, ketakutan yang mencekam dan kedahsyatan pukulan Malaikat Adzab.
 Dan bila masa itu tiba sempatkah kita bertaubat dijalan-Nya?
akankah kita tergolong dijalan-Nya?
ataukah sebelum saat itu sempatkah kita berjuang di jalan-Nya?
sungguh disetiap langkah kita adalah perjuangan yang dengannya akan menentukan langakah selanjutnya.
 Saudaraku tercinta! Ingatlah hari Kiamat. Hari di mana kehormatan di tangan Allah . Ketika rasa takut mengisi hati. Ketika engkau berlepas diri dari anakmu, ibumu, ayahmu, istrimu, dan juga saudaramu. Ingatlah kondisi dan keadaan-keadaan saat itu. Ingatlah hari di mana neraca diletakkan dan lembaran-lembaran amal manusia beterbangan. Berapa banyak amal kebaikan di dalam bukumu? Berapa banyak celah-celah kosong dalam amalmu?
Ingatlah tatkala engkau berdiri di hadapan Al-Malikul Haqqul Mubin zat Yang engkau berlari dari-Nya. Dzat Yang memanggilmu namun engkau berpaling dari-Nya.Engkau berdiri dihadapan-Nya di tanganmu lembaran catatan amal yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.
 Maka lisan manakah yang engkau gunakan untuk menjawab pertanyaan Allah , ketika Ia bertanya kepadamu tentang umurmu, masa mudamu,
perbuatanmu, dan juga hartamu. Maka kaki manakah yang engkau gunakan
untuk berdiri di hadapan Allah subhanahu wata'ala? Dengan mata yang mana
engkau memandang-Nya? Dan dengan lisan manakah engkau menjawab-
Nya ketika Ia berkata kepadamu, "Hamba-Ku, engkau menganggap remeh pengawasan-Ku padamu, Engkau anggap sebagai orang yang paling hina dari orang-orang yang memperhatikanmu. Bukankah Aku telah berbuat baik kepadamu? Bukankah Aku telah memberi nikmat kepadamu? Lalu mengapa engkau mendurhakai-Ku padahal aku telah memberi nikmat kepadamu."
 Menjalin mimpi tanpa gerak maju,
Takkan tercapai cita-citamu tanpa keja nyata
Dan tercengang jeratan angan hampa, bertakwalah!
 Demi Allah tidaklah aku menulis perkataan ini melainkan karena kekhawatiranku kepadamu. Aku khawatir wajah putihmu ini berubah menjadi hitam pada hari Kiamat. Aku khawatir wajah bercahayamu ini akan berubah menjadi gelap. Aku khawatir tubuh yang sehat ini akan dilalap oleh api neraka. Maka bersegeralah -semoga Allah memberi taufik kepadamu- untuk membebaskan dirimu dari api neraka. Umumkanlah ia sebagai bentuk taubat yang sebenarnya dari sekarang. Yakinlah bahwasanya selamanya engkau tidak akan menyesal melakukan itu. Bahkan sebalikya - dengan izin Allah subhanahu wata'ala- engkau akan merasakan kebahagiaan. Hindarilah keraguan atau mengakhirkan semua itu. Sesungguhnya aku -demi Allah- menjadi penasihat bagimu.
 Orang yang sukses hidupnya itu adalah orang yang dapat menggunakan fasilitas yang dimilikinya untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.
 Sesungguhnya seorang hamba Allah jika zuhud terhadap dunia, bersinarlah hatinya dengan hikmah dan anggota tubuhnya tolong-menolong untuk mengerjakan ibadah.
 Keberhasilan selaku orang tua diukur dari seberapa baik kualitas ketakwaan anak-anaknya !
 Jangan terlalu bermanja dengan masa lalu. Impikan, pikiran, dan rencanakan bagaimana masa depan kita. Orientasikan langkah ke depan dengan ikhlas
semata-mata karena Alah . Orientasikan masa depan.
 Sadarlah wahai orang yang tertipu
Engkau giat untuk sesuatu yang buruk
Sedangkan engkau tidur dari kebaikan
Dan engkau bermalasan saat dibutuhkan keseriusan.( Hasan Bahsri)
 Tidur telah membunuh usiamu. Malas telah melalaikan kewajibanmu. Lamunan telah mengikis pikiranmu. Dan khayalan telah menyi-nyiakan hidupmu. Hiasialah hidup dengan ibadah dan semangat kerja. Jauhkan diri dari hal-hal yang syubhat(meragukan) dan melalaikan. Semoga Alloh senantiasa memberikan pertolongan dan kemudahan bagi kita.(Zainuddin)
 Hidup mulia atau mati syahid, kebenaran itu benar adanya, dia hanya milik orang beriman. Janganlah matamu berpaling dari-Nya.
 Ridha lebih afdhal daripada zuhud terhadap dunia. Karena orang yang ridha tidak berangan-angan sesuatu yang melebihi kedudukannya.( Al Fudhail bin Iyadh)
 Sesungguhnya seluruh makhluk yang Allah ciptakan menundukkan
kepalanya, merendahkan diri kepada-Nya dan mengakui keutamaan-Nya.
Akan tetapi, tinggal di alam semesta ini makhluk kecil yang rendah dan
hina. Diciptakan dari setetes air hina (mani) tiba-tiba saja ia menjadi
penentang yang nyata. Dia berada di suatu lembah dan seluruh alam
semesta di lembah yang lain. Ia meninggalkan ketaatan, tidak mau
tunduk dan bertasbih kepada-Nya, meskipun segala sesuatu yang ada di sekelilingnya tekun berdzikir dan bertasbih kepada Allah . Makhluk kecil
ini ialah manusia yang bermaksiat kepada Allah . Alangkah dahsyatnya
kebatilan ini! Alangkah besarnya kedunguan ini! Dan Alangkah rendah dan
hinanya ketika ia menjadi penyakit di alam yang teratur ini.
 Aku tahu rezki ku tidak akan diambil orang lain karena itu qolbu ku selalu tenang. Aku tahu amal perbuatanku tidak akan dapat ditunaikan orang lain karena itulah aku sibuk mengerjakannya. Aku tahu Allah mengawasi aku, sebab itu lah aku harus malu bila Dia melihatku dalam keadaan maksiat. Aku tahu kematian itu sudah menunggu ku karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku……..
 Sehari dalam kehidupan akhirat adalah lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yang tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat. Berapa umur manusia yang terpanjang dan berapa yang sudah kita jalani? Itu pun kalau kita anggap umur yang terpanjang, sedangkan ajal kita tidak tahu, mungkin esok atau lusa.
 Dalam hidup ini, kita dituntut agar saling memberi hadiah, dan hadiah terbaik adalah nasihat.
 Waktu tidak bisa diulangi. Hidup bukan VCD yang memiliki banyak tombol, tombol stop, forward, back, dan play. Kita tidak dapat kembali ke masa lampau, atau pasti hidup di masa akan datang, akan tetapi hidup hanya ada 2 tombol, yakni tombol stop dan play. Tombol play telah ditekan, tinggal tombol stop…..
 Dalam kehidupan dunia, janganlah engkau melihat ke atas, melainkan liatlah ke bawah agar engkau mensyukuri nikmat Allah , akan tetapi dalam urusan agama, liatlah ke atas, jangan liat ke bawah agar engkau giat beribadah kepada-Nya,
 Dunia laksana bayangan. Jika kita berpaling, maka ia membuntuti kita. Jika kita kejar, maka dunia menghindar dari kita. Orang zuhud tak menoleh pada bayangan.
 Dunia berjalan ke belakang semakin jauh, sedangkan akhirat berjalan ke depan semakin dekat. Hari ini adalah amal tanpa hisab. Hari esok adalah hisab tanpa amal. Hidup adalah pilihan. Mati adalah kepastian.
 Mulailah dari diri sendiri, mulai dari sekarang, mulai dari yang kecil.
 Jangan pernah kau dengar hembusan angin yang berjalan, karena “riuhnya” membawamu dalam kebimbangan, namun dengarkanlah hembusan Sunnah Rasulullah karena itu yang akan membawamu menuju keberhasilan.
 Ketika mata yang memandang dunia mulai memudar
Buram menuju hitam
Hanya dengan cahaya iman
Menoreh luka tak terobati
Tetap berada dalam Sunnah Rasulullah
 Jadikanlah hidup ini penuh makna. Sadarilah! Kita tidak tahu kapan, dimana, dan kondisi seperti apa ketika maut menjemput kita. Maknai hidup ini dengan mulai dari yang awal perubahan kita.
 Sesungguhnya seorang mukmin itu ibarat padi, semakin berisi maka dia semakin merunduk.
 Ambillah hikmah dari padi. Ia tumbuh di tengah hening. Sebelum berbuah, ia tegak. Mendongak ke atas. Begitu berbuah, ia menunduk ke bawah. Begitu meniggal, ia merndah. Subhanalloh.
 Jadilah seperti pohon. Semakin tambah usianya, semakin banyak menfaatnya dan semakin baik buahnya. Begitu juga orang mukmin, apabila semakin panjang usianya, kebaikannya bertambah dan amalnnya meningkat. Itulah sebuah kedewasaan hakiki.
 Sebaik-baik bekal hidup kita adalah iman dan taqwa. Karena kaki tidak selamanya bisa berdiri. Lidah tdak selamanya bisa berkata. Mata tidak selamanya bisa memandang. Jantung tidak selamnya bisa berdetak. Tapi memiliki iman dalam hat, dan amal dalam sikap adalah abadi
 Dunia laksana pelabuhan tempa mengumpulkan bekal ke surga atau bekal ke neraka. Orang cerdas mampu mengumulkan banyak muatan kebaikan dalam bahtera dirinya.
 Apabila kita menyadari kelemahan kita, maka kita dapat merubah pada
kelemahan itu dengan amalan soleh.
 Siapa yang tidak pernah merasa cukup dengan nikmat Allah , maka
merugilah dia.
 Dunia ini jangan dianggap sebagai sebuah tempat yang kekal, tetapi dunia ini
sebenarnya adalah sebuah tempat untuk mati.
 Bahagianya hidup hanya dapat dirasakan sesudah mengenal arti cinta kepada-
Nya.
 Siapa yang memiliki kecintaan kepada Robbnya, akan malu berbuat kejahatan.
 Cinta, takut, dan berharap kepada Alloh adalah 3 perkara yang paling tinggi
nilainya.
 Menghadapi hidup tanpa tujuan berarti hidup tanpa arah.
 Manusia terlalu banyak berhadap, tetapi berbuat terlalu sedikit.
 Orang yang hidup tanpa tujuan, kehilangan segala-galanya.
 Cinta sebenarnya adalah cinta kepada Allah .
 Apakah artinya hidup tanpa cinta kepada Allah .
 Cinta kepada Allah ibarat pohon, tiap-tiap harinya perlu disiram dan diberi
pupuk yang berupa ketaatan melaksanakn ibadah.
 Bahagialah orang yang menyibukkan introspeksi pada aib dirinya sendiri dan
tidak mementingkan aib orang lain.
 Cukuplah kematian sebagai peringatan, keyakinan sebagai kekayaan, dan
ibadah sebagai kesibukan.
 Tapi untuk mendapatkannya tak semudah membalikkan telapak tangan, butuh
usaha untuk selalu taat dan menjauhi maksiat. Fase baru kehidupan akhirat,
kampong nan abadi. Tiap manusia dibalas sesuai amalannya. Hari yang tiada
guna harta dan anak-anak, hanya ada 2 jalan baginya : Surga atau Neraka.
Akhir kehidupan yang buruk biasa terjadi pada orang yang rusak batin dan
amalannya, maka sudah sepantasnya bagi orang yang berakal untuk waspada
dari segala keharaman Allah . Membiasakan hati, lisan, dan seluruh anggota
badannya untuk mengingat Zat Penguasa alam semesta. Waspada dari
ketergelinciran saat menjelang ajal yang berakibat binasa selama-lamanya.
Akhir kehidupan yang baik adalah idaman tiap manusia karena itu sebagai
tanda ia memasuki fase baru yang menyenangkan.

Photobucket

0 comments to “Hidup Manusia”

Note: only a member of this blog may post a comment.