Subscribe RSS

 Semua orang merasakan lezatnya bergunjing tetapi tidak semua orang menyadari bergunjing akan menjauhkan pelakunya dari Surga.
 Jika kamu ingin memperbaiki hatimu maka jagalah lidahmu.
 Berita kejelekan orang lain bukanlah untuk disebarluaskan tetapi ini adalah bahan untuk introspeksi diri.
 Berprasangka buruk merupakan bahan dasar dari bergunjing, sedangkan bergunjing merupakan awal dari fitnah, sementara fitnah akan menguras tabungan pahala kita.
 Bergunjing dibolehkan apabila untuk kezoliman yang merajalela, merubah suatu kemungkaran dengan menyebut kejelekan kepada penguasa yang mampu mengubahnya, memberi peringatan kaum muslimin tentang kejahatan, cacat budi pekertinya, pelaku bid`ah (pembuat syariat baru).


 Jangan pernah merasa lebih mulia dari orang lain karena kemuliaan seseorang tidak ada yang tahu kecuali Allah .
 Sombong itu menghinakan hal yang benar dan meremehkan orang lain
Menganggap dirinya lebih mahal dari kebenaran sehingga harga dirinya akan di bela walaupun dengan cara menjatuhkan kebenaran dan meremehkan orang lain.
 Ada manusia yang hidup seperti lalat, yang tidak mau hinggap kecuali di atas luka orang lain.
 Harta seringkali menyebunyikan hal-hal yang berkilauan hingga dengan
demikian ia akan menjerumuskan apabila dipuja-puja.
 Lebih baik tidur tanpa makan terlebih dahulu, daripada bangun esok pagi
dengan banyak hujan.
 Hutang ibarat laut yang tidak terbatas.
 Hutan adalah kemiskinan terburuk.
 Hal terbaik yang dapat dilaksanakan pada suatu hutang adalah membayarnya.
 Dengki dan iri tidak pernah berbeda.
 Siapa yang berenang dalam dosa, maka dia tenggelam dalam kesusahan.
 Menghindari dosa adalah lebih ringan daripada sakitnya penyesalan.(Umar
bin Khattab)
 Seperti halnya kawat menggigit besi, demikian pula iri hati menggigit
manusia.
 Gibah adalah kejelekan dan kehancuran yang bergabung menjadi satu.
 Orang yang bergibah tidak menemui 1 pun jalan titik terang di dalam
hidupnya
 Janganlah kita berburuk sangka terhadap perbuatan orang lain, kecuali kita
mengetahui mengapa dia sampai berbuat demikian karena kemungkinannya
adalah kita sendiri akan berbuat yang sama apabila berada dalam keadaaan
yang demikian.
 Cara menghadapi fitnah adalah bersikap kokoh seperti pohon beringin, tetapi
tetap rendah diri.
 Tukang fitnah professional adalah sebagian besar tidak mempunyai cukup
bakat untuk menandingi orang-orang yang mereka fitnah.
 Mencela adalah perbuatan yang tidak bijaksana dan memfitnah adalah
perbuatan sia-sia.
 Berburuk sangka dengan perkataan yang kasar adalah pertanda sempitnya
perbendaharaaan kata yang dimiliki ataupun kurangnya kebijaksanaan dalam
menilai sesuatu, ataupun kedua-duanya.
 Tukang fitnah adalah orang yang tahu jalan tetapi tidak dapat menaiki
kendaraanya.
 Maksiat adalah sumber kesengsaraaan.
 Apabila kejahatan tidak dibasmi, tidak ada jaminan bagi kebaikan.
 Ejek-mengejek semuanya percuma, ini bagaikan kita melempar pasir melawan
angin dan angin melemparkannya kepada kita.
 Jangan sekali-kali mendendam kepada orang lian.
 Menyimpan dendam dan kebencian, menyebabkan orang lekas marah, suram
dan lekas tua.
 Kedengkian itu merusak iman, bagaikan jarum menusuk kulit.
 Iri dan balas dendam adalah kata-kata yang sangat jelek. Lebih jelek lagi
adalah sifat daripada orang yang menyimpan perasaan itu.
 Orang yang menanamkan kedengkian, tent memetik kedukaan.
 Orang yang dengki sesame manusia, berarti mulai menyusahkan dirinya
sendiri.
 Orang yang iri hati, makan hati sendiri.
 Rasa iri hati dan dengki adalah perasaan syaiton-syaiton berkeliaran yang
menyelubungi fikiran manusia.
 Dengki hanya membuang masa.
 Di dalam dunia yang ada kematian, seharusnya kita tidak punya waktu untuk
saling membenci.
 Apabila syariat sudah diasingkan, bergoncanglah nilai kemanusiaan menanti
kerobohan.
 Orang yang menyibukkan dirinya dengan mengumbar aib orang lain,
menyebabkan dia tidak pernah mempunyai waktu bagi mengetahui aibnya
sendiri.
 Amarah berakhir dengan kekejaman.
 Marah menghukum dirinya sendiri.
 Marah adalah kegialaan sesaat.
 Apabila seseorang dalam keadaan marah, dia tidak dapat berada dipihak yang
benar.
 Jagalah baik-baik amarah kita karena tidak seorang pun menginginkan hal itu.
 Jangan melakukan apapun pada saat kita marah karena semua yang kita
lakukan serba salah.
 Sangat sulit untuk seorang yang sedang marah bias menjaga hubungan baik
dengan teman-temannya.
 Cahaya cinta membunuh semua kuman iri hati dan kebencian.
 Jangan membenci siapapun, tetapi berbuatlah kebaikan kepada semua orang.
 Apabila kita menyalahkan orang lain, selidikilah diri sendiri, sebab sering kali
terjadi kesalahan itu dimulai dari pada kita sendiri.
 Kebinasaan itu disebabkan 2 hal, yaitu putus asa dan bangga.(Ibnu Mas`ud)
 Hai anakku! Sesungguhnya sebagian ucapan itu lebih tajam dari mata pedang,
lebih keras dari batu, lebih pahit dari kesabaran, serta lebih menusuk dari
ujung jarum. Sesungguhnya hati itu adalah tempat persemaian bagi perkataan
yang baik.
 Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya daripada kematian karena menyia-
nyiakan waktu itu memutuskan diri dari Allah dan dari akhirat , sedangkan
kematian hanya memutuskan dari dunia dan isinya.(Ibnu Qayyim)
 Meniggalkan amalan karena Allah maka dia riya, beramal karena manusia
maka berbuat syirik dan ikhlas adalah Allah menyelamatkan kamu dari 2
perkara ini. (Fudhail bin Iyadh)


Photobucket

0 comments to “Yang Berbahaya”

Note: only a member of this blog may post a comment.