Subscribe RSS

Varises adalah gangguan vaskular yang sangat berpengaruh pada manusia. Definisi dari varises didasarkan pada teori oenyebab yang dieknukakan oleh Carl Arnoldi, yang menjelakan dimana varises terjadi dilatasi,memperpanjang, atau vena yang berliku-liku, tanpa tergantung dengan ukuran.

Etiologi

Ada empat faktor yang dapat berpengaruh pada perkembangan dan progresi dari varises : herediter, hormon sex pada wanita, kehamilan, tekanan hidrostatik, dan tekanan kompartemen hidrodinamik otot. Hubungan keluarga dengan perkembangan varises dapat menjadi faktor presisposisi penting. Hormon sex pada wanita juga mempunyai efek yang dalam pada vene-vena superfisial ekstremitas bawah. Varises biasa terjadi pada wanita hamil, biasa terlihat pada trimester 1 (70-80%), ketike corpus luteum mensekresi progesteron. Progesterone diketahui menginhibisi kontraktilitas otot dan meningkatkan distensibilitas vena. Efek-efek ini maksimal pada hari pertama siklus menstruasi, ketika efek progesterone diperbesaroleh estrogen. Tekanan hidrostatik menyebabkan dilatasi vena dari berat transmisi kolom darah melewati katup yang inkompeten. Tekanan lain digunakan oleh kontraksi otot yang bersebelahan dengan vena lewat sistem perforasi. Tekanan ini secara teratur melebihi 150 mm hg.

Manifestasi Klinik

Distribusi umum dari varises adalah di bawah lutut, di cabang dari sistem saphena yang lebih besar. Gejalanya berhubungan dengan varises yang nyeri nonspesifik dan berat kaki yang dapat melekat pada saluaran darah yang buntu dan menyatu pada pembesaran sistem vena superfisial. Gejala=gejalain makin memburuk semakin hari sesuai dengan progrsifitasnya, yang menuntut pasien untuk memposisikan kaki lebih tinggi agar tidak tampak relief pada kaki.

0 comments to “Varises”

Note: only a member of this blog may post a comment.