Subscribe RSS

Tahu 'kan apa itu ML? ML itu Making Love, yang artinya "Membuat Cinta", betul 'kan? Hehe.. Sesuai judulnya, berikutlah artikelnya.

...

Mungkin ini disebabkan kita berpegang pada adegan seks di film sehingga menganggap hubungan seks selalu berlangsung lama. Lamanya waktu yang diperlukan ini disebabkan, misalnya, pasangan ingin berganti-ganti posisi.

Dalam kehidupan nyata, banyak pasangan tidak butuh waktu lama untuk bercinta. Menurut studi yang pernah dilakukan para terapis seks Kanada dan Amerika berjudul, "Perceptions of Normal and Abnormal Ejaculatory Latencies: How Long Should Intercourse Last?", terlihat bahwa waktu rata-rata yang diperlukan pasangan berkisar 3-7 menit. Data ini dikumpulkan dari orang-orang yang mengunjungi para terapis untuk berkonsultasi mengenai masalah seksual.

"Hanya sedikit orang yang melakukan intercourse yang berlangsung lebih dari 12 menit," ujar terapis seks Barry W. McCarthy. Menurutnya, pasangan bisa saja mengubah posisi atau kecepatan saat intercourse sehingga memerlukan waktu sedikitnya 18 menit. Pada dasarnya, penundaan ejakulasi (atau orgasme yang ditunda) tidak ada hubungannya dengan waktu yang diperlukan. Sementara ejakulasi dini yang terjadi saat intercourse biasanya berlangsung kurang dari 1 menit atau 2 menit.

Dari polling yang dibuat oleh msnbc.com, terlihat bahwa hubungan seks umumnya berlangsung selama:

  • 2 menit saja - 3,3%
  • 3-13 menit juga sudah cukup - 28%
  • 15-30 menit adalah yang terbaik - 39%
  • Paling tidak 30 menit-1 jam - 21%
  • Sepanjang malam - 8,6%

Polling mendapat respon dari 27.013 suara.

Di sini, kondisinya tak jauh berbeda. Beberapa perempuan yang ditemui Kompas Female umumnya mengatakan tidak butuh waktu terlalu lama untuk berhubungan.

"Saya justru sebal kalau harus lama-lama," ujar Dewi (32). "Kalau sama foreplay, kira-kira 15-20 menit cukuplah, soalnya saya termasuk yang gampang on. Haha...." Menurut Dewi, waktu yang diperlukan ini merupakan kesepakatan tak resmi dengan sang suami. Sebab bila sudah mencapai orgasme, sementara suami masih ingin berlama-lama, akhirnya ia jadi bete sendiri. "Ngumpulin konsentrasi kan enggak semudah itu untuk dapat orgasme lagi. Nah, makanya kalau saya sudah orgasme, suami langsung kejar tayang deh," ujarnya terkekeh.

Pendapat yang tak jauh berbeda dilontarkan oleh Yani (41). "Kira-kira 15-30 menit, tergantung lagi capek atau enggak. Kalau capek, ya, pengen cepet-cepet," katanya.

Kondisi yang dialami umumnya pasangan di kota besar adalah sempitnya waktu untuk menghabiskan waktu berdua. Ketika momen itu akhirnya diperoleh, fisik sebenarnya sudah telanjur drop. Dewi, yang baru punya bayi, bahkan mengaku akhir-akhir ini lebih sering melakukan quickie sex.

Saat sesi bercinta usai, kedua perempuan ini juga hampir tak pernah melakukan after play. Mereka lebih suka melakukan pillow talk, sambil berpelukan. Tak jarang, beberapa saat kemudian mereka sudah tertidur. Ketika masing-masing memahami kondisi di kantor dan di rumah yang penuh tekanan, berapa pun waktu yang dibutuhkan untuk bercinta tak akan menjadi masalah. Toh, pada akhirnya mereka sama-sama merasa puas dan nyaman....

(Sumber: Kompas Female)

0 comments to “ML Harus Lama?”

Note: only a member of this blog may post a comment.