Wahai saudaraku, sesungguhnya jikalau kita luput dari makanan dan minuman
maka itu hanya berakhir dengan kematian. Akan tetapi, jikalau luput dari ilmu
syar`I maka itu menyebabkan sengsara dunia dan akhirat.
Lihatlah apa yang dikatakan dan jangan melihat siapa yang mengatakan dan ambillah hikmah dimnapun engkau bisa temukan sebab hikmah adalah pusaka orang beriman yang hilang.
Wahai saudara se-Dienku, ingatlah bahwa dengan ilmu, kita selamat dunia dan akhirat tapi ingat juga bahwa karena ilmu pun kita mendapat kesesatan, kesengsaraan, bahkan laknat dari Allah . Jika ilmu yang kita meliki tidak
kita amalkan maka itu akan menjadi kesesatan bagi kita dunia dan akhirat.
Ingatlah ilmu itu mesti diamalkan dengan perbuatan bukan hanya dengan
lisan dan untuk disimpan karena selama itu akan dimintai pertanggung jawabannnya. Janganlah mau dikalahkan dengan hawa nafsu syaiton laknatulloh, tidak ada yang mengetahui kapan tida ajal ikita ? Apakah kita sudah siap?
Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi sedekah kecuali niat yang ikhlas.
Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.
Akal yang diagungkan di atas wahyu (Al-Qur`an dan Sunnah Nabi ) menjadikan manusia seperti robot. Fikiran tanpa sesuai dengan Sunnah Rasulullah .
Orang yang berakal itu bukanlah orang yang pandai mencari-cari alasan untuk membenarkan kejelekannya setelah terjatuh ke dalamnya. Tetapi orang yang berakal ialah orang yang pandai menyiasati kejelekan agar tidak terjerumus ke dalamnya.
Diam bukan berarti bodoh dan bicara bukan berarti pintar.
Jauhilah ilmu tasawuf karena hal itu tidak sesuai dengan perintah Rasulullah
, percuma kita mencintai Rasulullah sementara Beliau tidak menyukainya (Tasawuf).
Kebencian tidak pernah bisa diredam dengan kebencian. Hanya dengan cinta, kebencian akan mereda. Tapi ingat, tidak ada kecintaan kepada orang musyrikin dan ahli bid`ah (pembuat syariat baru dalam Islam).
Sinar pagi hanya terlihat oleh orang yang terbuka mata inderanya dan cahaya kebenaran hanya terlihat oleh orang yang terbuka mata hatinya.
Seseorang bisa menerima kebenaran bukan karena isinya tetapi cara menyampaikannnya.
Orang yang sudah matang ilmunya, sedikit bicaranya.
Menulis bukan untuk memberi TAHU, tetapi berusaha mencetus MAHU, agar bergerak menuju MAMPU. Pencerahan bukanlah pada mengumpul pengetahuan, tetapi keupayaan untuk membuka jalan... kembara insan mencari Tuhan (Abu Saif).
Janganlah engkau mendebat orang fasih bicara dan orang yang bodoh. Orang yang pandai akan mengalahkanmu dan orang bodoh akan menyakitimu.(Qiblati)
Semua orang mampu mempelajari Al-Qur`an tetapi tidak semua orang mampu memanfaatkan Al-Qur`an.
Bila sesuatu tidak diperlakukan sebagaimana tujannya, pasti yang timbul adalah kerugian.
Wahai penuntut ilmu! Luruskanlah niat dalam menuntt ilmu dan bersungguh- sungguhlah dalam mengamalkannya. Karena ilmu syar`i ibarat pohon dan amal itu merupakan buahnya. Dan seseorang tidak dianggap sebagai orang yang berilmu selama ia belum mengamalkan ilmunya. (Al-Khatib Al Baghdadi)
Wahai pemuda ambillah sesuatu dari dunia untuk badanmu dalam hal yang memang engkau harus mengambilnya dan ambillah akhiratmu untuk hatimu.(Sufyan Ats Tsauri)
Betapa indahnya iman dengan hiasan ilmu. Betapa indahnya ilmu bila dihiasi denga amal. Betapa indahnya amal bila dihiasi dengan kelembutan. Betapa indahnya kelembutan bila dihiasi dengan keikhlasan. Betapa agungnya keikhlasan bila dihiasi dengan senyuman. Betapa manisnya senyuman bila dihiasi dengan rasa kasih sayang. Betapa murninya kasih sayang bila dihiasi dengan cinta. Betapa manisnya cinta bila didasari dengan kejujuran karena Allah .
Memperoleh buah amal di dunia adalah kabar gembira bagi orang yang beribadah akan bekal adanya pahala di akhirat.
Ilmu itu laksana cahaya, namun cahaya itu akan redup ketika maksiat manghalanginya.
Keseuksesan di dunia dan di akhirat, dirumuskan sbb :
sukses = be (niat ikhlas) x do (beramal sesuai tuntunan Rasulullah ) x pray(berdoa) = have (pahala)
Orang cerdas adalah orang yang mempu menundukkan jiwanya dan beramal untuk kehidupan sesudah mati. Orang pandir adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah dengan angan-angan kosong.
Sesungguhnya sepandai-pandai orang adalah yang menyiapkan diri untuk perjalanan yang tak pernah henti. Ia mengambil bekal dari dunianya untuk kehausan yang tak tersegerakan.
Berpegang dengan Assunnah adalah keselamatan(ulama)
“Berpeganglah dengan atsar Salafus Shalih meskipun seluruh manusia menolakmu dan jauhilah pendapat orang-orang (selain mereka) meskipun mereka menghiasi perkataannya terhadapmu”
“Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.(Muadz bin Jabal)
Kelemahan orang berilmu, apabila dia mengetahui dirinya pintar, kelemahan
orang bodoh, apabila dia tidak mengetahui dirinya bodoh.
Orang yang berilmu adalah laksana emas di dalam saku orang-orang yang
haus.
Tidaklah dikatakan berilmu sebelum nampak nyata bekas ilmunya di kalangan
masyarakat.
Seseorang dikatakan berilmu apabila dia dapat berusaha melenyapkan
kesulitan yang datangnya tiba-tiba.
Berilmu adalah kemenangan paling besar dan paling sulit yang dapat
diperoleh bagi jiwa.
Jangan mengatakan sesuatu tanpa ilmu, hal itu adalah kesalahan.
Apapun yang dibawa tanpa ilmu, membawa kejahatan.
Manusia dibinasakan oleh 2 sifat, yaitu kelebihan harta tanpa
menyedekahkannya dan berfatwa tanpa ilmu.
Positif kepada sesuatu adalah lebih baik daripada ngatif tidak ada artinya.
Ciri orang yang berilmu adalah rajin dan mau belajar.
Ilmu tanpa syariat adalah lumpuh, syariat tanpa ittiba` adalah buta.
Manusia tanpa ilmu syar`i adalah seperti kuda tanpa kendali.
Tanpa bekal agama yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah , manusia
menjadi serigala-serigala yang memakan sesamanya.
Kita sekolah bukan untuk mendapatkan ijazah, melainkan untuk mendapatkan
ilmu syar`i.
Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah
khasyah, menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih,
mencarinya adalah Jihad.
Keindahan pribadi bukanlah lantaran busana yang menghiasinya akan tetapi
keindahan sejati adalah lantaran karena ilmu dan amalannya.
Sesungguhnya ilmu adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil
agama kalian.(Ibnu Sirin)
Sesungguhnya orang terdahulu (salafus shalih) itu berhenti di atas ilmu dan
dengan bashirah yang tajam, mereka menahan dirinya serta mereka lebih
mampu dalam membahas sesuatu jika mereka ingin membahasnya.
0 comments to “Ilmu yang Sohih”