JIka kamu ingin dengan seseorang maka buatlah agar ia marah maka jika
kamu lihat keadaannya sesuai dengan syariat maka bertemanlah
dengannya.(Al Fudlail bin Iyyadl)
Jika kamu berjalan janganlah menoleh-noleh karena pelakunya dapat
dikatakan sebagai orang yang tolol.(Al Qadil Abu Ya`la)
Bersiul dan bertepuk tangan adalah 2 hal yang dibenci. Begitu pula
bersandarnya seseorang hingga keluar dari posisi duduknya sebab hal itu
adalah tindakan kesombongan dan menghina teman duduk kecuali karena uzur
dan juga dibenci menggigit-gigit(permen) karet karena ini adalah perbuatan
yang rendah. Juga dibenci tertawa terbahak-bahak dan meninggalkan suara
tanpa ada kepentingannya. Dan sepantasnya seseorang itu berjalan dengan
sederhana, tidak perlu terburu-buru sehingga menabrak orang lain dan
menyusahkan diri sendiri. Jangan pula berjalan selangkah demi selangkah
yang dapat menimbulkan rasa bangga terhadap diri sendiri. Dan termasuk pula
perkara yang dibenci adalah menangis meratap-ratap dan menyanyikan lagu-
lagu kematian kecuali jika itu karena takut kepada Alloh Ta`ala dan menyesal
karena kehilangan waktu yang sia-sia(tanpa amal) yang juga merupakan
perbuatan yang dibenci adalah membuka tutup kepala di tengah-tengah
manusia dan bagian tertentu yang bukan aurat namun biasanya tertutup.(Al
Qadil Abu Ya`la)
Saya lihat jiwaku ini ramah bergaul dengan mereka yang dinamakan teman
maka saya cari pengalaman ternyata kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang iri(dengki) terhadap nikmat (kebahagiaan) temannya dan mereka tidak
menyembunyikan kekeliruan temannyadan senang mengabaikan hak teman
duduknya juga tidak mau membantu temannya dengan harta mereka maka
sebab itu ketika saya perhatikan perkara ini ternyata kebanyakan teman itu
iri(dengki) dengan kenikmatan orang lain. Padahal Al Haq(Alloh) Yang Maha
Suci sangat cemburu kepada hati seorang Mukmin yang cenderung jinak
dengan sesuatu(selain Alloh) maka ia keruhkan dunia dan penghuninya agar si
Mukmin hanya menyenangi-Nya(jinak kepada Alloh).(Al Fudlail bin Iyyadl)
Asal kerusakan ini yaitu mencerca Salafus Soleh dating dari Khawarij
merekalah yang pertama melaknat Salafus Soleh bahkan mengkafirkan
sahabat dan perbuatan yang seperti ini semuanya menimbulkan permusuhan
dan kebencian.(Asy Syathibi)
Tidak ada seorangpun yang berhak menjadikan orang tertentu sebagai panutan
lalu mengajak manusia ke jalan, bersikap loyal dan memusuhi di atas jalan itu
selain Nabi dan tidak pula ada yang berhak melahirkan ucapan yang
dijadikan panutan untuk bersikap loyal dan memusuhi selain Kalam Alloh dan
ucapan Rosul-Nya dan apa yang telah disepakati oleh umat(sahabat). Sebab
hal itu tidak lain merupakan perbuatan ahli bid`ah yang senang mengangkat
orang tertentu dan melontarkan suatu perkataan yang justru pada akhirnya
memecah belah umat. Mereka menyerahkan loyalitasnya demi pendapat
tersebut atau yang mereka nisbatkan(sandarkan) diri mereka kepadanya dan
memusuhi orang lain demi membela pendapat dan penisbatan
tersebut.(Syaikul Islam Ibnu Taiiyah)
Jika kamu satu kaum berbisik-bisik dengan satu urusan tanpa diikuti oleh
khalayak ramai berarti mereka di atas landasan kesesatan.(Umar bin Abdul
Aziz)
Sesungguhnya saya bendi kepada orang yang berjalan sia-sia yaitu tidak
karena urusan dunia dan tidak pula akhirat.(Umar bin Khattab)
Sungguh saya benar-benar membenci orang yang kosong tidak beramal untuk
dunia dan tidak pula untuk akhirat.(Ibnu Mas`ud)
Sesungguhnya meninggalkan ahli ahwa` dan ahli bid`ah terus berlangsung
seiring perjalanan masa selama mereka tidak menampakkan taubat dan
kembali kepada yang haq.(Ibnul Atsir)
Saya tidak mengetahui satu perkara di dalam Islam ini yang menurutku lebih
utama daripada selamatnya hatiku dan dari hawa nafsu yang suka berselisih
ini.(Ibnu Umar)
Saya pun tidak mengetahui satu perkara di dalam agama Islam ini yang
menurutku lebih utama daripada aku diselamatkan Allah dari sikap fanatik
golongan yang sangat dibenci ini yang menelan kurban dari kalangan pemuda
dan sebagian para dai di masa kini dan fanatisme itu juga telah mengotori
pikiran mereka dan menghalangi mereka dari manhaj Salafus Soleh.(Abu
Abdillah Jamal bin Farihan)
Orang yang paling berhak mendapatkan penghormatan ada 3 yaitu ulama,
saudara(sesama Mukmin), dan para penguasa maka siapa yang meremehkan
ulama berarti ia merusak kepribadiannya sendiri dan siapa meremehkan
penguasa berarti ia merusak dunianya dan orang yang berakal itu tidak akan
meremehkan siapapun, adapun yang disebut sebagai orang yang berakal
adalah orang yang menjadikan agama itu sebagai dasar syariatnya dan
kesantunan adalah wataknya sedangkan logika yang baik adalah
pembawaaannya.(Ayyub bin Qariyyah)
Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu itu berhenti di atas dasar ilmu
dengan bashirah yang tajam menembus mereka, menahan didinya, dan mereka
lebih mampu dalam membahas sesuatu jika mereka ingin
membahasnya.(Umar bin Abdul Aziz)
Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan madzhab Salafus Soleh,
menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan
menurut kesepakatan para ulama karena sesunggunya madzhab Salafus Soleh
itu tidak lain hanyalah kebenaran.(Syaikul Islam Ibnu Taimiyah)
0 comments to “Ahlussunnah”