Subscribe RSS

Wow,…

Ketegangan dalam otot, disertai perasaan yang melebihi, jika tidak dikontrol akan melumpuhkan si pembicara. Kaku, pembicara yang tidak bergerak akan menghasilkan ketegangan di dalam penonton. Efeknya mengganggu kedua pembicara dan pendengar. Untungnya, ketegangan otot yang dapat digunakan. Ketegangan mungkin bisa disalurkan melalui gerakan. Sebagai pembicara, adalah tugas kita untuk melibatkan pergerakan karena gerakan tubuh kita memiliki makna dan memberikan sebuah saluran untuk menyambung apa yang kami bicarakan dengan gerakan tubuh kita saat berkomunikasi.

Menyesuaikan pakaian, memutar balikkan sapu tangan, berjalan, bergoyang atau cara cara lain bertindak memiliki makna yang tidak berhubungan dengan tujuan pidato .., bagaimanapun, harus diingat; hampir lebih baik ada gerakan daripada tidak ada gerakan. Jika pembicara merasa tegang dan tidak normal intelektualnya terhadap tugas yang sedang dilakukanya maka ia harus berpindah . Dengan mengeluarkan ketegangan dan mengembalikan ketenangan intelektual, pembicara akan menemukan dirinya agar dapat menggunakan tindakan yang tepat untuk meningkatkan komunikasi.

Category: | 0 Comments

0 comments to “Gerakan Tubuh pada Saat Persentase”

Note: only a member of this blog may post a comment.