Subscribe RSS

Raih buku yang paling dekat dengan anda saat ini. Lalu perhatikan dibagian sampul belakangnya dan halaman judul. Ambil juga majalah yang terdekat dengan anda, lalu lihatlah di sampul depannya atau di halaman yang memuat keterangan redaksi.

Apakah anda melihat deratan angka-angka yang mirip begini; ISBN : 979-3210-30-3 Kira-kira anda bisa menebak nggak itu angka kenapa ada disitu dan kenapa sih di depan deretan angka itu ada tulisan ISSN atau ISBN? Memang pasti anda bisa nebak bahwa itu adalah singkatan. Mungkin singkatan yang menerangkan apa sebenarnya arti nomor-nomor tersebut. Namun saya yakin walau anda sudah tahu kepanjangannya masih tidak mengetahui latar belakang nomor-nomor itu nemplok di sana. Walaupun di Indonesia ini beberapa buku dan majalah tidak memuat angka-angka yang saya singgung di atas. Namun hampir sebagian besar telah memilikinya.

Sebenarnya ide ISSN dan ISBN dalam buku dan majalah ini tidak berbeda jauh dengan DNA. Yah and apasti bukan bahwa setiap mahluk hidup memiliki DNA yang unik dan berbeda. Bahkan untuk setiap manusia memiliki ciri-ciri DNA yang tidak mungkin sama persis. Manusia yang satu dengan yang lain tidak mungkin memiliki DNA yang sama persis, walupun kembar sekalipun. Makanya denger-denger DNA ini memiliki potensi besar menggantikan sidik jari dalam dunia kepolisian. Bahkan dengan DNA ini anda juga dapat menelusuri silsilah nenek moyang berasal, atau bisa juga mencari saudara yang hilang.

Begitu juga ISBN dan ISSN, setiap judul buku dan majalah memiliki nomor-nomor yang unik. Bedanya dengan DNA adalah ISSN tetap sama pada setiap judul walau akan dikopi lebih dari satu. Misalnya buku “Konrad si Anak Instan” yang dicetak seribu kali akan memiliki satu nomor ISSN saja. Dengan catatan dengan bentuk dan media yang sama persis. Berubah sedikit saja, baik itu menjadi hard cover atau ada edisi revisinya maka ISBN-nya juga akan berubah.



Bagaimana mengurus ISBN, bila anda bekerja dalam bidang penerbitan tentunya sudah hafal. Namun buat informasi bagi anda yang ingin tahu ngurus satu hal itu gampang saja tinggal datang atau kotak saja ke PERNAS (www.pnri.go.id) maka anda akan langsung diarahkan ke pintu yang benar.

Walaupun pada teorinya tidak semudah itu, berikut saya kutip tentang sulitnya ngurus ISBN di Perpustakaan Nasional :

“Pengurusan nomor International Standard Book Number atau sering disebut Katalog Dalam Terbitan belakangan ini kembali dipersoalkan oleh penerbit. Umumnya, keluhan yang dilontarkan oleh penerbit, terutama para penerbit kecil, menyangkut lamanya waktu yang dibutuhkan dan biaya yang dikenakan untuk mendapatkan nomor tersebut.

Harian ini beberapa waktu lalu memuat surat pembaca yang berisi keluhan dari seorang yang mengatasnamakan sebuah penerbit kecil dalam mengurus International Standard Book Number (ISBN) (”Redaksi Yth”, Kompas, 3 Januari 2006 ”ISBN Ladang Pungli”). Dalam suratnya, penulis merasa dipermainkan oleh oknum Perpustakaan Nasional, tempat pengurusan ISBN, karena kendati sudah melengkapi semua syarat, termasuk mentransfer sejumlah uang ke rekening salah satu pegawai di Perpustakaan Nasional, nomor ISBN yang diminta tak kunjung didapat. Problem demikian sangat merugikan pihak penerbit karena dengan tertundanya nomor ISBN otomatis tertunda pula penerbitan sebuah buku.”


Walaupun ada juga yang memuji kemudahan dan murahnya biaya ngurus ISBN seperti (kembali) yang saya kutip dari ahmadzeni dalam sebuah forum, katanya :

Ngurus ISBN di perpus nasional ternyata gampang bgt .

5rb buat registrasi pertama

Caranya tinggal ngambil formulir di bagian ISBN di perpus nasional, trus ngisi form-nya dan diserahkan kembali sama copy cover , halaman copyright, sama beberapa contoh halaman dalam.

Minimal masuk 5 judul buku.

ISBN ada dua jenis yang nomor kode biasa harganya cuma 25rb, yang barcode 60rb

Sebaiknya berbentuk studio buat legalitas, karna biasanya suruh nyantumin cap institusi penerbitan. Legalitas cukup cap ditunjukin stempel saja.


Berbeda dengan ISBN, ISSN tidak diurus oleh perpustakaan nasional namun oleh PDII LIPI yang terletak di Jl. Gatot Subroto Jakarta. Bukan hanya itu, dalam hal biaya juga berbeda untuk ngurus ISSN bagi penerbit majalah harus merogoh kocek lebih dalam lagi karena minimal Rp. 200.000 saja harus dikeluarkan.

Bila anda masuk ke dalam situs PDII-LIPI maka akan anda temukan sedikit keterangan tentang ISSN ini, karena sedikit maka saya kopas kan saja ya :

PDII-LIPI sebagai pusat nasional untuk Indonesia mempunyai tugas memantau terbitan berkala yang dipublikasikan di Indonesia dengan memberikan ISSN. ISSN (International Standard of Serial Number) merupakan nomor pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. Termasuk dalam terbitan berkala adalah majalah, surat kabar, newsletter (warta), buku tahunan, laporan tahunan, maupun prosiding. ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris, Perancis. ISDS mendelegasikan pemberian ISSN baik secara regional maupun nasional. Pusat regional untuk Asia berkedudukan di Thai National Library, Bangkok-Thailand. Untuk Indonesia, yang ditugaskan mamantau terbitan berkala yang dipublikasikan dan memberikan ISSN adalah PDII-LIPI Jakarta.

Terbitan bekala yang akan mendapatkan ISSN harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

· Membuat surat permohonan

· Mengirim (dua) eksemplar terbitan terakhir apabila sudah diterbitkan dan (tiga) lembar fotokopi halaman muka (sampul depan) majalah yang akan terbit lengkap dengan penulisan volume, nomor, dan tahun terbit dalam angka Arab

· Satu lembar fotokopi daftar isi yang akan terbit

· Satu lembar fotokopi daftar dewan redaksi

· Mengisi formulir bibliografi majalah dan formulir evaluasi yang disediakan PDII, kemudian dikirim kembali melalui email

· Membayar biaya administrasi sebesar Rp. 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah) ke rekening PDII-LIPI
No Account: 070-0000089198
Bank Mandiri Cabang Graha Citra Caraka
Kantor Telkom Pusat
Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta.

Begitulah sekelumit tentang deretang angka yang anda temukan tercetak dalam halaman judul sebuah buku ataupun majalah. Bukan sembarang nomor memang karena bahkan sampai bersumber ke Paris bila anda ingin menelusurnya. Jadi,...semoga berguna ya

0 comments to “Tentang ISBN dan ISSN”

Note: only a member of this blog may post a comment.