Tak ada gading yang tak retak. Inilah kalimat yang paling indah bagi mereka-mereka yang pernah demam panggung. Atau bahkan yang masih sering demam panggung. Langsung saja kita terlebih dahulu meneliti demam panggung itu sendiri:
- Semua pembicara, tanpa memperhatikan jumlah pengalaman, mengalami sebuah tingkat pembangunan ketakutan berbicara depan umum sebelum atau selama usaha mereka dalam berpidato.
- Pengamat (pendengar) lebih jarang memperhatikan gangguan daripada si pembicara merasakan atau percaya sedang terjadi.
- Tidak ada hubungan yang berarti diantara demam panggung, kemampuan untuk berpikir, dan tingakat kepandaian.
- Tidak ada hubungan yang berarti diantara sifat kepribadian, atau aspek – aspek kepribadian, setidaknya sebagai ukuran atas komponen – komponen ini atau standar kepribadian.
- Demam panggung tidak membedakan jenis kelamin. Keduanya, pria dan wanita, bisa mengalami demam panggung, tetapi pria lebih bisa menunjukkan manifestasi (kelakuan fisik) yang nyata dan jelas pada tingkat perasaan yang berlebihan emosi daripada wanita.
- Pengurangan di dalam demam panggung, dapat berkurang dengan kemampuan berbicara yang berkembang, meningkatkan pengalaman dalam berbicara, dan dengan usia.
0 comments to “Demam Panggung”