“Agh…..!” sebuah ungkapan ketika bangun pagi dan kita kebanyakannya tidak berdoa pada saat bangun pagi.
Apa motivasi kita untuk menulis kehebatan bangun pagi. Ingat, menulis bisa menjadi terapi. Kali ini, kita mempraktikkannya. Dengan menulis kolom kecil tentang kehebatan bangun pagi ini. Siapa tahu kelak bangun pagi benar-benar menjadi kebiasaan. Khususnya yang sering telat solat subuh di masjid.
Ketika akhirnya berhasil bangun pagi, kita mencoba untuk berdoa, kemudian mengamati diri sendiri dan lingkungan sekitar. Suasana pagi memang sunyi, anyep. Ia belum begitu berisik, belum begitu riuh dengan orang lalu lalang atau kendaraan yang mondar mandir. Kita benar-benar merasakan ketenangan. Di saat inilah kadang waktu kita bercengkrama dengan Alloh.
Setelah subuh, tentu kita suka berjalan-jalan sebentar. Walau tak selamanya berhasil. Habis bangun tidur, kita tidur lagi menjadi kebiasaan. Susah sekali mengakhiri kebiasaan ini.
Ketika jalan-jalan selepas subuh itu, ada beberapa orang yang sering kita dapati. Yang paling sering tentunya tukang sayur. Entah jam berapa mereka berbelanja, pagi-pagi benar sudah bergegas menjajakan dagangannya. Lalu, beberapa gelintir anak sekolah. Maklum, mungkin sekolahnya jauh, harus masuk pukul 06.30, jadi pagi-pagi benar mereka mesti berangkat. Selebihnya, para orang tua. Mungkin pensiunan. Yang melakukan jogging atau sekedar jalan santai menghirup udara segar.
Pagi. Bagi kita sensasi sendiri. Setelah mencecap secangkir teh. Langsung melongok layar monitor. Bekerja, menulis, berkarya, mengirim surat bisnis. Pagi memang benar-benar produktif. Kita menyukainya. Bagi kita ini adalah sebuah keajaiban kecil. Siangnya, baru “ke kampus”. Namun sayangnya, ini sebenarnya adalah bukan kehebatan pagi. Karena kehebatan banugn pagi adalah apabila kita berniat untuk solat subuh, bukan sekedar bangun untuk take a walk.
0 comments to “KEHEBATAN Bangun Pagi (SUBUH)”