Dr. Zainal Azhar spm
Smf ilmu penyakit mata
Fkui/rsupn-cm jakarta
Intoksikasi etambutol
- Gejala klinis --> neuropati optik
- Belum jelas apakah dose related / idiosinkerasi
- Penurunan visus dapat terjadi mendadak
- Papil N. II --> edema ringan, dilatasi vena
- Pada makula terdapat degenerasi kistik dan perubahan warna pigmen xathophyll
- Dapat terjadi setelah pemberian terapi selama
- 3 bulan dengan dosis 25mg/kgBB
- Pada dosis yang lebih rendah jarang terjadi gejala
- Pada tingkat yang dini penghentian obat --> perbaikan
- Perlu waspada --> monitoring
Intoksikasi chloroquine
- Cumulative dose related pigmentary retinopathy
- Bahan aktif : chloroquine & hydroxychloroquine sulfate
- Mempunyai afinitas selektip terhadap melanin
- Kerusakan dini pada membran badan sitoplasma sel ganglion dan perubahan degeneratif segmen luar fotoreseptor
- Keadaan ini khas bagi obat jenis obat amphphillic kation yang mempengaruhi penghancuran fosfolipid yang diduga merusak lysosom
- Gejala gangguan visus sentral
- Gangguan penglihatan warna merah dan biru
- Tanda bull'eye sign --> cincin pericentral mottled pigmentasi
- Retinopati pigmentasi perifer --> defek lapangan pandang tepi
- Penghentian segera --> perbaikan
- Ekskresi yang lambat --> memperburuk
Intoksikasi methanol
- Dikonsumsi sebagai minuman keras/campurannya
- Produk metabolitnya berupa formaldehyde
- Gastroenteritis, edem pulmo, edem otak, kerusakan neuro, retina
- Ada variasi toleransi individual
- Gejala akut timbul setelah 18 jam meminum
- Lemah, mual, muntah, sakit kepala, pernafasan Kussmaul, sakit punggung abdomen dan ekstremitas
- Delirium, kejang-kejang, coma, kematian
- Dapat terjadi scotoma hingga kebutaan
- Mula-mula terjadi hyperemia papil N. II --> atrofi papil
- Terapi bilas lambung bila masih dini
Tobacco amblyopia
- 1817 pertama dikemukakan oleh Beer
- Keluhan defek lapangan pandang < pada cahaya redup
- Visus --> scotoma sentral pada kedua mata
- Defek lapangan sentral tidak selalu simetris
- Bermula dengan scotoma sentral untuk merah
- Bermula pada sisi nasal bintik buta meluas menuju titik fiksasi
- Pada tingkat ini visus belum terganggu selanjutnya pada daerah terkena warna putih terganggu
- Dengan hentikan konsumsi --> perbaikan dalam 3 mg/bln
Visus turun akibat proses intra kranial
- Didahului dengan depek lap pandangan
- Dapat unilateral atau bilateral
- Defek lapangan pandang yang khas --> tumor khiasma optikum
- Tumor otak --> tekanan intra kranial meningkat --> edema papil N. II.
- Tandakhas choked disk
- Gejala sakit kepala progresif
- Muntah proyektil
- Somnolen/sopor --> coma
- Pemeriksaan penunjang ro-foto cranium
- CT-Scan
- Mri
- Tindakan operatif
-
Masalah kebutaan
Vision 2020 the right to sight
- Setiap 5 detik 1 orang menjadi buta didunia
- Who : 2020 prevalensi kebutaan 2x lipat
- Saat ini didunia ada 45 juta orang buta
- 60% ada di negara miskin
- 135 juta dengan "low vision"
- 9 dar 10 tuna netra tinggal di negara berkembang
- 75% kebutaan dapat dicegah/diobati
- Dari angka ini 16 juta (48%) karena katarak
Tabel 1. : angka kebutaan dikawasan asia selatan (data WHO1998)
| Populasi (ribuan) | Angka kebutaan (%) |
Bangladesh | 124,000 | 1.00 |
Bhutan | 645 | 0,80 |
Korea utara | 23,917 | 0,40 |
India | 961,000 | 0,70 |
Indonesia | 200,596 | 1,47 |
Maldives | 283 | 0,80 |
Myanmar | 48, 900 | 0,90 |
Nepal | 23, 000 | 0,80 |
Sri lanka | 18,584 | 0,50 |
Thailand | 61.000 | 0,31 |
Kondisi kebutaan diindonesia
- Dibanding negara lain di Asia dan ASEAN paling buruk
- Diseluruh dunia terburuk ketiga
- Prevalensi buta katarak 1,1%
- Katarak backlog 1% (selain glaukoma, penyakit retina dan kelainan refraksi)
- Sebagai perbandingan Singapura paling baik
- Dengan penduduk 2.5 juta angka kebutaan 0,0005%
- Penyebab
- Kondisi sosial ekonomi
- Kesadaran dan perilaku masyarakat & petugas kesehatan
- transportasi, geografi dan demografi
- terbatasnya SDM terlatih
4 masalah yang harus diupayakan
1. mendukung upaya keluar dari krisis multidimensi
2. meningkatkan kepedulian masyarakat
3. memacu pendidikan SDM dalam UKMPK/PKKP
4. menyusun strategi yang tepat
Kebijakan dan langkah-langkah
1. Penataan konsep dan tatacara penempatan tenaga
2. Dukungan social marketing dan case finding
3. Pemberdayaan senior residen dalam UKMPKK/PKKP
4. Peningkatan produktivitas instansi pendidikan
5. Pelatihan dr. umum untuk operasi katarak
Upaya kesehatan mata/pencegahan Kebutaan dan penanggulangan kebutaan Karena katarak (ukm/pk-pkkp)
Kronologis kegiatan yang telah Dilaksanakan di indonesia
- 1954-1959 proyek pemberantasan trachoma dibantu who & unicef
- 1966 mendirikan dinas\kesehatan mata di tiap propinsi
- 1970 menjadi seksi kesehatan mata
- 1955 mendirikan sekolah khusus pejenang kesehatan mata
- Mendirikan poliklinik khusus kesehatan mata dl
- 50 kabupaten / karesidenan sebanyak 155 B.P. mata
- 1965 - 1970 up-grading kepala B.P. umum dalam bidang mata
- Pembuatan buku pedoman mengenai penyakit mata oleh sie. kesehatan mata semarang
- Mendirikan R.S. Mata khusus yaitu:
- R.S. Mata cicendo bandung
- R.S. Mata palembang
- R.S. Mata medan
- R.S. Mata bendungan-semarang
- R.S. Mata swasta
- R.S. Mata undaan-surabaya
- R.S. Mata dr. yap-yogyakarta
- R.S. Mata william booth-semarang
- Proyek pencegahan xerophthalmia
Sk menkes ri no. 19/birhup/1967 : kebutaan sebagai bencana Nasional
- pembentukan reg kerja penanggulangan tuna netra di pusat dan daerah
- 1968 pendirian bank mata
- Upgrading opticien se jawa tengah disemarang
- dll
- ukmpk di puskesmas
- Puskesmas dilibatkan dalam pelayanan kesehatan mata menyeluruh mencakup seluruh tingkat pencegahan
- peningkatan kesehatan mata
- perlindungan khusus
- diagnosa dini dan pengobatan segera
- pembatasan cacad
- rehabilitasi
Minimized by Setiadi’95
0 comments to “Intoksikasi obat-obatan”