Subscribe RSS

 Kualitas manusia di akhirat nanti, akan ditentukan setelah ia melalui proses ujian demi ujian terhadap ketaatannya pada Allah dan Sunnah Nabi selama hidupnya di dunia. Apakah mampu selalu taat mengikuti perintah-perintahnya atau membangkang seperti Iblis Laknatulloh.
 Bila mata dapat dikendalikan hanya untuk melihat kejadian dari sudut pandang positif saja, maka niscaya hati tidak akan memunculkan kesan negatif.
 Relakanlah hatimu dengan sesuatu yang Alloh berikan untukmu, niscaya engkau menjadi orang yang paling kaya.
 Jadikanlah ujian-ujian Allah sebagai peluang-peluang untuk memperoleh pahala !
 Wahai saudaraku, simak dan renungkan untaian-untaian nasehat dan mutiara hikmah di balik penyakit, derita, nestapa dan musibah yang sedang menerpa anda saat ini.


 Seorang menemui kegagalan bisa jadi bukan dia tidak mampu. Seseorang yang gagal meraih kesuksesan dalam nyawanya sering disebabkan karena ia tidak pernah memelihara api semangat dalam berdakwah di jalan Allah .
 Kesalahan terbesar para dokter adalah mereka mengobati jasmani penderita
tanpa berusaha mengobati ruh keimanannya agar cinta kepada Alloh .
Padahal ruh dan jasmani tidak dapat diperlakukan secara terpisah.
 Keterhubungan diri dengan Allah membuat hamba menjadi yakin seyakin- yakinnya bahwa Allah tidak akan pernah ingkar janji. Langkahnya pasti karena dia mengerti, bahwa berpaling dari Allah adalah sumber segala penyakit jiwa, yang penawarnya adalah iman itu sendiri. Hal yang membuat jiwanya tenteram saat merindui, bahkan dalam sunyi, sepi, dan sendiri. Kemudian, mengingat Allah adalah kekuatan, santapan sekaligus kesenangan dirinya. Hatinya telah terikat, dengan takut dan harap yang juga menjadi nikmat. Berlalu semua ragu, serta hilang segala bimbang.
 “Kerusakan” manusia itu terjadi ketika mengganti perintah Allah dengan perintah hawa nafsunya !
 Tidak ada yang mustahil bagi orang yang yakin pada janji Allah .
 Kegagalan menghadapi ujian Allah , seringkali terjadi karena kelengahan
hati yaitu tidak menyadari bahwa masalah yang sedang dihadapinya adalah semata-mata ujian-Nya.
 Ujian-ujian Allah itu jawabannya telah tersedia dalam Al-Qur`an dan
Hadist Rasulullah yang shohih. Oleh karena itu, supaya kita dapat selalu
lulus dari ujian-Nya maka tidak ada jalan lain kecuali daripada
memahami Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah yang shohih dengan baik.
 Berbaik sangkalah kepada Allah karena Allah hanya menginginkan
yang baik untuk ummat-Nya. Yakinlah Allah tidak akan membebani
seseorang melebihi kemampunnya.
 Musibah yang menimpa bukanlah untuk ditangisi, tetapi merupakan isyarat dari-Nya agar kita berbenah diri.
 Allah mempunya rencana jangka panjang yang lebih baik.
 Ketika Allah memberimu nikmat, maka akan terasa olehmu kebaikan- kebaikan-Nya. Dan ketika Allah memberimu musibah, sebenarnya ada
hikmah di balik musibah itu.
 Jangan sekali-kali putus asa atau bersiap-siap berputus asa. Karena putus asa adalah kegagalan dan menyiapkan diri untuk putus asa adalah menyiapkan diri untuk gagal.
 Manusia hanya berusaha dan Allah -lah yang menentukan hasilnya.
 Bukan persoalan takdir Allah yang perlu difikirkan, tetapi yang perlu difikirkan bagaimana agar kita bisa tetap menjalankan perintah-Nya dan Sunnah Rasulullah .
 Ketidakbahagiaan itu sering kali terjadi lantaran kita mepunyai keinginan yang melebihi kemampuan dan kesombongan.
 Jangan liat masa lampau dengan penyesalan. Jangan pernah liat masa depan dengan ketakutan tapi lihatlah sekitarmu dengan kesadaran, istiqomahlah!
 Terimalah kenyataan hidup ini sebagai takdir Ilahi, agar Allah senantiasa memberikan jalan hidup yang terbaik untuk kita.(Lara).
 Sesungguhnya tidaklah Allah menciptakan sesuatu melainkan bermula dari kecil kemudian membesar kecuali musibah. Allah menciptakannya bermula dari besar kemudian mengecil.( Hudzaifah)
 Wahai saudaraku, andaikan kita tahu bahwa apa yang sedang menimpa diri kita sekarang adalah bagian dari suratan taqdir yang tidak bisa dielakkan, maka raihlah ribuan pahala yang telah Allah sediakan bagi kita jika kita menerima suratan taqdir ini dengan ridha dan kesabaran, sungguh luar biasa keberuntungan orang- orang yang sabar menerima taqdir-Nya tatkala ditimpa musibah.
 Jika seorang hamba benar-benar menyadari bahwa dirinya adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya maka dia akan terhibur tatkala tertimpa
musibah. Bahwa kesudahan dan tempat kembali seorang hamba adalah
kepada Allah Pemilik yang Haq.
 Keikhlasan menerima keadaan sekarang adalah tanda kebijaksanaan dan tetap berjuang untuk meraih masa depan adalah tanda kedewasaan.
 Jangan difikir derita akan berpanjangan
Kelak akan membawa putus asa pada Allah
Ingatlah biasanya kabut tak berpanjangan
Setelah kabut berlalu, pasti cerah kembali
Ujian adalah tarbiyah dari Allah
Apakah kita kan sabar ataupun sebaliknya
 Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah kita raih, tapi keberhasilan berarti ketika kegagalan yang kita hadapi, kita tetap berjuang melawannya dan
bersabar diatasnya.
 Jangan sekali-kali putus asa atau bersiap-siap berputus asa. Karena putus asa adalah kegagalan dan menyiapkan diri untuk putus asa adalah menyiapkan diri untuk gagal. Tetaplah berjalan di jalan Allah .
 Tidak ada yang bisa berbuat kecuali Allah semata, ilmu, kekuasaan dan rahmat-Nya sempurna, di belakang kekuasaan-Nya tidak ada kekuasaan lain, di belakang ilmu-Nya tidak ada ilmu lain, di belakang rahmat-Nya tidak ada rahmat lain.
 Bersifat ariflah kita dalam menyikapi penyakit ataupun musibah yang sedang kita alami, sebab semakin arif anda menyikapi musibah yang sedang menimpa kita, maka semakin banyak kita meraup nilai pahala yang sangat luar
biasa, bersikaplah kita sebagaimana sikap seorang mukmin yang beriman kepada Takdir Allah baik dan buruknya, niscaya musibah yang menimpa
kita ini akan terasa lebih ringan.
 Dalam keadaan sehat manusia itu sering melupakan Dzat yang memberinya nikmat kesehatan tersebut, sehingga kesehatannya itu terkadang mengundang dirinya untuk bersikap sombong, angkuh, bangga dan ujub, sebab dia merasa bisa melakukan apa saja yang dia inginkan tanpa ada yang menghalangi. Namun dengan adanya penyakit atau musibah yang Allah timpakan kepada
seseorang maka penyakit-penyakit hati seperti di atas bisa hilang dan bersih
dari jiwa atas berkat rahmat dan karunia Allah .
 Sesungguhnya Allah memberikan kesenangan dengan nikmat kepada siapa
saja yang Dia kehendaki, bila mereka tidak bersyukur, maka Dia akan
membalikkannya menjadi adzab.(Al-Hasan al-Bashri)
 Setiap nikmat yang tidak dapat mendekatkan diri kepada Allah , maka ia
adalah bencana.(Abu Hazim)
 Nikmat akan abadi bila disertai dengan rasa syukur dan keta'atan sedangkan ia akan hilang karena perbuatan-perbuatan maksiat, keji dan pembangkangan terhadap Allah .
 Kaitkanlah nikmat-nikmat Allah dengan ungkapan rasa syukur kepada-
Nya.( Umar bin Abdul Aziz)
 Bila diberi kesehatan dan afiat, maka kita harus memanfaatkannya untuk berdakwah dan berjihad. Demikian seterusnya, kita mengekspresikan rasa syukur atas setiap anggota badan kita semampu kita.
 Barang siapa yang rela dengan ketetapan Allah maka ketetapan itu berlaku padanya dan ia mendapatkan pahala. Dan barang siapa yang tidak rela dengan ketetapan Allah maka ketetapan itu juga tetap berlaku padanya, sedangkan
ia terputus amalnya. (Ali bin Abi Thalib)
 Tidaklah aku melihat seseorang yang takabbur terhadap yang berada dibawahnya melainkan dia di timpakan oleh Allah kehinaan melalui orang lain yang lebih tinggi darinya.(Abu Hatim al Basati)
 Orang-orang beriman akan diuji dengan musuh-musuhnya dari kalangan
orang-orang munafik dan orang-orang kafir. Hal itu untuk menampakkan
siapa yang benar-benar kokoh imannya serta siapa yang lemah imannya atau
bahkan menyembunyikan kekafiran did alam hatiya.
 Kebatilan meskipun didukung kekuatan sebesar apapun, tidak akan bisa
mengalahkan kebenaran. Allah pasti akan menampakkan kebenaran dan
akan menghancurkan kebatilan. Maka orang-orang yang mengetahui dirinya di
atas kebenaran harus yakin bahwa Allah akan menjaga serta
memenangkannya. Barangsiapa sabar dan kokoh di atas agama Allah ,
niscaya akan mendapat pertolongan dan kemenangan dari Allah .
 Kemenangan akan datang bersama kesabaran dan bahwa bersama kesulitan
akan datang jalan keluar.
 Seseorang tidak mengeluh akan kehidupan yang mendukacitakan, apabila
hikmah dibentangkan di hadapan matanya dan dia berfikir takdir baik dan
takdir buruk Allah adalah 2 segi dari pada sumber keimanan.
 Ujian Allah selalu menuju jalan terang. Sekiranya tidak demikian, maka
kita mesti berada dalam kemaksiatan kepada Allah .
 Ujian adalah pelajaran.
 Dokter yang paling mahir pun tidak dapat menyembuhkan semua penyakit
kecuali Allah .

Photobucket

0 comments to “Ujian Alloh”

Note: only a member of this blog may post a comment.